Mengintip Keseruan Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus


Sekolah Spectrum berdiri sejak tahun 2004 (Foto: MP/Ikhsan Digdo)
SEBUAH bangunan sekolah berdiri di Jalan Masjid Nurul Qomar No 48, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan. Sekolah itu bukanlah sekolah biasa. Di sana, para anak berkebutuhan khusus (ABK) menimba ilmu dengan bimbingan khusus tenaga pengajar. Sekolah Spectrum namanya. Itu merupakan sekolah satu atap bagi para ABK.
Merahputih.com berkesempatan berkunjung ke Sekolah Spectrum, Senin (16/7). Saat sampai di sekolah yang berdiri sejak 2004 itu, cuaca begitu cerah.
Awalnya, Spectrum merupakan klinik yang menangani anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Klinik tersebut menangani ABK dari sekolah reguler yang berada di sekitar klinik. Ketika itu, banyak ABK yang masih belajar di sekolah reguler.

Namun, saat belajar di sekolah reguler, proses kemajuan para ABK itu malah stagnan. Hal itu disebabkan sekolah reguler tidak memiliki kesiapan dalam menangani mereka. Akhirnya, berkat usul orangtua ABK, didirikanlah sekolah Spectrum. "Atas desakan orangtua, jadi kenapa kita enggak bikin sekolah sendiri," tutur Tuharto, Kepala Sekolah Spectrum kepada Merahputih.com.
Di depan sekolah, sebuah gerbang berwarna hitam menjadi pintu masuk ke sekolah. Halaman depan sekolah langsung terlihat begitu melangkahkan kaki memasuki gerbang. Beberapa mobil dapat parkir di halaman tersebut. Lahan parkir di depan sekolah juga cukup luas. Di sanalah para orangtua murid biasanya memarkirkan kendaraan.
Pintu masuk utama sekolah terletak di tengah. Dari area masuk utama, terlihat lobi sekolah setelah melewati. Di area yang cukup luas itu, para murid Spectrum biasa melakukan senam sebelum proses belajar-mengajar dimulai. "Jadi kami senam 15 menit dulu sebelum belajar, supaya mereka rileks," imbuh Tuharto.

Sekolah Spectrum memiliki dua lantai. Di lantai pertama, ada ruang kepala sekolah yang terletak di sebelah kanan lobi. Pak Tuhu menyambut Merahputih.com di ruangannya yang nyaman itu. Menariknya, di dalam ruangan kepala sekolah itu alunan musik terdengar sayup-sayup.
Ternyata, tepat di sebelah ruang kepala sekolah, ada sebuah studio musik yang biasa digunakan murid sekolah ini. Ya, benar sekali, banyak dari mereka yang memiliki bakat dan minat dalam bermusik. Saat itu beberapa anak tengah berlatih memainkan beberapa lagu dengan dampingan seorang guru. "Nah, di sini adalah studio musik sekolah kami," kata Tuharto yang langsung menunjukkan suasana studio musik itu.

Sekolah Spectrum sebenanarnya memiliki jenjang tingkatan pendidikan yang sama dengan sekolah reguler. Ada murid SD, SMP, dan SMA. Namun, jenjang tingkatan pendidikan itu dibagi lagi menjadi empat kelompok. Di antaranyan SCU, Mainstream, WS, dan program kewirausahaan.
Kelompok anak SCU (Special Care Unit), merupakan anak-anak dengan kemampuan akademik sebanyak 25%. Pada kelompok ini lebih menekankan pengajaran perilaku keseharian mereka. Di samping itu, tetap mereka diberikan pengajaran kertrampilan, termasuk ketrampilan seni.

Sama seperti sekolah reguler, Sekolah Spectrum juga memiliki jenjang tingkatan pendidikan. Ada murid SD, SMP, dan SMA. Namun, jenjang tingkatan pendidikan itu dibagi lagi menjadi empat kelompok, yaitu SCU, mainstream, WS, dan program kewirausahaan.
Kelompok anak SCU (special care unit) diperuntukan anak-anak dengan kemampuan akademik sebanyak 25%. Pada kelompok itu yang lebih ditekankan ialah pengajaran perilaku keseharian mereka. Di samping itu, mereka tetap diberikan pendalam keterampilan, termasuk keterampilan seni.
Jenjang tingakatan pendidikan apa pun bisa masuk ke kelompok SCU. Semua bergantung dengan kebutuhan setiap individu. Special care unit memiliki ruangan yang berada di lantai bawah, yakni di sisi kanan lobi, dekat dengan ruangan kepala sekolah.
Sementara itu, kelompok kelas mainstream berisikan anak-anak tingkatan SD dan SMP. Kemampuan akademik mereka mencapai 60%-70%. Namun, anak kelompok ini tidak lagi diajarkan tentang perilaku. Mereka sudah memahami perilaku sehari-hari, sehingga hanya perlu diajarkan mengenai keterampilan.
Siswa kelas mainstream belajar di ruangan yang ada di lantai bawah, satu lantai dengan halaman belakang yang dijadikan lapangan basket. Setiap Sabtu, para murid mengembangkan kemampuan mereka dalam mengolah tubuh. "Kami ada basket dan taekwondo juga. Setiap Sabtu kami fokus dengan itu," papar Tuharto.

Tak ketinggalan, sebuah ruang perpustakaan ditempatkan di lantai bawah. Siswa rutin mengunjungi perpustakaan itu untuk membaca buku. Di perpustakaan juga terdapat beberapa sepeda. Tujuannya, memang untuk mengajari ABK dapat menaiki kendaraan.
Sepeda akan dijadikan kendaraan awal mereka sebelum memasuki ke kehidupan sebenarnya. Tentu setiap orang setidaknya harus bisa menaiki kendaraan, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

Saat Merahputih.com naik ke lantai dua, ada kelas untuk kelompok anak workshop. Kelompok itu disediakan untuk mereka yang setara dengan jenjang pendidikan SMA. Dalam kelompok itu, mereka mengembangkan keterampilan, termasuk seni lukis, seni membuat keramik, dan desain grafis.
Murid workshop fokus mengembangkan keterampilan dan persiapan mereka dalam memproduksi hasil kerajinan mereka. Hal itu dilakukan karena Sekolah Spectrum menargetkan anak didik mereka agar bisa berwirausaha.
Itulah mengapa setelah melewati program workshop, para murid akan mengikuti program kewirausahaan. Seperti namanya, siswa di kelompok wirausaha fokus pada program untuk menjadi seorang wirausaha yang mandiri.
Dari semua kelas yang ada di sekolah itu, kelas keterampilan jadi yang paling dinanti murid Sekolah Spectrum. "Mereka selalu senang kalau hadir di kelas ini," tutur Eko wibowo, kordinator program workshop seni rupa dan seni musik Sekolah Spectrum.

Untuk bobot penilaian, secara keseluruhan para murid dinilai dengan 80% keterampilan dan 20% akademik. Keterampilan diberi porsi besar karena mayoritas ABK lebih memiliki bakat ketrampilan pada diri mereka.
Meskipun demikian, bobot penilaian juga masih bisa berubah, sebab setiap murid memiliki kebutuhan pengajaran yang berbeda. Jadi, cara pengajaran pun harus disesuaikan.
Contohnya, ada seorang murid yang ternyata memiliki kemampuan akademik 60% dan keterampilan 40%. Bahkan, ada pula murid yang menguasai kemampuan akademik dan ketrampilan masing-masing 50%. Mengingat setiap anak butuh perhatian khusus, setiap kelas maksimal hanya terdiri dari 4-6 murid. Bisa saja lebih, tapi dengan tenaga pengajar lebih dari dua orang.

Kurikulum yang digunakan tetap mengikuti kurikulum baku atau dinas pendidikan. Pelajaran umum, semisal matematika, bahasa Indonesia, PKN, IPA, dan IPS, pun tetap diberikan. Dalam perjalanannya, kurikulum tersebut bisa saja dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan anak.
Meskipun sudah modifikasi, kurikulum kembali disaring untuk jadi kurikulum kelas. Jadi, kurikulum disesuaikan dengan kemampuan murid di setiap kelas. Akan tetapi, mengingat murid setiap kelas juga memiliki kemampuan berbeda-beda, kurikulum kelas disaring kembali menjadi kurikulum individu. Hasilnya, setiap anak bisa fokus dengan pembelajaran mereka sesuai kemampuan. "Pokoknya kita menyesuaikan dengan kebutuhan mereka," ujar Tuharto.

Penerimaan murid sekolah Spectrum dilakukan sepanjang tahun. Tidak perlu khawatir, murid baru juga akan melewati trial terlebih dahulu. Untuk tahun pengajaran ini, terdapat 78 siswa. Sementara itu, jumlah tenaga pengajar ialah 29 orang.
Proses belajar-mengajar juga tidak hanya terjadi di sekolah. Setiap Jumat, melalui program Spectrum TGIF (Thanks God It's Friday), secara bergilir beberapa murid akan dikirim keluar. Mereka akan diajarkan cara berbelanja dengan benar di salah satu supermarket.
Selain itu, setiap Jumat, beberapa anak ada juga yang berenang. Murid Spectrum lainnya bahkan berkesempatan mengunjungi objek wisata yang ada di Jakarta.
Di sekolah khusus ABK itu jelas terlihat bahwa mereka memang memilik kekurangan, tetapi kelebihan mereka jauh lebih luar biasa.(ikh)
Baca juga: Serunya Penampilan Drama Musikal Anak Berkebutuhan Khusus Sekolah Spectrum
Bagikan
Berita Terkait
Karakter Film 'Jumbo' Hadirkan Warna Baru di Playlist Anak Spotify

Diamond Kids Fest 2024 Dukung Eksplorasi Cita-Cita Anak

Bank DKI Berikan Bantuan ADHIV Melalui Komisi Penanggulangan AIDS DKI

Vaksin Polio Semarakkan Hari Anak Nasional di Jakarta

Hari Anak Nasional, Jokowi: Harus Disiapkan Kepintaran, Juga Karakternya

RAN Siapkan Album untuk Sambut Hari Anak Nasional

Pj Heru Berpesan agar Anak Indonesia Bijak dalam Berinternet dan Media Sosial

Seribu Lebih Narapidana Anak Dapat Remisi saat Peringatan HAN 2023

Peringatan HAN, Jokowi: Perlindungan dan Kesempatan bagi Anak Pertaruhan Masa Depan Bangsa
