LSI Ungkap Alasan Prabowo-Gibran Unggul Telak di Pilpres 2024

Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, usai debat kelima Capres di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2). Foto: ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
MerahPutih.com - Lembaga survei Indikator Politik mengungkap alasan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).
Hal itu dikatakan Peneliti utama Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi dalam acara Rilis Exit Poll Pilpres 2024: Basis Demografi dan Perilaku Pemilih yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (21/2).
Burhanuddin menjelaskan, terjadi kesalahan anggapan jika pemilih generasi muda kecil kemungkinannya dalam menggunakan hak pilih. Sebab Indikator, menemukan bahwa generasi muda yang menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari justru melebihi proporsi nasional.
Baca Juga:
Ganjar Gulirkan Hak Angket Selidiki Dugaan Kecurangan Pilpres, Gibran: Ya Monggo
"Ternyata dari gen Z yang menggunakan hak pilihnya di sampel kita 23%. Proporsi nasionalnya 22%. Artinya tidak benar asumsi yang mengatakan generasi muda cenderung golput. Ternyata, justru faktanya yang kita wawancara di exit poll ini lebih besar daripada proporsi di nasional. Bahkan kalau kita jumlahkan ada 58,7% (total gen Z dan generasi milenial)," jelas Burhanuddin.
Faktor ini menjadi salah satu alasan mengapa Prabowo-Gibran unggul telak. Burhanuddin mengatakan, semakin muda pemilih, semakin memilih Prabowo. Dan ternyata gen Z dan generasi milenial itu dalam jumlah yang lebih besar dari proporsi nasional menggunakan haknya di tanggal 14 Februari.
"Jadi kita punya satu bukti mengapa Pak Prabowo unggul telak, salah satunya dari basis pendukungnya dari kelompok muda itu turnoutnya lebih besar. Justru golput yang banyak dari pendidikan kelas menengah bawah," sambung dia.
Baca Juga:
Exit poll Indikator Politik ini dilakukan pada 3.000 TPS yang tersebar di setiap daerah pemilihan. Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Sebanyak 2.975 responden diwawancara. Sementara tingkat toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1,8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Exit poll sendiri adalah metode mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah seseorang keluar dari bilik suara yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Umumnya, pertanyaan yang diajukan cenderung tidak terlalu banyak.
Namun, ada salah satu informasi yang digali dalam exit poll. Informasi tersebut adalah alasan memilih sehingga distribusi suara pemilih dapat diketahui lebih dalam. (Asp)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Prabowo Sebut TKN Organisasi Besar, tak Bubar Begitu Saja

Cagub DKI Jakarta Ridwan Kamil Sambangi Relawan Muda Fanta

Profil Hasan Nasbi, ‘Berdarah-darah’ untuk Prabowo-Gibran hingga Jabat Jubir Presiden

TKN Prabowo-Gibran Bakal Jadi Paguyuban Gerakan Solidaritas Nasional

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Dirampok, Diduga Bermotif Teror Politik

Otto Klaim Pemanggilan Empat Pembantu Jokowi jadi Berkah Prabowo-Gibran
Gibran Beberkan Isi Pertemuannya dengan Prabowo, Soal Kabinet dan Parpol

TPN Kritik Kabinet Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

AHY Belum Diajak Bicara Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Jokowi Jadikan AHY Menteri, TKN: Emang Kalau Balas Budi Kenapa?
