Mengenang "Si Singa Podium" Kasman Singodimedjo

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 08 November 2018
Mengenang

Cover buku Kasman Singodimedjo. (Foto: dekandidat.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

NAMA Kasman Singodimedjo tak akan hilang dari sejarah bangsa, meski sudah 36 tahun telah tiada. Lelaki kelahiran Kamis, 25 Februari 1904, Purworejo itu, wafat ketika berusia 78 tahun.

Ia merupakan Komandan Tentara Pembela Tanah Air (Peta), dan turut serta dalam pasukan pengamanan saat pembacaan teks proklamasi di Pegangsaan Timur, 17 Agustus 1945. Ketika sidang PPKI, 18 Agustus 1945, Kasman diminta Sukarno untuk datang ke bekas Gedung Volksraad, Pejambon, Jakarta.

Dengan mobil inventaris daidan, Kasman bergegas menuju tempat sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Seperti dikutip dari buku Hidup Itu Berjuang Kasman Singodimedjo 75 Tahun (1982) terbitan Bulan Bintang, pada saat sidang berjalan sempat terjadi permasalahan yang cukup pelik. "Waktu PPKI akan mengesahkan UUD 1945, timbul masalah mengenai: "... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya," kata Kasman.

Pada satu sisi, pemimpin-pemimpin Islam awalnya tetap menghendaki agar tujuh kata tersebut tersemat dalam UUD 1945. "Di antara yang paling gigih ialah almarhum Ki Bagus Hadikusumo," kata Kasman. Namun, di sisi lain beberapa anggota nonmuslim justru berkeberatan.

Dalam tubuh PPKI, anggota nonmuslim di antaranya Sam Ratulangi, IG Ketoet Poedja, dan Johannes Latuharhary. Menurut Kasman, penegakan hukum syariat Islam tidak bisa diterapkan kepada nonmuslim.

Karena itu, Kasman terus meyakini Ki Bagus Hadikusumo untuk menghapus tujuh kata tersebut. "Sayalah yang ikut bertanggung jawab dalam masalah ini, dan semoga Allah mengampuni dosa saya," katanya.

Nasib Kasman Usai Merdeka

Rabu, 29 Agustus 1945, beberapa hari setelah sidang PPKI Kasman dipilih menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP/cikal bakal DPR). Di tahun yang sama sampai 1946, Kasman juga bertugas sebagai Jaksa Agung mengisi posisi yang sebelumnya ditempati Gatot Taroenamihardja.

Setahun setelah menjadi Jaksa Agung, dari November 1947 hingga Januari 1948 Kasman dipilih menjadi Menteri Muda Kehakiman dalam Kabinet Amir Sjafruddin II.

Berawal dari menteri, akhirnya Kasman mulai terjun ke dalam dunia politik. Ia menjadi Ketua Partai Masyumi sekaligus anggota Dewan Parlemen pada 1955.

Nahasnya, pada 1963 Korps Intelijen di Kantor Polisi Komisariat Jakarta Raya menahan Kasman atas tuduhan ikut andil dalam perkumpulan dan perserikatan lain yang bermaksud melakukan kejahatan, yang dilarang undang-undang.

Selain itu, ia juga pernah dituduh terkait rencana pembunuhan presiden dan penyelewengan Pancasila. Atas tuduhan tersebut, Kasma divonis penjara dengan banding selama 2 tahun 6 bulan.

Setelah terlepas dari jeratan hukum, Kasman menghabiskan sisa hidupnya dalam organisasi Muhammadiyah.

Dalam sisa hidupnya, Kasman tetap aktif dalam organisasi Muhammadiyah. Sampai akhirnya, Kasman wafat pada Minggu, 25 Oktober 1982. (*)

#Hari Pahlawan #Kasman Singodimedjo
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Peristiwa heroik di Surabaya pada 1945 menjadi bukti bahwa seluruh elemen masyarakat Indonesia mampu meraih kemenangan ketika bersatu menghadapi ancaman bersama. ?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Presiden Prabowo Subianto (kiri) memberikan selamat kepada putra presiden kedua RI Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto (kanan) Bambang Trihatmodjo (kiri) dan Siti Hardijanti Hastuti Rukmana usai upacara pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dan sembilan tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Indonesia
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Gus Dur resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Dikenal sebagai ‘Bapak Pluralisme’, jasa besar Gus Dur bagi umat Tionghoa dan perjuangannya menegakkan kesetaraan menjadi warisan abadi bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Indonesia
Dari Penumpas G30S PKI hingga Pahlawan Nasional: Jejak Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, tokoh militer penumpas G30S/PKI dan ayah mertua Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Dari Penumpas G30S PKI hingga Pahlawan Nasional: Jejak Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo
Indonesia
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah, aktivis buruh yang tewas pada 1993.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia
10 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Prabowo Hari Ini: Profil Lengkap dan Jasa Mereka untuk Indonesia
Daftar 10 pahlawan nasional 2025: Gus Dur, Soeharto, Marsinah, dan 7 tokoh lainnya. Ketahui profil, biografi, dan jasa-jasa mereka bagi bangsa Indonesia.
ImanK - Senin, 10 November 2025
10 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Prabowo Hari Ini: Profil Lengkap dan Jasa Mereka untuk Indonesia
Indonesia
Presiden Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto di Istana Negara, Jakarta. Keputusan ini tertuang dalam Keppres Nomor 116/TK Tahun 2025 dan menuai pro-kontra publik.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Presiden Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
Indonesia
Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, dari Prajurit PETA hingga Presiden 32 Tahun
Presiden ke-2 RI Soeharto akan diumumkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Simak perjalanan hidup, karier militer, masa kepemimpinan, hingga kontroversinya selama 32 tahun memerintah Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, dari Prajurit PETA hingga Presiden 32 Tahun
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan
Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci Hari Pahlawan 2025 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu (9/11/2025). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan
Indonesia
Prabowo Ingatkan Wasiat Bung Tomo yang Harus Diingat Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sampai Jasa Pahlawan Pertempuran Surabaya Dilupakan
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran memimpin Renungan Suci Hari Pahlawan di TMP Kalibata
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Prabowo Ingatkan Wasiat Bung Tomo yang Harus Diingat Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sampai Jasa Pahlawan Pertempuran Surabaya Dilupakan
Bagikan