Lewat Kamera Anyar e-TLE, Kendaraan yang Ngebut Bisa Ditindak

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 13 Maret 2019
Lewat Kamera Anyar e-TLE, Kendaraan yang Ngebut Bisa Ditindak

Ilustrasi tilang. (MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Polisi menambah 10 kamera untuk Program Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Menariknya, kamera yang akan diterapkan akhir Maret ini bisa memantau dan mengambil gambar wajah pengemudi kendaraan.

Menurut Kasie SIM Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar, program ini bisa menindak segala macam pelanggaran.

"Kami mengacu pada survei PBB. Pertama, pelanggaran itu karena speed atau kecepatan. Bagaimana sih menindak kecepatan itu kalau tak dengan teknologi digital," kata Fahri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/3).

Fahri melanjutkan, pelanggaran berikutnya adalah safetybelt. "Itu mungkin bisa kelihatan kalau konvensional, tapi kalau dengan digital jauh lebih baik," jelas Fahri.

Kemudian, pelanggaran pengendara yang menggunakan handpone saat berkendara. "Jadi nanti dari kamera itu akan kami taruh di depan dan dilengkapi dengan speed radar. Bisa diukur juga seberapa cepat pelanggar sesuai dengan peraturan daerah setempat," jelas Fahri.

Ilustrasi tilang di tempat
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Untuk kawasan Sudirman-Thamrin, batas kecepatan sekitar 40-70 km/jam. Tak hanya itu, kamera tersebut juga akan dilengkapi dengan cahaya flash yang berada di sebelahnya. Jika cahayanya menyala, berarti itu pelanggar sedang difoto. "Pokoknya kendaraan yang ditindak hanya melanggar. Kalau tidak ya tak difoto," tambah Fahri.

Fachri mengklaim, kamera ini berteknologi canggih yaitu tahan debu, panas dan hujan. Akurasi kameranya juga sangat baik. Jika berjalan lancar, lanjut Fachri, mereka akan berkoordinasi dengan Dishub DKI untuk membuat traffic sinar kontrol.

"Kami akan membuat trafic analisis kalau sinarnya sudah banyak. Apa itu, kita bisa menghitung berapa jumlah kendaraan yang lewat, berapa kali kendaraan yang lewat lalu kita hitung mana jam crowded di jalan tersebut," ungkap Fahri.

Untuk itu, hingga kini polisi masih terus melakukan upaya perluasan ETLE di Ibu Kota. Sejauh ini, ETLE masih hanya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat dan Perempatan Sarinah, Gambir, Jakarta Pusat. (Knu)

#E-Tilang #Polda Metro Jaya
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Polda Metro Jaya membantah kritik terkait penetapan tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Indonesia
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) mengkritisi proses hukum Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Ia disebut tak punya kuasa untuk memicu kerusuhan di Jakarta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Indonesia
Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap
Tim advokasi Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Polda Metro Jaya.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap
Indonesia
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
"Itu klasternya, baru itu saja 43, nanti ada aksi-aksi penjarahan, pengerusakan, kemudian, pengerusakan Polres Jakarta Timur, itu terpisah," ujar Ade.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
Indonesia
Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta
Polda Metro Jaya mengungkap aksi kericuhan yang terjadi saat aksi demo di kawasan MPR/DPR beberapa waktu lalu sudah direncanakan secara matang.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta
Indonesia
Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam
Area yang digeledah polisi antara lain meliputi ruangan dapur, ruang tengah, hingga garasi kantor Lokataru Foundation.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam
Indonesia
Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi
Unggahan yang dipermasalahkan diposting pada Rabu 27 Agustus 2025 di akun @lokataru_foundation dengan latar belakang warna pink bertuliskan, “Kita Lawan Bareng” dan hashtag #JanganTakut."
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi
Indonesia
Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
Polda Metro Jaya belum membeberkan bentuk hasutan yang diduga dilakukan Delpedro di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
Indonesia
Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE
Pelaku, diduga merekrut dan memperalat anak, membiarkan anak tanpa perlindungan jiwa yang melanggar pasal 160 KUHP atau pasal 45A ayat 3 jo pasal 28 ayat 3 UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE
Indonesia
Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
Kabid Humas Polda Metro Jaya menyebut penyelidikan Delpedro sudah dilakukan sejak 25 Agustus 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
Bagikan