Menteri BUMN Klaim Utang Garuda Susut hingga 50 Persen
Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/pd/pri.
MerahPutih.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut utang PT Garuda Indonesia (Persero) susut hingga hampir 50 persen setelah upaya restrukturisasi berjalan.
"Garuda sendiri update-nya, utang menurun signifikan, hampir 50 persen. Kita lihat secara equity pun tadinya minus 53 (persen) sekarang minus 1,5 (persen). Jadi sudah menurun jauh dari cengkeraman utang," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.
Baca Juga:
Garuda Indonesia Travel Fair Hadirkan Potongan Harga hingga 80 Persen
Erick juga menyebut maskapai pelat merah itu pada Juni 2022 berhasil mencetak laba bersih sebesar 3,8 juta dolar AS.
Keberhasilan tersebut, menurut Erick juga perlu didukung dengan penyertaan modal negara (PMN). Ia berharap PMN akan mendorong kinerja Garuda semakin optimal terutama untuk menambah frekuensi penerbangan domestik yang perlu dukungan transportasi udara.
"Saya rasa akses transportasi kita yang negara kepulauan memang membutuhkan jumlah pesawat yang cukup," katanya.
Erick menambahkan, jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang juga negara kepulauan, Indonesia masih sangat membutuhkan banyak armada udara.
Ia menjelaskan, jika AS memiliki total sekitar 7.500 unit pesawat dengan kondisi ekonomi yang mereka, maka idealnya jumlah total pesawat yang beroperasi di Indonesia yaitu sekitar 750 unit.
"Hari ini kurang lebih masih 550 unit. Artinya ada potensi yang memang bagaimana domestik ini harus diprioritaskan," katanya.
Baca Juga:
Erick berharap PMN akan turut mendorong penambahan armada pesawat Garuda sehingga bisa mendukung layanan transportasi yang semakin meningkat.
"PMN kami lakukan sehingga di tahun depan kita harapkan jumlah pesawatnya terus meningkat sehingga bisa menyeimbangi untuk melayani transportasi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh," kata Erick Thohir.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan meski Peraturan Pemerintah (PP) soal PMN telah rampung dan dana PMN diperkirakan akan cair di minggu ketiga Desember 2022.
"Kemarin kita memang mendanai perbaikan pesawat dengan PPA (PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero)) dan per bulan ini 80 pesawat sudah beroperasi, Garuda plus Citilink, akhir tahun 100 (armada). Terlambat sedikit, 120 unit nanti beroperasi di kuartal I 2023. Full capacity 120 unit. Sehingga nanti diharapkan pada kuartal I nanti benar-benar seluruh armada bisa beroperasi penuh setelah cairnya PMN di Desember," katanya.
Tiko mengungkapkan kemungkinan baru 2024 baru akan ada penambahan armada Citilink untuk menjangkau wilayah yang lebih terpencil dan sulit. Ia menyebut Garuda akan diposisikan sebagai maskapai super premium. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Masuk Musim Libur Natal, Hampir Setengah Pesawat Garuda Indonesia Berstatus Grounded
Status Juara Bertahan, Timnas Indonesia U-22 tak Dibebani Target Emas di SEA Games 2025
Indonesia Targetkan 80 Emas di SEA Games 2025, Andalkan Cabor Angkat Besi hingga Atletik
Kirim 996 Atlet ke SEA Games 2025 , Erick Thohir Pede Indonesia Raih 3 Besar di Asia Tenggara
Timnas U-23 untuk SEA Games 2025 Tak Berdaya Lawan Mali, Erick Thohir Tetap Optimis Raih Emas
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Menuju SEA Games 2025, Erick Thohir: Hanya Atlet Terbaik yang akan Berlaga
Nova Arianto Diberi Kepercayaan Tangani Timnas Indonesia U-20 Usai Pimpin Skuad U-17 di Piala Dunia U-17 2025
Garuda Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp 23,67 Triliun Dari Danantara, Begini Alokasinya