Kuliner

Makanan Jepang Bernama Soba, Mirip Udon Tapi Berbeda

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 25 September 2018
Makanan Jepang Bernama Soba, Mirip Udon Tapi Berbeda

Soba terbuat dari gandum kuda (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BERBICARA kebudayaan Jepang tidak asing tentunya di telinga orang Indonesia. Apalagi kalau sudah berbicara film anime. Bisa berepisode-episode ditonton sampai tamat. Selain film, kuliner khas Jepang juga difavoritkan. Kamu juga pasti memfavoritkan makanan Jepang. Misalnya sushi. Makanan yang satu ini enak dan banyak variasinya. Restoran-restoran khas Jepang juga sudah menjamur di mana-mana. Terutama di ibukota.

Nah, ada satu makanan Jepang lagi yang mungkin jarang diketahui orang. Termasuk kamu. Makanan ini bernama Soba. Pasti tidak tahu kan? Kalau melihatnya langsung, pasti kamu mengiranya udon. Kalau udon memang lebih dikenal. Karena banyak sekali restoran Jepang di Indonesia yang khusus menyediakan udon. Iya benar sekali restoran yang di mal-mal itu. Langsung terbayang deh restoran apa.

Lalu apa sih sebenarnya soba itu? Beruntung, merahputih.com mendapatkan kesempatan untuk mendalami soba. Bahkan sempat mencicipinya langsung. Tepatnya hari ini, Senin (24/9) merahputih.com mendatangi sebuah acara pengenalan kuliner Jepang di Indonesia yang berlokasi di kantor sekertariat Asean, Jakarta Selatan. Di acara inilah seorang Chef bernama Masato Tsuki memperkenalkan dan memperagakan membuat makanan Jepang bernama Soba.

Chef Masato (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Soba merupakan makanan yang dibuat dari tepung gandum kuda. Dalam bahasa Jepang tumbuhan gandum kuda juga disebut "soba". Di Jepang ada salah satu kota yang menjadi produsen Soba terbanyak, yaitu Hokaido. Wajar sih. Gandum kuda pada umumnya harus tumbuh di wilayah yang sejuk dan dingin. Di Hokaido suhunya bisa mencapai 19 derajat celcius. Sehingga jadi surganya gandum kuda untuk tumbuh.

Sekilas soba memang terlihat seperti udon. Kalau soba terbuat dari biji gandum kuda, udon terbuat dari gadon, air putih, dan garam. Tapi tekstur soba lebih kecil. Mirip mie ayam kampung Indonesia. Mentahan soba juga mirip seperti spageti kemasan. Keras dan berbentuk panjang lurus. Sebenarnya ada dua macam soba. Yaitu soba panas dan dingin. Perbedaannya ada di lauknya. "Kalau soba hangat lauknya tempura tahu goreng. Sementara soba dingin memakai Wasabi dan nori," kata Chef Masato kepada merahputih.com.

Ada soba hangat dan dingin (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Namun, hari ini chef yang sudah menggeluti dunia kuliner sejak berumur 18 tahun tidak memasak kedua soba itu. Hari ini ia memperagakan cara membuat soba hangat. Cara memasaknya terlihat mudah. Pertama Chef Masato memasukan soba mentah ke dalam panci mendidih. Tidak lama memasaknya. Pria berkacamata itu hanya membutuhkan waktu 4-5 menit hingga matang. Seperti mie instan, setelah matang soba langsung ia taruh ke dalam mangkuk yang sudah berisi dengan tempura, gorengan, dan sayuran. Lalu ditambahkan kuah yang terbuat dari kecap asin, kaldu bonito, arak dan gula.

Setelah matang merahputih.com langsung mencicipinya. Rasanya benar-benar nikmat. Teksturnya itu lo. Seperti mie ayam. Tapi lebih lembut lagi. Yang paling bikin nagih memang kuahnya. Tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer. Persis seperti kuah udon. Rasanya segar sekali. Lalu tempura dan gorengannya itu benar-benar menyempurnakan rasa semangkuk soba ini. Benar-benar gurih.

Ternyata ada yang menarik dari soba yang dimasak oleh chef pribadi Duta Besar Jepang untuk Asean Kazuo Sunaga. Bahan gandum tersebut berasal dari Jawa Tengah. "Untuk soba ini gandumnya berasal dari Wonosobo," kata Masato. Jadi memang benar. Masakan Jepang tidak melulu memiliki bahan makanan lokal. Menurut dia beberapa makanan Jepang juga memiliki bahan makanan dari Indonesia. Contohnya kecap asin untuk kuah soba.

Chef Masato memasak Soba hanya membutuhkan waktu 4,5 menit (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Selain itu soba juga memiliki banyak ukuran. Yang dimasak Chef Masato ukurannya termasuk kecil. Beda ukuran beda durasi perebusan. Untuk soba berukuran kecil memang lebih sebentar, direbus 4,5 menit saja sudah cukup. Berbeda dengan soba berukuran besar. Kamu membutuhkan waktu perebusan selama 8 menit. Masalah rasa sih pasti sama-sama enak. Tapi soba ukuran besar pasti lebih mengenyangkan. "Durasi merebusnya tergantung besar ukuran mienya," imbuh chef yang pernah bekerja di Suriah dan Mesir itu.

Intinya soba itu enak banget deh. Porsinya juga pas untuk perut lapar. Kenyang tapi tidak membuat kamu kekenyangan. Soba juga sehat. Tahu sendiri kan, gandum merupakan karbohidrat yang sehat. Tidak ada kandungan gula di dalamnya. Seratnya juga banyak. Perut kenyang, sistem pencernaan kamu juga bisa lebih lancar.

Nah sahabat Merah Putih wajib banget nih kamu mencicipi soba. Jangan hanya tau udon saja. Tidak perlu bingung. Banyak kok restoran Jepang di Indonesia yang memiliki menu soba. Selamat mencoba! "Saya ingin orang Indonesia lebih mengenal makanan Jepang," harap chef kelahiran 1978 itu. (ikh)

Baca juga: Jangan Dianggap Sama, Ini Perbedaan Kimono dan Yukata

Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan