Menyoal Politik dan Rumah Ibadah, Begini Penjelasan Tokoh Muda NU


Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Taufik Damas dalam diskusi yang bertajuk 'Mengapa Harus Memilih'. (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Kebanyakan masyarakat Indonesia dewasanya masih sering salah kaprah untuk membedakan urusan agama dan politik. Hal ini diungkapkan oleh Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Taufik Damas dalam diskusi yang bertajuk 'Mengapa Harus Memilih' di Jakarta, Sabtu (23/2).
Ia menilai, kasus pemakaian tempat keagamaan sebagai lokasi ajang politik merupakan kesalahan besar yang dilakukan umat beragama dalam berpolitik.
"Rumah ibadah itu adalah tempat kita bersatu. Kita ini kan beda, sekolah, kuliah, kerja, partai, itu beda. Maka kalau sudah ada di tempat ibadah kita itu justru menyatu," katanya.
Tak ingin hal ini terulang lagi, Taufik meminta masyarakat ataupun politisi untuk menghormati tempat-tempat keagamaan. Sebab, rumah ibadah itu tempat menimbah ilmu agama, jangan dicampur adukan dengan politik.
"Tempat keagamaan itu tempat di mana kita menimba ilmu agama, memperkuat iman, meningkatkna ketakwaan, meningkatkan spiritualitas, itu lah tempat-tempat keagamaan," ungkapnya.
Dalam diskusi tersebut Taufik juga menyinggung soal perhelatan Munajat 212 yang digelar pada Kamis (21/2) kemarin. Ia menduga acara tersebut tak lepas dari kegiatan politik.
"Lagipula, yang namanya kegiatan kegamaan murni itu kan harusnya ya betul-betul murni karena Allah, murni di mana orang mengoreksi diri, muhasabah, muraqabah, bukan kemudian diisi dengan ceramah-ceramah politik," jelasnya. (Asp)
Baca Juga: Ribuan Jamaah Munajat 212 Doakan Keselamatan Bangsa dan Negara
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gubernur Pramono Bantah Orang NU Dipermudah Masuk Kerja di BUMD

Gubernur Pramono Janjikan Pekerjaan Bagi Kader Muslimat NU di BUMD

Dukungan Rizieq Shihab ke Pemerintahan Prabowo: Jauhkan Dari Orang Bermasalah

Aksi Damai Reuni 212 Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka

Reuni 212 Digelar di Monas, Prabowo Diundang

Aksi Reuni 212 Digelar Senin (2/12), Begini Pengalihan Arus Lalu Lintasnya

ALASKA Apresiasi Prabowo Panggil 14 Kader NU untuk Isi Kabinet

Gus Yahya Pede Menteri Kabinet Prabowo Setengahnya Diisi Orang NU

Ketua Rois Syuriah PWNU Jakarta Dukung Pramono Anung di Pilkada 2024

Pesantren Pertama NU Diresmikan di Jepang
