Mengenal Ki Jaga Rasa Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka


Kereta kencana Ki Jaga Rasa. (Foto-foto: Facebook/Kang Dedi Mulyadi)
MerahPutih Budaya - Ada yang berbeda dengan perayaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara tahun ini. Bukan hanya upacara bendera, juga atraksi budaya dan hiburan, perayaan "tujuh belasan" di Istana mempertunjukkan iring-iringan bendera pusaka dari Monas ke Istana dan sebaliknya saat sore hari dari Istana ke Monas.
Upacara bendera di Istana yang dibuka dan ditutup dengan arak-arakan bendera pusaka baru pertama kali. Meski bukan menjadi tahun pertama bagi Presiden Jokowi, presiden asal Solo itu menggagas pertama arak-arakan ini. Ia menginginkan ada perpaduan militer modern yaitu TNI dengan militer nusantara zaman dahulu.
Rangkaian acara dimulai sejak pukul 8.00 WIB yang disusul arak-arakan bendera dari Monumen Nasional menuju halaman Istana Merdeka. Begitu pun sebelum penutupan pukul 17.00 WIB, arak-arakan bendera kembali dilakukan dari halaman Istana Merdeka menuju Monumen Nasional.
Dalam iring-iringan dua kali perjalanan itu, menarik untuk diikuti yaitu adanya kereta kencana bernama Ki Jaga Rasa. Kereta kencana itu sebetulnya bukan khusus dipersiapkan untuk perayaan 17 Agustus di Istana. Kereta kencana didatangkan dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Ki Jaga Rasa dibawa dari Purwakarta setelah diminta oleh pihak Istana. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sangat mendukung penggunaa Ki Jaga Rasa untuk membawa bendera pusaka. Ki Jaga Rasa merupakan refleksi sejarah kebudayaan di Purwakarta. Kereta ini biasanya hanya dikeluarkan dari pendopo setahun sekali yaitu pada puncak Hari Jadi Purwakarta.
"Ki Jaga Rasa adalah kereta kencana yang dipersembahkan sebagai simbol kemuliaan Raja Sunda. Ki Jaga Rasa turun dari Bale Nagri setiap menjelang puncak Hari Jadi dengan upacara ‘Jurung Tandang Tutunggangan Agung’", demikian Dedi Mulyadi dalam catatannya tentang Ki Jaga Rasa melalui media sosial Facebook.
Bupati Dedi mengatakan, Ki Jaga Rasa menjadi kendaraan pembawa bendera pusaka merupakan titah langsung dari Presiden Jokowi. Presiden Jokowi ingin meramu tata upacara bendera dengan tata budaya nusantara.
Ki Jaga Rasa ini juga yang sempat "melambungkan" nama Bupati Dedi beberapa waktu lalu. Sebagian anggota masyarakat menolak keberadaan kereta kencana ini bahkan sampai menganggap Bupati Dedi seorang musyrik. Bupati Dedi tak bergeming, ia hanya ingin "hidup" kembalinya budaya Sunda tanpa sedikit pun menyinggung tentang agama.
Kereta kencana Ki Jaga Rasa bukan kereta warisan atau kereta tua. Kereta ini dibuat tahun 2009 lalu. Pembuatannya dilakukan di Solo, tanah kelahiran Presiden Jokowi. Nama Ki Jaga Rasa sendiri diambil dari gelar lain Raja Pajajaran Maharaja Sri Baduga Siliwangi yaitu Ki Pamanah Rasa atau dalam bahasa Indonesia berarti Sang Penjaga Hati.
Keberadaan Ki Jaga Rasa, seperti keinginan Presiden Jokowi, diharapkan membawa warna baru dalam perayaan Hari Kemerdekaan. Lebih dari sekadar simbol, budaya nusantara harus mendapat tempat di tataran nasional.
Tidak hanya Bupati Dedi, setiap kepala daerah menjadi duta budaya untuk daerahnya. Semua kepala daerah bisa berkata seperti apa yang dikatakan Bupati Purwakarta Dedi untuk daerahnya, "selamat bertugas Ki Jaga Rasa membawa misi budaya Tanah Sunda di Istana Negara."
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Konveksi Rumahan Banjir Pesanan Bendera Merah Putih Jelang HUT Ke-80 RI

Politikus PDIP Sebut Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI Tidak Etis, Singgung Kewibawaan dan Makna Bendera Negara

Wamendag Tanggapi Isu Bendera One Piece, Penjualan Merah Putih Diklaim Tak Menurun

Jelang HUT ke-80 RI, Satlantas Polresta Surakarta Bagikan Bendera Merah Putih Gratis

Menjahit Bendera Merah Putih Sepanjang 2 Kilometer Jelang HUT Ke-80 RI di Jakarta

Tak Ada Larangan dari Walkot Solo, Anak Muda Kampung Losari Tunjukkan Kreativitas Bikin Mural One Piece

Ramai Fenomena Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Asalkan Utamakan Bendera Merah Putih

Publik Diminta Tak Terprovokasi Pengibaran Bendera One Piece, Legislator: Membunuh Nyamuk Tak Perlu Pakai Granat

Pengibaran Bendera One Piece, Pengamat Sebut Ada Sosok ‘Besar’ di Baliknya, Konspirasi Terselubung ‘Menyerang’ Prabowo

Saat Gerakan Kibarkan Bendera Cerita One Piece Disebut Bentuk Provokasi
