Microsoft Tutup Toko Ritel Secara Permanen di Seluruh Dunia


Tidak ada pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Microsoft. (Foto: GIZGUIDE)
PERUSAHAAN raksasa teknologi Microsoft akan menutup seluruh toko ritel secara permanen di seluruh dunia pada Kamis (26/6). Sebagai gantinya, mereka akan fokus pada pelayanan dan penjualan melalui platform digital setelah mempertimbangkan pengalaman selama pandemi COVID-19.
Mengutip The Verge, tenaga penjualan ritel Microsoft akan terus melayani pelanggan dari fasilitas perusahaan dan secara jarak jauh menyediakan penjualan, pelatihan, dan dukungan. Microsoft akan terus berinvestasi di etalase digitalnya di Microsoft.com dan toko-toko di Xbox dan Windows, menjangkau lebih dari 1,2 miliar orang setiap bulan di 190 pasar.
Baca juga:
Microsoft juga telah menata ulang kembali ruang yang melayani semua pelanggan, termasuk mengoperasikan Pusat Pengalaman Microsoft di London, New York City, Sydney, dan lokasi kampus Redmond. Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara Microsoft mengatakan bahwa semua karyawan berhak memiliki kesempatan untuk tetap bersama.

“Penjualan kami telah tumbuh secara online karena portofolio produk kami telah berkembang menjadi sebagian besar penawaran digital, dan tim kami yang berbakat telah terbukti berhasil melayani pelanggan di luar lokasi fisik mana pun,” kata Wakil Presiden Korporat Microsoft David Porter.
“Kami berterima kasih kepada pelanggan Microsoft Store dan kami berharap dapat terus melayani mereka secara online dengan tim penjualan ritel kami di lokasi perusahaan Microsoft,” tambahnya.
Baca juga:
Hormati sang Perancang, Burberry Gelar ‘Phygital’ September 2020
Langkah ini awalnya berlaku untuk tahun depan namun dipercepat karena adanya pandemi COVID-19. Microsoft mengatakan bahwa pendekatan untuk membuka kembali lokasi Microsoft Store sangat terukur dan berhati-hati. Semua itu harus didasari dari data global dan saran pakar kesehatan untuk keselamatan masyarakat.
Sejak lokasi Microsoft Store ditutup akhir Maret 2020, tim ritel Microsoft telah membantu usaha kecil dan sistem pendidikan yang berubah menjadi serba digital. Tim mendukung komunitas dengan menjadi tuan rumah lebih dari 14 ribu lokakarya online dan kamp musim panas dan lebih dari tiga ribu wisuda virtual.
“Kami sengaja membangun tim dengan latar belakang dan keterampilan unik yang dapat melayani pelanggan dari mana saja. Evolusi tenaga kerja kami memastikan kami dapat terus melayani pelanggan dari semua ukuran ketika mereka sangat membutuhkan kami, bekerja dari jarak jauh beberapa bulan terakhir ini,” kata Porter. (and)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Microsoft PHK 9.000 Karyawan Termasuk Divisi Gaming X-Box, 200 Anggota Tim Candy Crush Kena Cut

Selamat Tinggal Blue Screen! Microsoft Bakal Ubah Tampilan Windows Error di PC dan Laptop

ROG Xbox Ally X Hadir, Ini Spesifikasi dan Fitur Unggulannya

Sosok Bill Gates, Tokoh Dunia ‘Berharta’ Rp 1.859 Triliun yang Pernah Dikeluarkan dari Kampus Harvard

Selamat Tinggal, Skype! Aplikasi Video Call Legendaris Resmi Pamit setelah 21 Tahun

Bug Copilot Diperbaiki, Microsoft Kembalikan Fitur ke Windows 11

Dua Dekade Beroperasi, Skype akan Ditutup

Elon Musk Gugat OpenAI, Dunia Teknologi Mulai Terguncang?

Update Windows 11 Bikin Assassin's Creed dan Star Wars Tak Bisa Dimainkan

Microsoft Notepad Kini Dilengkapi dengan AI
