Mau Berburu Barang Antik? Ini Triknya


Pedagang sepatu memamerkan salah satu koleksi yang ada di tokonya di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat (25/7/2019). (ANTARA News/Adnan Nanda)
JALAN Surabaya, Jakarta Pusat, cukup populer bagi penggemar barang-barang antik. Kawasan tersebut merupakan surga bagi para kolektor benda-benda seni yang memiliki nilai tersendiri bagi para pemujanya.
Sepatu kulit Italia, arloji unik Swiss, hiasan lampu racikan seniman Tiongkok, hingga kacamata ala bintang rock John Lennon, lazim ditemukan di pasar tersebut.
Seiring pergerakan zaman, pasar barang antik Jalan Surabaya mengalami dinamika pasang-surut. Meski kunjungan pelanggan tak seramai dua dekade lalu, para penjaja barang antik tetap setia bertahan hingga detik ini.
Baca Juga: Yuk, Berburu Barang Antik di Tugu Proklamasi!
Pedagang di sini masih menerapkan sistem pasar tradisional, yakni menunggu pembeli datang ke lokasi, tawar-menawar, transaksi dan selesai. Kualitasnya sangat bervariasi. Mulai barang baru impor asli, barang bekas berkualitas, barang asli lokal, hingga barang-barang produksi China, semuanya komplet.
Lantas, bagaimana cara memilih barang terbaik saat berburu di Pasar Jalan Surabaya? Dikutip Antara, berikut ini beberapa bocoran yang diberikan langsung dari para pedagang.
1. Momen

Hari Sabtu dan Minggu adalah hari terbaik untuk berburu barang incaran. Biasanya pada dua hari tersebut, para pedagang memberi penawaran harga sangat miring. Waktunya?
"Siang menuju sore biasanya banyak sekali yang datang ke sini. Makanya banyak pedagang yang saling berkompetisi memberikan harga terbaik. Pelanggan tentunya punya berbagai pilihan harga dari setiap kios," kata Nanang.
Baca Juga: Galeri Dewi Tara, Tak Sekadar Menjual Barang Antik
2. Hemat uang, hemat tenaga

Pedagang lampu antik, Edoy, mengungkapkan, salah satu keunggulan berburu barang antik di Jalan Surabaya adalah calon pembeli tidak perlu repot turun dari kendaraan untuk mengelilingi setiap kios. Hal ini memudahkan calon pembeli yang membawa kendaraan roda empat dan malas untuk memarkir mobilnya.
Tentu dengan pertimbangan calon pembeli sudah mengetahui barang apa yang hendak ia beli. Misalnya, ada yang mau cari kipas angin antik, tinggal request saja sama pedagang di depan toko.
"Nanti pedagang itu yang akan mencarikan barang yang diinginkan calon pembeli," kata Edoy.
Baca Juga: Rumah Kayu Goen Suguhkan Barang Antik dari Belahan Nusantara
3. Bergantung suasana hati

Kisaran harga barang antik di Jalan Surabaya amat variatif. Ada kualitas, ada harga; begitu aturan mainnya.
Pedagang sepatu impor, Fauzi yang akrab disapa Bang Oji menjelaskan, biasanya calon pembeli sudah mengetahui kisaran harga barang yang diinginkan.
Meski begitu, tawar-menawar sangat tidak diharamkan, bahkan menjadi salah satu seni dalam bertransaksi barang antik. Uniknya, tidak banyak pembeli yang menyadari bahwa suasana hati pedagang turut mempengaruhi hasil tawar-menawar.
Tidak jarang calon pembeli menawar dengan harga sangat rendah. Tidak masalah.
"Kalau memang pedagang sedang mencari untung dan tidak ingin melakukan proses tawar-menawar yang berbelit-belit, bukan tidak mungkin barang bagus dilepas dengan harga rendah," ungkap Bang Oji.
Pendeknya, menurut Oji, berburu barang antik bisa sangat bergantung suasana hati si pedagang saat itu. (*)
Baca Juga: Berburu Barang Antik di Pasar Beringharjo Yogyakarta
Bagikan
Berita Terkait
49 Tahun Tertidur, PHR Pressing Lanjutkan Tradisi Merilis Rekaman Piringan Hitam

Pasar Vintage Terbaik untuk Pencinta Barang Antik
