Mesir Sebut Cleopatra di Dokumenter Netflix Harusnya Berkulit Putih
Netflix menuai kritikan serta hujatan akibat menghadirkan visualisasi Cleopatra yang berbeda dari deskripsi sejarah. (Foto: Netflix)
SEORANG perempuan berkulit gelap dan berambut keriting berdiri di medan pertempuran. Ringkikan kuda dan debu di padang tandus tak menyurutkan niatnya untuk membela tanah kelahirannya. Perempuan itu disebut sebagai ratu oleh masyarakat dan keturunannya.
Cuplikan ini bukanlah kisah tentang masyarakat Afrika yang berperang melawan penjajah. Melainkan tentang sosok Cleopatra, seorang ratu keturunan Yunani, yang kisahnya diangkat menjadi serial dokumenter Netflix.
Baca Juga:
Netflix Rilis Trailer Baru dari Serial Dokumenter 'African Queens: Njinga'
Netflix pertama kali merilis trailer resmi bertajuk Queen Cleopatra ini melalui kanal YouTube-nya pada 12 April. Namun, alih-alih mendapat dukungan, perusahaan streaming asal Amerika Serikat itu justru menuai kritikan karena menghadirkan visualisasi Cleopatra yang berbeda dari sejarah.
Mengacu dari laman NME, hal yang sama juga disampaikan oleh Kementerian Barang Antik Mesir (The Egyptian Antiquities Ministry) pada Kamis (27/4). Pihak Mesir menyebut bahwa Cleopatra sejatinya memiliki kulit putih atau white-skinned.
"Pahatan relief dan patung-patung Cleopatra (yang telah diciptakan) adalah bukti nyatanya," ungkap pihak kementerian tentang argumentasinya, seperti yang dilansir oleh The Independent.
Selain kulit putih, Cleopatra juga disebut memiliki karakteristik Hellenistik. Karakteristik ini merujuk pada kehidupan, budaya, dan seni yang ada pada sejarah Yunani.
Cleopatra merupakan ratu yang menjadi pemimpin terakhir dari Dinasti Ptolemaic. Ia lahir pada tahun 69 SM dan wafat pada tahun 30 SM di Alexandria. Identitas ibunya memang tidak diketahui, begitupula dengan rasnya. Namun, banyak sejarawan yang sepakat menganggap bahwa Cleopatra merupakan keturunan dari leluhur Yunani Makedonia.
Baca Juga:
'The Woman King', Film Epik tentang Prajurit Perempuan di Afrika, Tayang Hari Ini
Berdasarkan garis keturunannya, sosok Cleopatra seharusnya memiliki penampilan berkulit putih, berambut dan bermata gelap, serta bertubuh tinggi.
Hal ini berlawanan dengan aktris birasial Adele James yang memerankan sosok Cleopatra. Pemilihan James sebagai tokoh utama ini dianggap tidak sesuai, merusak sejarah dan nilai budaya Mesir melalui tindakan 'blackwashing'. Bahkan, seorang pengacara juga melayangkan tuntutan ke pihak Netflix.
Selain itu, sebuah petisi daring juga dibuat dan ditandatangani oleh lebih dari 40 ribu orang saat ini. Petisi tersebut menyebut bahwa alih-alih membuat serial dokumenter, Netflix justru menulis ulang sejarah dengan cara yang salah.
"Afrosentrisme adalah sebuah konsep agenda di mana sebuah grup berusaha mengklaim sejarah dan masyarakat Mesir. Dengan sumber yang salah, mereka tetap berusaha memalsukan sejarah," tulis petisi tersebut.
Netflix saat ini mematikan fitur komentar di trailer Queen Cleopatra. Serial yang dinarasikan oleh Jada Pinkett Smith ini rencananya akan tayang pada 10 Mei 2023. Namun, dari pihak pemerintahan Mesir mendesak agar tayangan kontroversial ini batal ditayangkan oleh platform tersebut. (mcl)
Baca Juga:
Nelson Mandela, Pemimpin Afrika Selatan yang Akrab dengan Batik
Bagikan
Berita Terkait
Warner Bros Disebut-Sebut akan Tolak Tawaran Paramount, Khawatirkan Pendanaan Akuisisi
Disclosure Day, Film Sci-Fi Steven Spielberg yang Penuh Teka-teki
Joko Anwar Raih Penghargaan Bergengsi Chevalier des Arts et des Lettres dari Prancis
Film Horor Korea 'Perfect Girl' Siap Tayang 2026, Dibintangi Jeon Somi dan Nancy Momoland
James Cameron Masuk Daftar Miliarder Forbes, Franchise 'Avatar' Jadi Mesin Uang
Sutradara Hollywood Rob Reiner dan Istrinya Ditemukan Tewas di Rumah Mereka di Los Angeles, Diduga Dibunuh
Mengejutkan! Vin Diesel Bocorkan Cristiano Ronaldo Bakal Main di Film 'Fast & Furious 11'
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Paramount Pictures Bangkitkan Kembali Paranormal Activity Diproduseri James Wan
Yasmin Napper dan Megan Domani Beradu Peran di Film 'Musuh Dalam Selimut'