Marie Tussaud, Sosok di Balik Museum Lilin Terkenal Madame Tussauds


Marie Tussaud ketika berumur 42 tahun. (Foto: seeker)
SEBAGIAN dari kita mungkin sudah tidak asing lagi mendengar nama Museum Madame Tussauds yang begitu populer sebagai destinasi wisata berbagai negara. Museum Madame Tussauds sendiri merupakan museum patung lilin terkenal yang berpusat di London, Inggris. Di museum ini, kamu bisa melihat berbagai tokoh di dunia yang dibuat semirip mungkin dengan menggunakan bahan dasar lilin. Dibalik suksesnya museum ini, terdapat seseorang yang menjadi pendiri awal Museum Madame Tussauds, yakni Marie Tussaud.
Dilansir dari laman The Vintage News, Marie Tussaud lahir di Strasbourg, Prancis pada 1761 silam. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk Dr. Phillippe Curtius, seorang dokter asal Swiss yang ahli dalam membuat patung lilin.
Baca juga:
4 Rekomendasi Museum Anatomi Tubuh, Belajar Sekaligus Bervakansi
Salah satu karya yang pernah ia buat adalah patung lilin Marie-Jeanne du Barry, selir dari Raja Louis XV dari Prancis. Patung ini menjadi patung lilin tertua yang masih ada di museum patung lilin tersebut. Beliau juga mengajarkan Marie Tussaud belajar bagaimana membuat patung lilin untuk pertama kalinya.

Karena ketekunan dan kegigihannya, Tussaud pun berhasil menciptakan karya patung lilin pertamanya, yakni Francois-Marie Arouet atau yang lebih dikenal dengan Voltaire. Ia berhasil membuat patung tersebut ketika masih berumur 16 tahun.
Tokoh-tokoh lainnya yang pernah ia buat adalah Jean Jacques Rousseau dan Benjamin Franklin. Karena kemampuannya yang mengagumkan, ia bahkan pernah membuat sebuah ruangan yang penuh dengan korban-korban Revolusi Prancis termasuk patung para pembunuh dan penjahat. Ruangan tersebut dijuluki dengan nama 'The Chamber of Horrors'.

Pada 1780an, banyak bangsawan Prancis yang terpukau dengan karya Tussaud sehingga diakui sebagai seorang seniman. Tak tanggung-tanggung, Tussaud juga pernah diangkat sebagai guru seni mengukir sekaligus orang kepercayaan oleh adik Raja Louis XVI, Putri Elizabeth.
Ketika sang dokter meninggal pada 1974, ia meninggalkan koleksi patung-patung lilinnya kepada Tussaud. Tepat pada 1802, Tussaud pindah ke London akibat perang antara Inggris dan Prancis. Di sana, ia harus bersusah payah untuk berjuang agar bisa bertahan hidup. Untuk mendapatkan penghasilan, ia memamerkan karya-karya sang dokter di tempat pameran di Baker Street, London.
Baca juga:
Di sisi lain, Tussaud juga pernah menjadi target para pendukung revolusi karena memiliki kedekatan dengan Keluarga Kerjaan Prancis. Ia dituduh mendukung kerjaan dan dijebloskan ke penjara bawah tanah. Bahkan, ia hampir di eksekusi mati menggunakan guillotine atau alat pemenggal kepala.
Dalam buku catatannya, Tussaud kerap menggali tumpukan kepala yang terpenggal demi mencari wajah yang menarik dan menjadikannya sebagai inspirasi.

Tussaud mulai melakukan tur keliling Eropa untuk memperkenalkan karyanya. Sempat tinggal di Paris pada awal 1800an, ia memutuskan untuk tinggal di London pada 1822 dengan kedua anaknya. Museum Madame Tussauds resmi dibuka di London pada 1835. Kini, museum ini sudah memiliki cabang di berbagai negara seperti Singapura, Las Vegas, Amsterdam, Hongkong, New York City, Shanghai, dan negara lainnya.

Saat ini, museum tersebut terdiri dari beberapa tokoh terkenal seperti Cristiano Ronaldo, The Beatles, One Direction, Donald Trump, dan masih banyak tokoh lainnya. Adapun beberapa tokoh Indonesia seperti Soekarno, Anggun, Jokowi, Rudi Hartono, dan baru-baru ini yang sedang dalam proses pembuatan patung lilin adalah Agnezmo. Patut bangga! (And)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel

Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar

Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif

Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025

Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
