MGM Studio Ingatkan Penonton 'Blink Twice' Dapat Picu Trauma Kekerasan Seksual


Channing Tatum di Blink Twice. (Foto: IMDB)
Merahputih.com - Film thriller Blink Twice akan diputar di bioskop pada 23 Agustus 2024. Rumah produksi Amazon MGM Studios mengingatkan para penonton bahwa film ini dapat memicu trauma kekerasan seksual.
Dalam unggahan akun X-nya, Amazon MGM Studio mengatakan bahwa pihaknya dengan bangga menayangkan Blink Twice. Film ini kata mereka, merupakan thriller psikologis tentang penyalahgunaan kekuasaan.
"Meskipun ini adalah film fiksi, film ini mengandung tema dewasa dan penggambaran kekerasan, termasuk kekerasan seksual,” demikian bunyi pesan yang diunggah ke X, dikutip dari Variety, Kamis (22/9).
Amazon MGM Studio juga mengatakan pihaknya menyediakan layanan akses bantuan akibat traumatis yang muncul dari menyaksikan pemutaran Blink Twice.
Baca juga:
Brandon Sklenar Buka Suara Isu Keretakan Produksi Film 'It End With Us'
“Ini mungkin membuat kesal atau memicu emosi bagi sebagian penonton. Untuk sumber daya yang menawarkan dukungan, kunjungi BlinkTwiceResources.com," tulisnya.
BlinkTwiceResources.com yang dimuat di situs web MGM merupakan penyedia informasi tentang saluran telepon darurat RAINN untuk serangan seksual dan organisasi No More.
Blink Twice merupakan garapan film tanda debutnya sutradara Zoë Kravitz. Film ini muncul dengan rating R, sehingga kontennya berisikan kekerasan yang kuat, serangan seksual, penggunaan narkoba, bahasa kasar dan beberapa referensi seksual.
Aktor Channing Tatum memerankan karakter utama film ini, yakni King Slater. Ia merupakan seorang maestro teknologi miliarder misterius yang mengundang seorang pelayan koktail, Frida (Naomi Ackie) dan temannya Jess (Alia Shawkat) untuk berlibur di pulau pribadinya. Seperti yang ditunjukkan dalam trailer, banyak hal mulai menjadi kacau ketika Jess menghilang, dan beberapa tamu lain di pulau itu mulai lupa.
Baca juga:
Novel 'Nineteen Steps' Karya Millie Bobby Brown Bakal Diadaptasi Jadi Film
Langkah yang dilakukan Amazon MGM ini dinilai apik karena jarang studio mengeluarkan peringatan pemicu sebelum dirilisnya sebuah film.
Peringatan pemicu dan jenis peringatan konten lainnya merupakan tren yang berkembang dalam film dan TV. Hollywood mencoba menemukan keseimbangan antara menikmati konten dan membantu penonton menghindari trauma.
Pada tahun-tahun setelah 13 Reasons Why dari Netflix rilis, semakin banyak serial termasuk Baby Reindeer, Severance dan Better Call Saul telah memperingatkan penonton tentang konten sensitif. Film-film tersebut juga terkadang mengarahkan penonton ke saluran telepon darurat dan sumber daya lainnya. (tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Wajib Ditonton! 4 Film yang Jadi Cerminan Aparat Penegak Hukum dan Politik di Indonesia

6 Film Ikonik Mengenai Kebobrokan Hingga Brutalitas Polisi yang Wajib Kamu Tonton

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Cerita di Balik Kolaborasi Eva Celia dan Bilal Indrajaya untuk Lagu 'Rangga Cinta'
