Mengenal Game DOTA 2 dan Turnamen The International


Game DOTA 2, cikal bakal dari seluruh game MOBA (Sumber: Dota2.com)
BUAT sahabat MerahPutih yang suka bermain game pasti tidak asing dengan game DOTA 2. DOTA 2 merupakan cikal bakal dari game bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) seperti Mobile Legend, League of Legend, Arena of Valor dan masih banyak lagi.
Awalnya DOTA 2 merupakan mod bernama Defense of The Ancient (DoTA) untuk game buatan Blizzard, Warcraft 3. Karena konsep yang digunakan DoTA terbilang baru, banyak pemain yang tertarik dengan DoTA dan kepopuleran DoTA terus meningkat.
Lalu pada tahun 2009, Valve yang merupakan salah satu pengembang game terbesar mengakuisisi DoTA. Mereka mengembangkan game DOTA 2 bersama salah satu pencipta DoTA, IceFrog. Valve kemudian merilis DOTA 2 dengan mengadakan turnamen yang dikenal sebagai The International pada Agustus 2011.
Baca Juga: Koleksi Mainan Pixar ini Punya Nilai Tinggi

Meski game DOTA 2 belum dirilis untuk publik, namun orang-orang banyak membicarakan tentang acara The International 1. Selain karena menunggu versi baru dari game DOTA 2, total hadiah yang diberikan oleh The International memecahkan rekor hadiah terbesar dari acara E-sport yaitu sebesar US$ 1,6 juta atau setara dengan Rp 22,3 miliar.
Sejak saat itu, event The International menjadi ajang tahunan bagi para pecinta game DOTA 2. Para pemain terbaik DOTA 2 saling memperebutkan gelar sebagai pemain terbaik, dan khususnya hadiah The International yang tiap tahunnya memecahkan rekor.

Alasan kenapa hadiah The International dari tahun ke tahun semakin besar adalah sistem 'Compendium' yang diterapkan oleh Valve sejak tahun 2013. Beberapa bulan sebelum acara The International, Valve biasanya mengeluarkan Compendium, sebuah item virtual yang di dalamnya terdapat berbagai misi untuk diselesaikan oleh pemain. Orang-orang yang menyelesaikan misi-misi akan mendapat hadiah berupa item untuk bermain.
Selain 'Compendium', ada juga beberapa barang virtual yang hanya dapat dibeli dalam jangka waktu terbatas. Nantinya 25% dari hasil penjualan 'Compendium' dan barang-barang virtual itu akan ditambahkan ke total hadiah The International. Di tahun 2019 ini, total hadiah yang telah terkumpul mencapai USD 30 juta atau setara dengan RP 419,4 miliar, dan dapat bertambah sebelum acara The International 9 dimulai. (sep)
Baca Juga: Tidak Selalu Negatif, Bermain Video Game Juga Punya Dampak Positif
Bagikan
Berita Terkait
Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai

HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup

Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan

Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau

Kemkomdigi Beri Roblox Waktu Singkat untuk Berbenah,Sanksi Menunggu Jika Tidak Ada Perbaikan Menyeluruh

DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak

Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE

Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Yang Bakal Dilakukan Pemprov DKI

Daripada Melarang Roblox, Pemerintah Harusnya Mau ‘Kerjasama’ dengan Penyedia Platfrom Game
