Limapuluh Kota Dinyatakan Darurat Banjir dan Longsor

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Sabtu, 04 Maret 2017
Limapuluh Kota Dinyatakan Darurat Banjir dan Longsor

Evakuasi korban banjir di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. (FOTO/Antara)

Ukuran:
14
Audio:

Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) menetapkan daerah tersebut dalam kondisi darurat bencana banjir dan longsor selama tujuh hari ke depan.

Penetapan tersebut setelah melakukan rapat koordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Taruga Siaga Bencana (Tagana), DPRD, dan instansi terkait, dimana kegiatan tersebut dipimpin bupati setempat.

"Mulai saat ini, kita tetapkan darurat bencana untuk tujuh hari ke depan," kata Bupati Limapuluh Irfendi Arbi usai rapat koordinasi di Payakumbuh, Sabtu (4/2).

Ia menjelaskan status tersebut ditetapkan karena melihat dampak bencana banjir dan longsor yang melanda daerah itu sehingga banyaknya infrastruktur yang rusak, area pertanian rusak, dan sejumlah masyarakat yang merasakan dampaknya secara langsung.

Menurutnya, tim penanganan bencana yang terdiri atas Basarnas, Dinas Sosial, PMI, Tim Kesehatan, TNI, Polri dan berbagai ormas lainnya telah melakukan penanganan hingga sebelum tanggap darurat ditetapkan.

Pihaknya akan melakukan rapat dengan semua instasi terkait untuk mendapatkan langkah-langkah penangannya bencana tersebut, termasuk tindakan untuk mengevakuasi masyarakat, serta penyedian logistik.

Petugas bersama warga sedang mengevakuasi kendaraan yang tertimpa longsor di Sumatera Barat. (FOTO Antara)

Bupati meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat untuk berperan aktif dalam menangani bencana banjir dan longsor itu.

"Kepada BPBD, Basarnas, Tagana mengambil langkah untuk penyelamatan masyarakat dari banjir, Dinas Sosial menyuplai makanan dan logistik, serta Dinas Kesehatan menyediakan obat-obatan sehingganya tidak banyak masyarakat yang sakit. Untuk OPD lainnya untuk berperan aktif dalam musibah ini," paparnya.

Berdasarkan data yang dihimpun di BPBD setempat, banjir dan longsor terjadi di 23 titik, dari 23 lokasi tersebut, 13 titik longsor dan 10 lokasi banjir.

Dari 13 titik longsor, tujuh di antaranya terjadi di Nagari Koto Alam dan satu titik di Sibunbun Nagari Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Selain itu, tiga titik di Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, dua titik sebelum Kelok Sebilan, tepatnya di Air Putiah, Kecamatan Harau.

Banjir melanda 10 lokasi, di antaranya Nagari Sopang, Pangkalan, dan Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

Selain itu, di Kecamatan Kapur IX, Nagari Limbanang Baruah, Kecamatan Suliki, Nagari Mungka, Kecamatan Mungka, dan Nagari Subarang air, Balai Panjang, dan Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Pihaknya sudah menurunkan alat berat untuk menyingkirkan material longsor sehingga badan jalan yang tertimbun meterial dapat dilalui. Jalan tersebut sebagai akses masyarakat ke Pangkalan.

Ia menjelaskan lokasi tersebut merupakan wilayah yang rawan longsor saat curah hujan tinggi, karena medannya perbukitan terjal.

Banjir melanda Nagari Pangkalan sejak Jumat dini hari, di mana air mulai naik ke permukiman masyarakat sejak pukul 03.00 WIB.

Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Safaruddin menyarankan agar penanganan bencana tersebut dilakukan dalam satu komando sehingga memudahkan mengambil langkah penanganan ke depannya.

Selain itu, ditunjuk koodinasi di masing-masing kecamatan, hal itu mengingat lokasi bencana bukan hanya satu atau dua titik, melainkan banyak lokasi.

Karena lokasi bencana ini tidak hanya satu, maka kiranya perlu dibentuk koordinasi di masing-masing kecamatan kata dia.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara meminta bantuan pada BPBD Kabupaten Kampar untuk penanggulangan banjir dan longsor di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

Kita sudah berusaha untuk masuk ke daerah bencana, tetapi terhambat oleh beberapa titik longsor. Terpaksa kita minta bantuan BPBD Kampar yang kemungkinan memiliki akses lebih baik ke daerah bencana," ujar dia.

Ia mengatakan sekarang BPBD bersama pihak terkait sedang berupaya menyingkirkan material longsor menggunakan alat berat agar bisa masuk ke lokasi banjir untuk membantu masyarakat.

Sumber: ANTARA

#Banjir Bandang #Tanah Longsor #Sumatera Barat
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Dunia
Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat
Tanah longsor nan menghancurkan itu benar-benar meluluhlantakkan sebagian wilayah yang dikenal sebagai daerah penghasil jeruk.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
 Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat
Indonesia
Gunung Marapi Meletus, Lontaran Kolom Abu Capai Ketiinggian 3.691 MDPL
PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin bagi masyarakat sekitar Marapi.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Gunung Marapi Meletus, Lontaran Kolom Abu Capai Ketiinggian 3.691 MDPL
Dunia
Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak
Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan menyatakan hujan monsun telah memicu banjir yang menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh Pakistan sejak 26 Juni.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
 Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak
Dunia
Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 200 Orang di India dan Pakistan
Cloudburst semakin sering terjadi di wilayah Himalaya, India, dan daerah utara Pakistan, yang rawan banjir bandang dan tanah longsor.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
 Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 200 Orang di India dan Pakistan
Dunia
Banjir Bandang India, Pemerintah Peringatkan Warga Cuaca Buruk masih Berlanjut
Penduduk setempat mengatakan, jika saja daerah tersebut sedang penuh sesak, bencana ini bisa menjadi jauh lebih buruk.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banjir Bandang India, Pemerintah Peringatkan Warga Cuaca Buruk masih Berlanjut
Dunia
Banjir Bandang India, Lebih dari 100 Orang masih Hilang
Aliran besar air menenggelamkan jalan-jalan dan bangunan yang dilalui.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banjir Bandang India, Lebih dari 100 Orang masih Hilang
Dunia
Banjir Bandang Menyapu India, 4 Tewas dan Puluhan Orang Terjebak dalam Puing
tim penyelamat, termasuk tentara dan pasukan paramiliter, telah mencapai Desa Dharali di Distrik Uttarkashi, yang diyakini menjadi wilayah paling parah terdampak banjir.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banjir Bandang Menyapu India, 4 Tewas dan Puluhan Orang Terjebak dalam Puing
Indonesia
Komisi VIII DPR Desak Hukuman Berat Pelaku Perusakan Rumah Doa di Padang
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq meminta sembilan pelaku yang telah ditangkap dijerat dengan hukuman berat.
Frengky Aruan - Selasa, 29 Juli 2025
Komisi VIII DPR Desak Hukuman Berat Pelaku Perusakan Rumah Doa di Padang
Indonesia
Sesalkan Pembubaran Ibadah Jemaat Rumah Doa di Padang, Kemenag: Harusnya Jangan Terprovokasi!
Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama prihatin atas insiden pembubaran ibadah jemaat di sebuah rumah doa di Kelurahan Gunung Pangilun, Kota Padang, Sumatera Barat.
Frengky Aruan - Selasa, 29 Juli 2025
Sesalkan Pembubaran Ibadah Jemaat Rumah Doa di Padang, Kemenag: Harusnya Jangan Terprovokasi!
Indonesia
Dentuman Erupsi Gunung Marapi Terasa Hingga Bukittinggi, Kaca-Kaca Rumah Sampai Bergetar
Erupsi terbaru Marapi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,5 mm dan durasi 1 menit 18 detik.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dentuman Erupsi Gunung Marapi Terasa Hingga Bukittinggi, Kaca-Kaca Rumah Sampai Bergetar
Bagikan