5 Kesalahan Mengatur Keuangan yang Sering Dilakukan Millenials

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 04 Mei 2018
5 Kesalahan Mengatur Keuangan yang Sering Dilakukan Millenials

Ilustrasi generasi Millenials. Foto: Shutterstock

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Sejak kecil kita diminta oleh orang tua untuk menabung. Namun, di zaman milienials ini, menabung sangat sulit karena gaji masih pas-pasan.

Belum lagi, kebutuhan gaya hidup yang membuat pengeluaran semakin besar. Tidak heran bila riset yang dilakukan George Washington Global Financial Literacy Excellence Center terhadap 5500 millenials menunjukkan bahwa hanya 24 persen yang mengerti prinsip dasar keuangan.

Ilustrasi menabung. Foto: Pixabay

“Literasi keuangan memang tidak diajarkan di sekolah dan kampus jadi bukan bagian dari pendidikan keseharian kita. Sehingga ketika kita memasuki fase mulai membayar segala sesuatunya sendiri, kita tidak punya strategi yang tepat,” ujar Alexa von Tobel, pengarang buku Financially Fearless.

Berikut lima kesalahan yang sering dilakukan generasi millennials dalam mengelola keuangan:

1. Pengeluaran berlebihan untuk biaya sewa tempat tinggal

Adanya alasan efisiensi dan kenyamanan, membuat banyak millenials yang memilih tinggal sendiri dekat area kantornya. Tapi menurut studi yang diterbitkan Personality and Social Psychology Bulletin, kita cenderung melebih-lebihkan kebahagiaan yang kita dapat dari hal material. Jadi mengeluarkan lebih dari 30% pendapatan untuk menyewa tempat tinggal adalah suatu kesalahan yang seharusnya bisa dihindari.

Menurut Alexa Von Tobel, uang sewa tempat tinggal, belanja kebutuhan sehari-hari, bayar tagihan listrik, air dan transportasi harus masuk dalam 50% dari pendapatan. Jadi kalau kita tetap kekeuh memasukkan uang sewa apartemen atau kost sebesar, misalnya, 40% dari pendapatan, maka cari pos pengeluaran lain sejumlah 10% pendapatan yang harus dihilangkan. Seperti gym membership atau tv cable.

2. Tidak punya dana darurat

Dana darurat adalah dana yang kita siapkan sebagai cadangan bila ada keperluan mendadak. Seperti jatuh sakit, membantu orangtua atau perusahaan tempat bekerja tutup beroperasi. Idealnya dana darurat merupakan 3-6 bulan biaya hidup yang dibutuhkan.

Ilustrasi menabung. Foto: Pixabay

Biaya hidup dihitung dari rata-rata uang yang dibutuhkan untuk keperluan makan, transportasi, belanja kebutuhan pokok, biaya sewa tempat tinggal, bayar utang atau tagihan rutin. Kita bisa mencicil dana darurat tiap bulan melalui 20% dari pendapatan kita. Misal, kita masukkan dalam pos Asuransi di digibank, yang harus ditransfer ke rekening dana darurat tiap bulan.

3. Utang kartu kredit yang berlebihan

Hampir semua orang pada dasarnya memiliki utang. Tapi utang kartu kredit adalah yang paling beracun karena tingginya bunga yang diberikan. Selain itu kalau kita sering over limit atau tidak tepat waktu membayar kartu kredit maka ini menjadi catatan yang kurang baik di masa depan bila ingin mengajukan kredit lain. Rencana KPR kita bisa tidak disetujui dan permohonan pinjam modal wirausaha mungkin gagal.

4. Berada dalam hubungan cinta yang menguras keuangan

Biaya gaya hidup tidak cuma dihabiskan sendirian, saat menjalin hubungan cinta, kita juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi bila pasangan tidak memiliki pendapatan sebesar kita. Namun kita harus waspada kalau ternyata setelah bersama sekian lama, tidak ada perkembangan signifikan dari pendapatannya. Kita terus yang mengeluarkan uang demi kepentingan bersama.

5. Tidak menabung untuk masa pension

Kita mungkin berpikir masa pensiun masih dua puluhan tahun lagi, jadi buat apa menyisihkan uang dari sekarang? Itu sebuah kesalahan besar. Justru kita harus mulai menyisihkan uang saat usia 25 tahun sehingga saat berumur 60 tahun kita sudah memiliki uang pensiun dua kali lipat lebih banyak dari mereka yang baru mulai menyisihkan uang pensiun di usia 35 tahun.

Melihat hal ini. Head of Digital Banking DBS Bank Indonesia, Leonardo Koesmanto, mengatakan bahwa kesalahan para minenial dalam pengelolaan keuangan dapat dimaklumi karena hal ini bukan sesuatu yang mudah bagi mereka karena laporan lengkap transaksi rekening harus diakses melalui desktop atau cetak buku tabungan

Ilustrasi menabung. Foto: Pixabay

"Bagi para millenials yang biasa melakukan segala sesuatu melalui ponsel, hal ini menjadi sangat menganggu. Tapi semua itu bisa diatasi dengan hadirnya cara baru beraktivitas perbankan berbasis digital seperti spending tracker berbasis virtual assistant dengan artificial intelligent bisa menjadi pilihan terbaik bagi para milenial dalam melakukan kegiatan perbankan,” kata Leo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta. (*)

#Generasi Millenials #Menabung
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Lifestyle
Gen Z Juga Suka Nabung, Simpan Uang di Dompet Digital
Gen Z sudah cukup nyaman untuk menyimpan di rekening e-wallet mereka.
Dwi Astarini - Selasa, 29 Juli 2025
Gen Z Juga Suka Nabung, Simpan Uang di Dompet Digital
Fun
Nabung Enggak Harus Berat, Bisa Dimulai dari Cashback
Nabung makin mudah dan menyenangkan.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 24 Maret 2025
Nabung Enggak Harus Berat, Bisa Dimulai dari Cashback
Fun
Gen Beta Mulai Lahir Januari 2025, Apa Saja Bedanya dengan Generasi-Generasi Sebelumnya?
Sebelum generasi Beta, kita mengenal sejumlah generasi lainnya.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 02 Januari 2025
Gen Beta Mulai Lahir Januari 2025, Apa Saja Bedanya dengan Generasi-Generasi Sebelumnya?
Lifestyle
5 Tips Jitu Mengatur Keuangan untuk Freelancer, Biar Tetap Cuan!
Tips jitu mengatur keuangan untuk freelance bisa dilakukan dengan memisahkan rekening pribadi dan bisnis.
Soffi Amira - Kamis, 17 Oktober 2024
5 Tips Jitu Mengatur Keuangan untuk Freelancer, Biar Tetap Cuan!
Lifestyle
Film 'Home Sweet Loan' Siap Tayang di Bioskop 26 September 2024
Film Home Sweet Loan siap tayang di bioskop pada 26 September 2024. Film ini menjadi pelukan hangat bagi yang sedang berjuang untuk kehidupannya.
Soffi Amira - Senin, 19 Agustus 2024
Film 'Home Sweet Loan' Siap Tayang di Bioskop 26 September 2024
Fun
Generasi Digital Savvy Lebih Suka Habiskan THR untuk Belanja daripada Menabung
Perubahan tren mengelola THR generasi digital savvy ini berdampak pada peningkatan pengeluaran mereka selama Ramadan.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 28 Maret 2024
Generasi Digital Savvy Lebih Suka Habiskan THR untuk Belanja daripada Menabung
Fun
Studi: Milenial akan Jadi Generasi Paling Tajir Sepanjang Sejarah
Generasi yang lahir antara tahun 1980 dan 1994 diperkirakan akan menjadi generasi terkaya dalam sejarah.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Maret 2024
Studi: Milenial akan Jadi Generasi Paling Tajir Sepanjang Sejarah
Fun
Penelitian: Generasi Z Lebih Pemalu dibanding Milenial
Ternyata Generasi Z lebih pemalu dibanding Milenial.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 Mei 2023
Penelitian: Generasi Z Lebih Pemalu dibanding Milenial
Bagikan