Mengenang Gus Dur dan Mengingat Humor "DPR Tak Beda Taman Kanak-Kanak"

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Jumat, 08 September 2017
Mengenang Gus Dur dan Mengingat Humor

Pertemuan Presiden IV RI Abdurrahman Wahid bersama Ali Sadikin, Gubernur Jakarta (1966-1977) di Istana Merdeka dari tanggal 22-28 Oktober 1999. (gusdur.net)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENGINGAT kembali Gus Dur berarti menggali kembali jejak pemikiran, juga humor-humor segar. Di setiap pertemuan, presiden keempat Republik Indonesia tersebut acap meramaikan suasana dengan guyonan, sehingga semua orang merasa senang.

Meski, ada pula sekelompok orang berang dengan humor Gus Dur. Mereka, para anggota dewan terhormat tak terima, ketika Gus Dur berseloroh di ujung penjelasan tentang pembubaran Departemen Penerangan dan Departemen Sosial, pada Sidang Paripurna DPR, 18 November 1999, bahwa DPR tak ubah seperti Taman Kanak-Kanak (TK).

“Keterangan saya tidak begitu dipahami, karena memang enggak jelas bedanya antara DPR dan Taman Kanak-Kanak,” ujar Gus Dur, dan langsung panen protes dan interupsi.

Selorohan Gus Dur, DPR dan TK memang menuai polemik. Sebagian anggota DPR bersikeras sang presiden menarik ucapannya, namun sebagian lagi menganggap humor semata.

Sehari berselang, Gus Dur pun menjelaskan kata-kata kemarin tak bermaksud merendahkan DPR, sekadar becanda dan itu telah menjadi tradisi kiai-kiai pondok pesantren.

“Kepada Pak Joko, ajudan saya, tadi saya sampaikan (seusai pidato di DPR), orang pondok itu kalau pidato sampai kepruk-keprukan (berselisih), maka orang pondok itu bercanda saja, biar tidak sampai bertengkar,” ungkap Gus Dur, dikutip Kompas, 19 November 1999.

Cara becanda dan serius ada kelebihan dan kekurangannya, menurut Gus Dur, tetapi kedua-duanya dibutuhkan bangsa ini, jika pejabat pidato serius terasa kering, bahkan jarang ada pendengar sampai selesai, sebaliknya dengan pidato cara bercanda, akan lebih diterima.

Selorohan Gus Dur tentang DPR dan TK, menurut pakar Kelirumologi Jaya Suprana, memiliki dua dimensi internal dan eksternal. Humor Gus Dur, lanjutnya, bisa jadi polemik karena terjadi miskomunikasi antara sang sumber (Gus Dur) dan sang penerima informasi (DPR).

Bila frekuensi gelombang komunikasi sang sumber dan sang penerima informasi sama, maka nilai humor menjadi positif dan konstruktif, tampil pada manifestasi suasana jenaka, senang, gembira, dan bahagia. Sementara, jika getaran gelombang komunikasi kebetulan tidak sama, atau meski sama namun mengalami gangguan eksternal, maka nilai humor negatif, bahkan destruktif, tampil dalam suasana jengkel, marah, sampai benci.

“Jadi komunikasi humor mirip dengan telekomunikai,” ungkap Jaya Suprana, dikutip Kompas, 25 November 1999.

Selain beda frekuensi gelombang, humor Gus Dur tersebut, menurut Jaya Suprana, bisa terjadi distorsi akibat gangguan eksternal, seperti prasangka, antipati, atau kondisi rasa non-kondusif humor. Miskomunikasi terjadi bila pihak penerima informasi didominasi paham dan persepsi terbius rasa fanatik, pemberhalaan, sakralisme, dan memutlakkan sesuatu.

Dapat dimengerti bahwa pihak fanatik dan mutlak, lanjut Jaya Suprana, menganggap suatu paham atau lembaga cenderung sakral akan merasa tersinggung apabila paham atau lembaganya menjadi sasaran humor apalagi memiliki potensi desakralisasi.

“Sama dapat dimengertinya apabila ada anggota DPR secara sadar atau tidak sadar menilai DPR sebagai lembaga sakral, tentu merasa teringgung jika Gus Dur menyemakan lembaga kesayangan dan kebanggaannya dengan Taman Kanak-kanak,” ungkap Jaya Suprana.

Selepas tak lagi menjadi presiden, Gus Dur bahkan mengoreksi humor tersebut, menurutnya DPR sudah tidak lagi seperti Taman Kanak-Kanak, karena turun kelas menjadi Playgroup. (Yudi Anugrah Nugroho)

Baca artikel lainnya tentang Gus Dur di MerahPutih.com: Gus Dur, Sang Penakhluk Nomor Wahid

#Abdurrahman Wahid #Presiden RI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Truk Berisi Alat Bakar dam Petasan Ditemukan di Lokasi Kerusuhan, Prabowo: ini Tindakan Terencana Membuat Kekacauan
Ia menekankan bahwa demonstrasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Truk Berisi Alat Bakar dam Petasan Ditemukan di Lokasi Kerusuhan, Prabowo: ini Tindakan Terencana Membuat Kekacauan
Indonesia
Penerima MBG Tembus 20 Juta Jiwa, PKB Optimistis Target Akhir Tahun Tercapai
Perlu evaluasi berkelanjutan agar program tetap berjalan sesuai mandat Presiden.
Dwi Astarini - Minggu, 17 Agustus 2025
Penerima MBG Tembus 20 Juta Jiwa, PKB Optimistis Target Akhir Tahun Tercapai
Indonesia
Legislator Gerindra: Pidato Presiden Perekat Kebangsaan untuk Indonesia Maju
Prabowo menunjukkan visi dan arah pembangunan yang jelas, berorientasi pada pemerataan kesejahteraan dan penguatan persatuan bangsa.
Dwi Astarini - Sabtu, 16 Agustus 2025
Legislator Gerindra: Pidato Presiden Perekat Kebangsaan untuk Indonesia Maju
Indonesia
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Gubernur Pramono menyampaikan ini saat menghadiri acara Harlah ke-79 Muslimat NU, Sabtu (26/7)
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Indonesia
Respons Puan Maharani soal Anies Baswedan Kritik Presiden RI yang Kerap Absen di Forum PBB
Menurut Anies, Indonesia bisa berperan lebih besar di kancah internasional.
Frengky Aruan - Selasa, 15 Juli 2025
Respons Puan Maharani soal Anies Baswedan Kritik Presiden RI yang Kerap Absen di Forum PBB
Indonesia
Prabowo Sebut Indonesia Punya Kekuatan dan Potensi, Banyak yang Ingin Memecah Belah
Prabowo minta semua pihak waspada.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Mei 2025
Prabowo Sebut Indonesia Punya Kekuatan dan Potensi, Banyak yang Ingin Memecah Belah
Indonesia
Jokowi Bantah Isu 'Matahari Kembar' di Pemerintahan
Matahari cuma satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto.
Dwi Astarini - Selasa, 22 April 2025
Jokowi Bantah Isu 'Matahari Kembar' di Pemerintahan
Indonesia
Angkat Bicara soal Anak-anak Presiden RI Berkumpul, Puan: Silaturahmi Selalu Dilakukan
Puan Maharani angkat bicara soal anak-anak Presiden berkumpul saat Didit Hediprasetyo berulang tahun.
Soffi Amira - Selasa, 25 Maret 2025
Angkat Bicara soal Anak-anak Presiden RI Berkumpul, Puan: Silaturahmi Selalu Dilakukan
Berita Foto
Presiden Prabowo Subianto Bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih
Presiden Prabowo Subianto (kiri) melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (12/11/2024).
Didik Setiawan - Rabu, 13 November 2024
Presiden Prabowo Subianto Bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih
Infografis
Menteri-Menteri Kabinet Merah Putih
Inilah nama-nama lengkap Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Prabowo periode 2024-2029?
Fransiska Chandra - Senin, 21 Oktober 2024
Menteri-Menteri Kabinet Merah Putih
Bagikan