Migrain Bukanlah Sakit Kepala


Migrain bukanlah sakit kepala biasa yang menyiksa penderitanya. (Foto: Reader's Digest)
BAGI penderita migrain tak pernah terbayangkan betapa sakitnya kepala bila sudah terserang. Semua serba tidak keruan dan serba salah.
Sangat susah menggambarkan betapa sakit bila migrain sudah datang. Semua tergantung penderitanya, ada yang merasa seperti ditusuk-tusuk, digencet kepalanya atau dibentur-benturkan atau dipukul dengan palu.
Celakanya migrain bisa datang sewaktu-waktu dengan gejala yang tak terdeteksi bahkan tanpa gejala apapun. Bila sudah datang praktis pada hari itu semua pekerjaan menjadi berantakan.
Penderita mirain seperti yang dituliskan dalam lifehack, tak hanya terganggu secara fisik, namun juga psikologinya. Bahlan migrain seolah menjadi identitas kedua yang melekat pada penderitanya.
Biasanya penderita mengalami banyak kesusahan ketika migrain sudah datang. Jangankan untuk tidur, untuk makan, minum saja sulit sekali. Belum lagi pandangan menjadi berbayang, plus rasa mual yang tidak kunjung selesai.
Kurang tidur bisa menjadi salah satu pemicu migrain bagi penderitanya. Celakanya bila migrain sudah menyerang, seseorang bisa sangat sulit tidur, karena sakit yang dideritanya. Makanya para penderitanya menyebut migrain bukanlah sakit kepala.
Satu-satunya obat yang mampu meredakan migrain adalah penghilang sakit. Atau sebagain orang berusaha menghilangkan pemicunya. Seperti kurang tidur, kopi atau stres. (psr)
Bagikan
Berita Terkait
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular

Ratu Camilla Mengidap Pneumonia, Bagaimana Kondisi Kesehatannya?

Hai Bunda, Jangan Cuma Minta Obat Kepada Dokter Jika Anak Dirasa Sering Sakit

Hati Hati Saat Alami Serangan ke-2 DBD

Tak Perlu Khawatir, Anak Salesma Bisa Sembuh Sendiri

Jalani Perawatan di Singapura, Luhut Ungkap Dirinya Alami Kelelahan Luar Biasa
