Kyai ini Patahkan Mitos Keramatnya Makam Ki Abdullah Anggadirepa

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 09 Februari 2017
  Kyai ini Patahkan Mitos Keramatnya Makam Ki Abdullah Anggadirepa

Makam Keramat Ki Abdullah Anggadirepa (MP/Sucitra De)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Tak banyak yang mengenal legenda Ki Abdullah Anggadirepa, yang merupakan tokoh yang berperan dalam perlawanan terhadap VOC pada masa kesultanan Banten. Makam Ki Abdullah Anggadirepa terletak di Kampung Drangong Kelurahan Curug Manis Kecamatan Curug Kota Serang Banten.

Makamnya yang dikeramatkan dimitoskan oleh masyarakat setempat sebagai tempat yang tidak bisa dibangun, karena setiap kali ada yang berusaha membangun, selalu ada saja masalah, dimulai dari ada orang yang kesurupan, sampai robohnya bangunan.

Dari tokoh masyarakat setempat Indra Jaya Kusuma, merahputih.com mendapatkan pengakuan bahwa Bunyamin mantan bupati Serang pernah berusaha membangun komplek pemakaman keramat tersebut, tetapi tidak berhasil. Jauh kebelakang zaman itu, ia juga menyebut seorang Komandan Pangdam Siliwangi juga pernah mencoba untuk membangunnya, tidak pula berhasil.

Kyai Muhammad Nur
Kyai Muhammad Nur (MP/Sucitra De)

Karenanya ketika Muhammad Nur, seorang Kyai yang menolak disebut Kyai karena merasa masih kekurangan ilmu pengetahuan membangun tempat tersebut, masyarakat sekitar mengkhawatirkan jika ada yang celaka dalam proses pembangunannya.

Bahkan ada yang menyebut Muhammad Nur Kyai 'gila' yang membahayakan santrinya, belum lagi biaya yang dibutuhkan untuk membangun area yang letaknya ditengah pesawahan itu dipastikan tidak sedikit.

Kepada merahputih.com, Rabu (8/2) Muhammad Nur mengaku ia hanya melaksanakan perintah Ki Abdullah Anggadirepa untuk membangun, desain arsitektur dibimbing oleh sang ulama melalui isyarat batin.

"Saya juga tidak mengerti, apa yang dibutuhkan untuk membangun ini (komplek pemakaman) selalu ada, butuh semen ada, butuh besi ada, butuh apa saja untuk kebutuhan komplek makam ini selalu ada" katanya.

Makam Ki Abdullah Anggadirepa
Makam Ki Abdullah Anggadirepa (MP/Sucitra De)

Ia mengungkapkan, sebelum membangunnya agustus tahun lalu, ia dan seluruh santrinya melakukan ritual membaca Al Qur'an sampai khatam sebanyak 110ribu kali, membaca surat Al Ikhlas 100ribu kali, Sholawat Nabi sebanyak 100ribu kali, dan membaca Asmaul Husna sebanyak 990ribu kali.

"Tidak sembarangan kami melangkah, semuanya dilakukan dengan syarat-syarat yang dipinta oleh Ki Abdullah Anggadirepa sendiri," katanya.

Yang dimaksud segalanya sesuai dengan syarat yang diajukan Ki Abdullah Anggadirepa sendiri yang dimaksudnya adalah termasuk arsitektur Garuda Paksi, juga bendera merah putih yang dikibarkan disana-sini dalam komplek makam yang dikeramatkan tersebut.

Artikel ini ditulis berdasarkan liputan Sucitra De, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Banten dan sekitarnya.

Terkait kesaktian Ki Abdullah Anggadirepa sudah dibahas dalam tulisan: Garuda Paksi dan Merah Putih di Makam Keramat Abdullah Anggadirepa

#Kyai Muhammad Nur #Makam Keramat #Ki Abdullah Anggadirepa #Jawara Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Bagikan