Mengenal Hypermiling, Teknik Berkendara Menghemat Bensin


Hypermiling teknik berkendara hemat bensin. (Foto: Unsplash/Samuele Errico Piccarini)
TINGGINYA harga bahan bakar membuat para pengendara di beberapa negara, termasuk Indonesia kesulitan mengatur anggaran. Mereka mulai berusaha keras mengurangi konsumsi bahan bakar saat mengendarai mobil. Segala cara coba ditempuh agar bisa berhemat bensin, salah satunya mengubah teknik berkendara.
Terdapat satu teknik berkendara diklaim bisa membantu pengendara menghemat konsumsi bahan bakar kendaraan. Teknik tersebut di Amerika Serikat dikenal sebagai hypermiling.
Auto Express bahkan mengungkapkan teknik tersebut dapat menghasilkan penghematan bahan bakar melebihi klaim pabrikan. Bahkan jika kamu tidak ingin bersusah payah, memetik beberapa teknik hypermiling saja benar-benar dapat meningkatkan penghematan bahan bakar kendaraan.
Baca juga:
4 Tips Berkendara Aman pada Musim Hujan

Seorang hypermiler akan mulai dengan mengevaluasi cara menuju lokasi tujuan. Bila ke tujuan tersebut dapat dilakukan dengan berjalan kaki selama lima menit, maka tak perlu lagi menggunakan kendaraan.
Namun, saat mereka memang perlu mengemudi, maka akan merencanakan rute sependek, secepat, dan seefisien mungkin agar dapat berakselerasi sekaligus lalu meminimalisasi pengereman.
Mereka juga akan mencoba mengemudi pada saat lalu lintas tidak terlalu ramai. Hypermiling tentang menjaga momentum karena semakin banyak pengereman dan akselerasi dilakukan baik di tanjakan atau lalu lintas padat, maka semakin tidak efisien penggunaan bahan bakarnya.
Baca juga:
Tips Berkendara saat Bulan Ramadan, Jangan Mudah Emosi

Bagian mobil juga akan dioptimalkan untuk memberikan efisiensi tertinggi, seperti ban akan dirawat dengan baik dan diservis secara teratur sekaligus mendapat tekanan secara benar untuk memastikan pergerakan mobil tidak terlalu berat.
Semua barang tidak terpakai di bagasi juga akan dipindahkan untuk mengurangi bobot mobil dan dengan demikian meningkatkan penghematan bahan bakar.
Saat diparkir, hypermiler akan mencoba menggunakan lokasi untuk keuntungan mereka. Misal, saat cuaca sedang dingin maka mereka akan memarkir mobil ke arah matahari sehingga sinarnya bisa melelehkan kaca depan nan buram agar tidak perlu menyalakan pemanas kaca.
Baca juga:
Aman Berkendara di Jalan Tol, Simak Tipsnya

Sementara bila panas, mereka akan parkir di tempat teduh sehingga AC mobil tidak perlu bekerja terlalu keras untuk menurunkan suhu kabin ketika pengemudi masuk ke dalam mobil. Pemilihan waktu berkendara juga menjadi pertimbangan.
Beberapa hypermiler akan parkir di posisi optimal sehingga mereka tidak membuang bahan bakar dengan manuver tidak perlu di tempat parkir. Misalnya memarkir mobil menghadap ke pintu keluar sehingga dapat segera bergerak ke depan.
Ada pula beberapa hypermiler parkir di turunan sehingga mereka dapat bergerak tanpa menginjak gas saat keluar parkir agar penggunaan bahan bakar bisa semakin hemat. Namun cara tersebut tidak disarankan karena pengemudi menjadi tidak memiliki kendali penuh atas kendaraan saat meluncur. (waf)
Baca juga:
Akal Sehat Sangat Dibutuhkan Saat Berkendara
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Suasana Aksi Demo Geruduk Mako Brimob Kwitang Jakarta Memanas

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan
