Mantan Presiden Maladewa Gayoom Positif COVID-19


Sebuah pantai di Maladewa. (Pixabay/Bjornhermansson)
MerahPutih.com - Mantan Presiden Maladewa Maumoon Abdul Gayoom mengatakan bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona (COVID-19).
Negara pulau yang sangat bergantung pada wisatawan asing itu melaporkan peningkatan kasus sejak perbatasan kembali dibuka bulan lalu.
Baca Juga:
"Saya positif COVID-19. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan untuk saya dan semua orang yang sakit serta memberikan kesehatan," tulis Gayoom di Twitter pada Selasa malam.
Mantan presiden berusia 81 tahun itu merupakan salah satu pemimpin terlama di Asia, yang memerintah Maladewa selama 30 tahun.
Menurut sumber keluarga, mantan otokrat itu menjalani tes COVID-19 setelah melakukan konsultasi medis pada Selasa pagi setelah malam sebelumnya mengalami demam.
?? ?? ?????? ??? ?? ??? ???? ???. I have tested positive for Covid-19. May Almighty Allah bless me and all other sick people with a speedy recovery and good health! Aameen!
— Maumoon Abdul Gayoom (@maumoonagayoom) August 25, 2020
Sumber itu mengatakan Gayoom baik-baik saja dan diharapkan dapat dirawat di Dharumavantha Hospital di Ibu Kota Male.
Negara kepulauan di Samudra Hindia, yang sangat bergantung pada pariwisata asing tersebut, mencabut karantina wilayah di ibu kota pada Juni dan membuka perbatasannya bagi turis pada Juli.
Dikutip Antara, sejak penguncian COVID-19 berakhir pada Juni, jumlah kasus COVID-19 dI Maladewa melonjak tiga kali lipat, sementara kematian bertambah dari lima menjadi 28.
Baca Juga:
Badan Perlindungan Kesehatan Maladewa mengkonfirmasi total 7.047 kasus COVID-19 di negara tersebut, di mana 2.580 di antaranya kasus aktif.
Lebih dari 5.000 wisatawan asing menghabiskan waktu di Maladewa terhitung awal sampai 15 Agustus, sebagian kecil dari rata-rata bulanan tahun lalu yang mencapai 100.000 lebih, menurut Imigrasi Maladewa. (*)
Baca Juga:
WHO: Anak 12 Tahun ke Atas Harus Gunakan Masker seperti Orang Dewasa
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
