Melukiskan Indonesia Subur Makmur ala Gigih Wiyono

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 28 Juli 2019
Melukiskan Indonesia Subur Makmur ala Gigih Wiyono

Seniman Gigih Wiyono menghadirkan kesuburan dan kemakmuran dalam karya seni. (foto: MP/Kiel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

GAMBARAN para ibu pemanen padi jadi representasi dari sebuah kemakmuran. Padi yang diibaratkan kristal nyatanya memanglah sesuatu yang berharga di masa ini, di kala tanah pertanian telah berubah jadi beton tinggi menjulang.

Itulah yang tergambar dari lukisan Panen Raya karya Gigih Wiyono. Karya ini menjadi salah satu dari 28 karya lukisan yang ditampilkan dalam pameran tunggal Gigih yang bertajuk Subur Makmur di Bentara Budaya Jakarta. Selama 19-27 Juli, pengunjung bisa menikmati karya seniman kelahiran Sukoharjo ini. Selain 28 lukisan, dihadirkan juga 11 karya patung kreasi Gigih. Semuanya merupakan hasil kontemplasinya tentang kesuburan dan kemakmuran sebuah padi.

BACA JUGA: Baper Parah, Penampilan Sal Priadi di The Sounds Project Series

Sebagai seniman yang dekat degan dunia pertanian, Gigih dengan tepat menggambarkan bagaimana di masa kini lahan pertanian yang telah berganti jadi gedung malah membuat padi jadi begitu berharga. Layaknya kristal.

Dalam lukisan Panen Raya, sosok-sosok manusia dalam warna cenderung kelam dan muram. Lukisan sepanjang 6 meter itu menggambarkan para ibu yang sedang memeluk padi, yang digambarkan sebagai kristal. “Padi yang diibaratkan kristal ini seolah pennada bahwa padi itu hargnya mahal. Karena di perdesaan pun lahan padi sudah habis digondol untuk gedung atau perkantoran, kecil ataupun besar,” jelas Gigih.

gigh wiyono
Buah keben menghiasi ruang pamer. (foto: MP/Kiel)

Ketika memasuki ruangan pameran, pengunjung disuguhi karya padi dan keben. Buah keben yang sudah matang dan kering digantung menghiasi sebagian langit-langit ruangan. Bahkan lantai ruang pamer dipenuhi buah keben. Tanaman itu memang ia tanam di Keraton Yogyakarta sejak 20 tahun lalu. Buah-buah itu kemudian ia kumpulkan dan dijadikan bahan pameran. "Saya berharap setiap anak anak muda mengambil buah ini dan menanamnya. Dengan begitu, nanti Indonesia ini akan kembali subur dan makmur. Selaini itu, buah ini bisa menjadi suatu kearifan lokal,” harapnya.

Dari karya yang digelar Gigih, pengunjung bisa belajar bahwa perlahan semua akan indah jika ada niat dan ketulusan hati untuk membangun negeri ini. Indonesia sejak dulu telah dikaruniai kesuburan. Namun sayang, tidak setiap orang bisa menikmati keindahan kesuburan itu.(kiel)

BACA JUGA: Funko Pop Rilis Figur Eksklusif untuk Merayakan Berdirinya 80 Tahun Marvel

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan