Mengenal Lima Seniman dalam Pameran 'Ireland's Eye' 2024


Lima seniman asal Irlandia. (Foto: Dok/ISA Art)
MERAHPUTIH.COM – PAMERAN ‘Ireland’s Eye’ kembali digelar mulai 18 Maret hingga 12 Maret 2024 di lobi World Trade Centre 2, Jakarta Pusat. Kali ini, lima seniman yang berbasis di Irlandia dihadirkan.
“Kelima seniman muda ini ialah lulusan baru dari sekolah seni Irlandia termasuk termasuk Universitas Teknologi Dublin, Sekolah Seni Belfast, Sekolah Seni dan Desain Limerick, Sekolah Seni dan Desain Nasional, dan The Burren College of Art,” ujar pihak penyelenggara dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Selasa (19/3).
Baca juga:
Ireland's Eye kembali Digelar, Hadirkan Lima Seniman Irlandia
1. Patryk Gizicki
Seniman ini berasal dari Polandia dan menghabiskan masa kecilnya di County Mayo, Irlandia. Praktik kekaryaannya difokuskan pada hubungan antara fotografi dan pengalaman pribadi. Ia menggunakan teknik analog dalam proses pembuatan gambar dan warna yang memiliki peran fundamental dalam kekaryaanya. Hadir pada setiap tahap proses pembuatan gambar adalah hal yang penting. Visi artistik Patryk sendiri melampaui bingkai, karena ia menciptakan cerita yang menyentuh tema identitas, ingatan, dan rumah.
2. Katerina Gribkoff
Memiliki gelar Sarjana Seni Rupa (BFA) dalam bidang Seni Menggambar dari Pratt Institute di New York pada 2017. Penelitiannya bertujuan untuk menemukan cara-cara alternatif dan berkelanjutan dalam membuat dan mencipta sejalan dengan sistem pertumbuhan, dan secara langsung menghubungkan praktik studio-nya dengan taman pewarna dan pigmen di daerah Burren.
3. Ethan Mc Garry
Seorang seniman berbasis di Dublin. Praktik seninya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mencerminkan kehidupan sosial, ia menciptakan dan menyusun berbagai gambar melalui fotografi yang diperluas dan media digital menjadi gambar bergerak. Karyanya menyiratkan narasi samar dengan penekanan yang menggunakan pemahaman independen setiap individu terhadap dunia tempat kita tinggal.
4. Asha Murray
Ia menciptakan film eksperimental seiring dengan karya tekstil berupa kolase wol yang ditutupi rumbai. Gabungan kedua media ini menciptakan bentuk penceritaan eksperimental, menjelajahi konsep Identitas, memori, dan aliran kesadaran internal. Ide-ide ini mendorongnya untuk bereksperimen dengan narasi, melalui kolase visual yang ritmis dengan suara, gambar bergerak, dan tekstil.
5. Jan O’Connell
Dalam karyanya, ia membuat 'potret' batu-batu individual di West Kerry dan interaksi dinamis mereka dengan Samudera Atlantik. Batu-batu ini memiliki daya tarik yang sangat kuat, dengan karakter individual yang terungkap melalui kunjungan berulang dan teknik pencahayaan inovatif.(Far)
Baca juga:
Lima Seniman Asal Irlandia Pamerkan Eksplorasi Seni Melalui 'Ireland's Eye' di Jakarta
Bagikan
Berita Terkait
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer

Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur

Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
