Menko Perekonomian Sebut Stabilitas Politik Indonesia Dapat Tarik Investasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021, di Jakarta, Kamis (30/12/2021) (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)
MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut stabilitas politik Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menarik masuk investasi.
“Investor harus mempertimbangkan Indonesia sebagai pasar, basis produksi, dan pusat ekspor,” kata Airlangga dalam pertemuan Round Table Discussion: Indonesia & Australia Trade and Investment Initiative sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis.
Baca Juga:
Cak Imin Bakal Bahas Koalisi dengan Airlangga Hartarto Besok
Airlangga menegaskan bahwa pemerintah optimis tapi tetap waspada menyikapi prospek perekonomian tahun 2023.
Berbagai kebijakan diterapkan mulai dari pemberhentian kebijakan PPKM yang diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian, hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah komoditas, hingga reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja untuk memberi kepastian hukum bagi para pelaku usaha.
Terkait implementasi perizinan usaha berbasis risiko melalui Online Single Submission, lebih dari 3,3 juta Nomor Induk Usaha baru telah diterbitkan.
“Kami telah menyiapkan daftar prioritas investasi. Investor yang berinvestasi di industri prioritas berhak mendapatkan insentif fiskal dan nonfiskal. Selanjutnya, kami terus mengoptimalkan Indonesia Investment Authority (INA) sebagai alternatif pembiayaan pembangunan ekonomi,” ungkap Airlangga.
Airlangga juga mendorong peningkatan kerja sama antara Indonesia yang merupakan produsen bijih nikel yang merupakan komponen inti baterai dengan Australia yang memasok komponen utama baterai listrik yakni lithium.
Baca Juga:
Isi Pertemuan Surya Paloh dan Airlangga Hartarto di Kantor Golkar
“Kami berharap kemitraan kita (Indonesia-Australia) dapat meningkatkan daya saing negara kita,” ujar Airlangga.
Perlu diketahui bahwa Australia sendiri telah menjadi mitra strategis Indonesia dimana pada tahun 2022, investasi Australia di Indonesia menyumbang sekitar 524 juta dolar AS.
Untuk memperluas akses pasar, Indonesia akan melanjutkan kerja sama perdagangan melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA).
Airlangga mengatakan bahwa perdagangan dan investasi antar kedua negara masih sangat potensial untuk ditingkatkan dan memiliki ruang untuk berkembang sehingga Australia masih bisa mengeksplorasi Indonesia sebagai tujuan investasi dan perdagangan.
“Kita harus memperkuat kemitraan ekonomi kita. Indonesia akan tetap teguh dalam mendorong kemitraan dan kerja sama dengan kawasan,” pungkasnya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Bergaji Rp 3,3 Juta Mulai 15 Oktober, Daftar Lewat SIAPkerja
Program Magang Nasional Siap Kerja Diluncurkan Pada 15 Oktober 2025, Peserta Wajib Buka Rekening Bank Himbara
Bestari Barus Mantap ke PSI, Sebut Jokowi Jadi Inspirasi Perjuangan Politik