Libur Sekolah Selama Ramadan: Ibadah Diklaim Lebih Khusuk dan Belajar Bisa Daring
Ilustrasi sekolah. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)
MerahPutih.com - Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi'i menyebutkan adanya wacana tentang sekolah diliburkan selama satu bulan. Namun demikian, Syafi'i mengatakan belum ada pembahasan seputar itu.
Libur sekolah selama Ramadhan pernah diterapkan di era Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, agar lebih fokus mempelajari ilmu agama dan khusyuk beribadah.
Namun, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan belum ada pembahasan mengenai libur sekolah selama bulan puasa, dan hal tersebut masih berupa wacana di Kementerian Agama, belum berupa keputusan.
Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, terdapat sebanyak 16 libur nasional serta 7 cuti bersama. Terkait hal itu, dicantumkan Idul Fitri 1446 H tanggal 31 Maret-1 April.
Baca juga:
Cek Kuota Sekolah untuk SNBP 2025: Panduan Lengkap dan Link Resmi
Anggota Komisi VIII DPR RI Ashari Tambunan menyatakan, mendukung wacana mengenai sekolah yang diliburkan selama bulan Ramadhan. Adanya libur sekolah dapat membuat peserta didik menjalankan ibadah puasa secara khusyuk.
"Saya menilai langkah tersebut sangat positif agar peserta didik mampu menjalankan ibadah puasa secara khusyuk di bawah pengawasan orang tua masing-masing," ujar Ashari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (2/1)
Dengan adanya libur sekolah, peserta didik dapat diarahkan oleh orang tuanya masing-masing untuk menjalankan berbagai ibadah sebagai kegiatan dalam mengisi masa liburnya.
"Peserta didik nanti bisa diarahkan untuk mengikuti kegiatan tadarus, buka bersama, hingga kajian di masjid atau mushalla di sekitar tempat tinggalnya. Dengan demikian, mereka bisa memahami arti penting kebersamaan di lingkungan masing-masing,” kata.
Ia menilai akan banyak manfaat jika peserta didik belajar di rumah selama bulan Ramadan. Peserta didik bisa menjalankan puasa dengan lebih serius dan orang tua juga akan menjadi lebih tenang karena intensitas anak di luar rumah selama Ramadhan menjadi berkurang.
"Sekolah tetap bisa memberikan tugas belajar secara daring sehingga materi pelajaran juga tidak ketinggalan," ujarnya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Jumlah Sekolah Rakyat Capai 164 Unit, Melebihi Target Yang Ditentukan Buat 2025
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Bahasa Portugis Jadi Mata Pelajaran di Sekolah, Komisi X DPR Pertanyakan Manfaat di Kurikulum
Teror Bom di Sekolah, DPR: Serangan terhadap Institusi Pendidikan dan Rasa Aman
Siswa Sekolah di Jaktim Keluhkan Menu MBG Bau, Dewan PSI Minta SPPG Dievaluasi
Muhaimin Ingin Sekolah Umum Contoh Sekolah Rakyat, Memetakan Talenta
DPR Soroti Rencana Penutupan 7 Sekolah di Aceh Barat, Khawatir Hak Pendidikan Anak Terancam
Pramono Targetkan 6.654 Ijazah Bakal Diputihkan Tahun ini, Banyak Siswa yang Terjerat Masalah Biaya
Siswa SMAN 15 Jakarta Keracunan usai Santap MBG, 3 Orang Masuk Rumah Sakit
Sekolah Garuda Bisa Diakses Anak Dari Keluarga Miskin, Menengah dan Mampu, Syaratnya Berprestasi