Michael van der Mark, Pembalap WSBK Berdarah Belanda-Ambon


Michael van der Mark. (Foto: Instagram@michaelvdmark)
MICHAEL van der Mark adalah pembalap yang bisa dikatakan ‘pulang kampung’ saat mengikuti World Superbike (WSBK) Mandalika 2021. Ia ternyata memiliki darah Indonesia diturunkan oleh sang nenek yang berasal dari Ambon.
Mengutip laman ANTARA, Minggu (21/11), sang nenek Yohana Matitaputty menikah dengan warga Belanda dan melahirkan Juliet Matitaputty, ibu dari Michael van der Mark.
Pembalap kelahiran 26 Oktober 1992 itu mengaku mendapat sambutan hangat serta dukungan dari warga Indonesia, setelah mengetahui ada pembalap keturunan Indonesia.
“Mereka melihat Instagram saya dan jumlah follower saya naik dalam beberapa pekan terakhir. Saya senang datang ke sini meskipun saya memiliki sedikit darah Indonesia, tapi mereka merasa saya bagian dari mereka. Saya ingin membuat mereka bangga,” kata Van Der Mark.
Baca juga:

Pria yang lahir di Gouda, kota kecil di bagian barat Belanda ini menjadi pembalap yang cukup kompetitif di ajang WSBK, selalu finish peringkat tujuh besar selama tujuh musim di balap motor sport itu. Ia mengawal karier di paddock WSBK setelah merebut title kejuaraan Superstock 600 Eropa di musim keduanya pada 2012.
Van Der Mark naik ke World Supersport Championshop dan hanya butuh dua musim saja untuk merebut gelar juara dunia balap. Van Der Mark yang ayahnya juga seorang pembalap, sebenarnya tidak ingin menjadi pembalap saat masa kecil. Namun semua itu berubah ketika ia menyaksikan MotoGP Belanda atau Dutch TT di usia 11 tahun.
“Saya duduk di sana di atas bangku M1 milik Valentino Rossi. Sejak saat itu, saya mengatakan kepada ayah saya, saya ingin menjadi pembalap. Ayah membiarkan saya memutuskan kapan saya ingin mulai. Saya beruntung didampingi ayah dalam beberapa hal,” ungkapnya.
Baca juga:
Reaksi Pembalap Top WSBK Setelah Pertama Kali Jajal Mandalika

Setelah dua tahun menimba pengalaman di kelas World Supersport dan memenangkan gelar pada 2014. Van Der Mark naik kelas ke WSBK di tahun berikutnya dan menjadi tandem juara bertahan.
Seri ke-13 WSBK di Mandalika akan menutup musim sekaligus membuka arah baru bagi Van Der Mark dan tim.
Saat menginjakkan kaki untuk kedua kalinya di Indonesia. Dia tidak hanya memiliki kesempatan menjajal trek Mandalika, tetapi juga mencicipi kuliner Indonesia.
“Saya suka soto ayam. Saya memang suka masakan Indonesia, tapi yang paling saya sukai dari sekian banyak adalah indomie, khususnya yang goreng,” tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme

Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!

PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas

Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025

Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia

Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi

Atlet Hong Kong Puji Acara Pembukaan Asian Cup Woodball Championship 2025, Sebut Venue JSI Resort yang Terbaik

Asian Cup Woodball Championship 2025 Jadi Diplomasi Olahraga, Ketum IWbA: Kami Ingin Tunjukkan Indonesia Negara yang Maju dan Kreatif

PSM Makassar Jalin Kemitraan dalam Mendukung Sepak Bola Indonesia

FORNAS VIII 2025 Sukses Digelar di NTB, KORMI Apresiasi BAIC Indonesia sebagai Sponsor
