Mengenal Tari Topeng Banjar dan Keunikannya
Tari Topeng berasal dari Kalimantan Selatan. (foto: dok/Tribun Banjarmasin)
MerahPutih.com – Kalimantan Selatan memiliki satu tari yang punya keunikan, yaitu Tari Topeng. Tari ini merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional kaya akan nilai budaya dan sejarah.
Tari topeng juga salah satu budaya masyarakat Banjar, yang merupakan suku asli di daerah tersebut. Asal usul tari topeng ini bisa ditelusuri kembali ke abad ke-17, saat kerajaan Banjar mulai mengembangkan seni dan budaya lokal.
Dikutip dari Kemendikbud, Tari Topeng digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan cerita dan legenda daerah, sering kali diiringi dengan musik tradisional.
Baca juga:
Topeng yang digunakan dalam pertunjukan ini terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu dan kulit, yang diukir dengan detail dan dicat dengan warna-warna cerah. Setiap topeng menggambarkan karakter tertentu, baik itu dewa, pahlawan, maupun tokoh dalam cerita rakyat.
Tari Topeng juga berfungsi dalam konteks ritual, sering kali dipentaskan dalam upacara adat untuk memohon keselamatan atau keberuntungan. Ini menunjukkan bahwa tari topeng bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Seiring berjalannya waktu, Tari Topeng Kalimantan Selatan mengalami berbagai perkembangan.
Baca juga:
Pada awal abad ke-20, seni pertunjukan ini mulai memasuki tahap baru dengan pengaruh dari seni pertunjukan lainnya, termasuk teater modern dan tari kontemporer. Munculnya generasi baru seniman dan penari juga turut mempengaruhi bentuk dan gaya tari ini, menjadikannya lebih dinamis dan variatif.
Di era modern, Tari Topeng tidak hanya dipentaskan dalam acara adat, tetapi juga dalam berbagai festival budaya, baik di dalam maupun luar negeri. Para seniman kini berusaha untuk mengintegrasikan elemen-elemen modern tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional yang menjadi ciri khasnya.
Inovasi dalam gerakan, musik, dan kostum menjadi bagian dari upaya untuk membuat pertunjukan lebih menarik bagi generasi muda. (Far)
Bagikan
Berita Terkait
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf
Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya