Meta akan PHK 10.000 Karyawan
Meta juga akan kurangi investasi pada proyek pengembangan. (Foto: Unsplash/Campaign Creators)
META berencana untuk memangkas tenaga kerjanya sebanyak 10.000 orang lagi dan menarik sekitar 5.000 posisi terbuka yang belum diisi. Hal ini disampaikan oleh salah satu pendiri dan CEO perusahaan Mark Zuckerberg.
Seperti diberitakan TechCrunch, Selasa (14/3), Zuckerberg juga mengatakan bahwa perusahaan akan membatalkan proyek dengan prioritas rendah. Ia juga ingin menekan biaya yang tak terlalu penting dalam inisiatif tersebut.
Pengumuman itu datang hanya empat bulan setelah Meta mengungkapkan bahwa mereka memangkas sekitar 11.000 posisi tenaga kerja karena raksasa jejaring sosial itu ingin terus maju dengan apa yang mereka sebut sebagai strategi tahun efisiensi.
Baca juga:
Meta Platform Punya Banyak Saingan di Jagat Metaverse
Langkah itu menunjukkan bahwa Meta memang ingin memberhentikan sekira seperempat dari total tenaga kerja mereka sejak akhir tahun lalu. Perusahaan induk Facebook itu mengatakan pihaknya memprediksi upaya restrukturisasi terbaru akan dimulai di grup teknologinya pada April 2023.
Kemudian, grup bisnisnya yang lain akan mengikuti langkah serupa dalam bulan berikutnya, yakni Mei 2023.
"Dalam sejumlah kecil kasus, mungkin diperlukan waktu hingga akhir tahun untuk menyelesaikan perubahan ini. Garis waktu kami untuk tim internasional juga akan terlihat berbeda, dan pemimpin lokal akan menindaklanjuti dengan lebih detail. Ini akan sulit dan tidak ada jalan lain," kata Zuckerberg dalam sebuah memo kepada karyawannya.
Dalam pengarsipan SEC terpisah, Meta mengatakan bahwa mereka mengharapkan biaya setahun penuh 2023 berada di kisaran USD 86 miliar (Rp 1,3 kuadriliun) hingga USD 92 miliar (Rp 1,41 kuadriliun), angka yang diturunkan dari perkiraan sebelumnya yang mencapai sekitar USD 95 miliar (Rp 1,46 kuadriliun).
Baca juga:
Meta Siapkan Kontrak Lebih Lama dengan Qualcomm
Sebagian besar disebabkan oleh langkah-langkah pengurangan biaya yang terkait dengan restrukturisasi, termasuk pembayaran pesangon. Zuckerberg menambahkan bahwa setelah upaya restrukturisasi terbaru selesai, perusahaan akan mulai melakukan perekrutan karyawan baru kembali.
Selain itu, Zuckerberg juga menunjukkan beberapa analisis internal awal yang menunjukkan bahwa insinyur yang awalnya bergabung dengan Meta dalam kapasitas tatap muka berkinerja lebih baik daripada mereka yang bergabung secara jarak jauh.
Pernyataan tersebut dapat diprediksi sebagai pertanda keinginan Zuckerberg untuk memangkas para karyawannya yang bekerja dari jarak jauh. Selain itu, Meta juga nampaknya ingin mengurangi pengembangan NFT di Instagram dan Facebook, lalu lebih fokus pada inisiatif monetisasi. (waf)
Baca juga:
Meta akan Meluncurkan Kacamata AR Pertamanya pada 2024
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
OPPO Find N6 Sudah Masuk Uji Coba di India, Siap Meluncur dalam Waktu Dekat!
Kamera Samsung Galaxy S27 Ultra Dinilai Mengecewakan, tak Banyak Perubahan?