Mengenal Queen Bee Syndrome dan Cara Mencegahnya
Waspada perilaku queen bee syndrome. (Foto: Pixabay/danielsampaioneto).
APAKAH kamu punya rekan kerja yang memiliki queen bee syndrome? Istilah ini ditujukan bagi para perempuan yang memiliki power di lingkungannya, tetapi cenderung bersikap terlalu kritis terhadap bawahan perempuan. Seorang queen bee digambarkan sebagai sosok perempuan yang memiliki kekuasaan tapi bersikap egois dan seenaknya sendiri.
Wah, punya rekan kerja macam gini sih bisa merepotkan. Apa jangan-jangan kamu seorang queen bee? Melansir dari laman YourPeople, pada 2017 The Atlantic pernah menerbitkan sebuah artikel mengenai queen bee syndrome.
Baca juga:
Artikel tersebut membeberkan kenyataan pahit bahwa kebanyakan pelakunya ternyata perempuan yang mengaku pro gerakan feminis. Keinginan untuk diakui dalam berbagai sektor masyarakat membuat ambisi yang positif membuahkan persaingan negatif. Padahal seharusnya perempuan bisa saling merangkul demi kemajuan bersama, bukan?
1. Harus mau menerima kritik
Si queen bee sangat anti kritik. Jadi bagi para perempuan, jika mulai enggak suka menerima kritik bisa jadi pertanda bahwa kamu sudah terjerat queen bee syndrome. Sifat seperti ini harus segera dibuang jauh-jauh. Karena pada dasarnya manusia membutuhakan kritik untuk meningkatkan kualitas diri.
2. Mengedepankan rasa empati
Bukan hanya kepada sesama perempuan saja kamu harus mengedepankan rasa empati, tetapi juga kepada semua orang di berbagai kalangan. Masalah utama si queen bee adalah dirinya selalu mengintimidasi keberadaan bawahan yang sama-sama perempuan.
Coba lah untuk bekerja sama dengan tim baik atasan mau pun bawahan dengan menggunakan hati. Bukankah kunci utama membangun teamwork yang hebat adalah dengan ikatan kekeluargaan yang erat?
Baca juga:
Belajar dari Serial 'Emily In Paris' untuk Sukses dalam Karier
3. Terbuka untuk berteman dengan siapa saja
Nah ini dia ciri khas si queen bee, mereka ogah berteman dengan orang yang jabatannya masih rendah. Kamu harus bisa terbuka untuk berteman dengan siapa saja meskipun dia merupakan bawahanmu di kantor.
Dengan memperluas pertemanan, kamu juga dapat memperluas jaringan pekerjaan. Baik kamu dan bawahan akan mendapatkan keuntungan yang sama. Kamu bahkan berhak meminta nasihat dari bawahan lho.
4. Mencari mentor
Menjadi pemimpin yang baik membutuhkan jam kerja yang tinggi. Namun, saat ini banyak sekali kelas mentor yang bisa kamu hadiri untuk memperbaiki skill dalam memimpin sebuah tim. Jangan malu untuk mencari mentor yang bisa kamu andalkan setiap saat. (mar)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Buka Program Difabel Empowering, PAM Jaya Beri Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas
Ramalan Zodiak, 22 Oktober 2025: Keuangan Menipis, Asmara Kandas?
Ramalan Zodiak, 20 Oktober 2025: Karier Terangkat, Asmara Terguncang?
Ramalan Zodiak 19 Oktober 2025: Karier Melesat atau Asmara Kandas?
PNM Kalahkan Grameen Bank dan BRAC, Raih Penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award
BBM Masih Langka, Pegawai SPBU Swasta Bertahan dengan Jualan Makanan dan Minuman
Pendaftaran Program Magang Pemerintah dengan Gaji Rp3,3 Juta Mulai Dibuka
Ramalan Zodiak 9 Oktober 2025: Catatan Penting Soal Keuangan dan Asmara
Pemerintah Jamin Program Magang Nasional Kemnaker 2025 Murni Dilakukan Perusahaan
Ramalan Zodiak 5 Oktober 2025: Karier, Cinta, dan Keberuntungan