Cerita Para Peraih Medali Emas Asian Games 1962
Penyalaan Api Obur Asian Games 1962. (Foto/Istimewa)
GELORA nasionalisme atlet kontingen Indonesia di helatan Asian Games 1962 menyala sampai saat ini. Banyak cerita manis ditorehkan pada gelaran Asian Games ke-IV tersebut.
Selain dipercaya sebagai tuan rumah, prestasi raih atlet Indonesia pun tak kalah gemilangnya. Tercatat, 21 medali emas telah diraih.
Tapi tahukah kalian, siapa saja atlet penyumbang medali untuk Indonesia kala itu? Berikut merahputih.com memaparkan beberapa atlet Indonesia berjasa dalam merebut medali emas di Asian Games IV;
Tan Joe Hok
Nama Tan dalam dunia bulu tangkis Indonesia begitu melegenda. Banyak gelar yang telah diberikan untuk Indonesia. Salah satu yang berkesan adalah saat menjuarai Asian Games 1962 di Jakarta. Di ajang tersebut ia menyumbangkan 2 medali emas untuk Indonesia.
Perannya untu bulu tangkis tanah air tak hanya sampai di situ saja. Ia bersama rekan-rekan sejawat juga mendirikan Tim Thomas Indonesia yang dikenal sebagai “tujuh pendekar" bulu tangkis tanah air.
Dalam perebutan Piala Thomas tersebut, Tan Joe Hok bermain sebagai pemain tunggal sekaligus pemain ganda (berpasangan dengan Lie Poo Djian).
Mohammad Sarengat
Kecepatan lari Sarengat berhasil mengharumkan nama Indonesia pada Asian Games 1962 di Jakarta. Pada olimpiade tersebut ia menyumbangkan dua medali emas dari cabang atletik nomor lari 100 meter dan 110 meter lari gawang putra.
Di kejuaraan itu pula Sarengat mencetak rekor Asia untuk lari 100 meter dengan catatan 10,5 detik. Rekor itu baru pecah 25 tahun kemudian oleh Purnomo dengan waktu 10,3 detik.
Lanny Gumulya
Meski tak memiliki reputasi yang tinggi, namun Lanny berhasil membuat lawan dan kawannya tercengan dengan mengangkut medali emas cabang olahraga Loncat Indah di kejuaraan Asian Games 1962. Satu medalipun menambah koleksi Indonesia.
Hendrik Brocks
Hendrik atau Hendra Gunawan merupakan satu-satunya pebalap sepeda Indonesia yang bisa meraih tiga emas di Asian Games. Semuanya ia raup saat Asian Games 1962 di Jakarta.
Selain itu ia juga pernah mengikuti berbagai olimpiade lainnya seperti, Roma 1960, Tokyo 1964 (tapi tak berlomba akibat kontingen Indonesia ditarik pulang karena alasan politis), dan Mexico City 1968. (*)
Baca Juga: Gelora Bung Karno: Harapan Palsu Amerika Hingga Angin Segar Moskow
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Bertemu PM Australia, Prabowo Berbagi Falsafah Indonesia Tentang Tetangga yang Baik
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf