KUA-PPAS 2018 Naik Rp 1,1 Triliun, Ini Fokus Pemprov DKI


Sandiaga Uno usai diperiksa KPK terkait kasus Dudung Purwadi, Selasa (23/5). (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Pemrov DKI Jakarta bersama DPRD DKI Jakarta telah mengesahkan kenaikan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2018 sebesar Rp 77,1 triliun dari yang sebelumnya Rp 76 triliun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, dengan kenaikan anggaran sebesar Rp 1,1 itu, Pemprov DKI ingin lebih memfokuskan di pendidikan, dengan menaikan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.
"Kenaikan anggaran di KJP (Kartu Jakarta Pintar) Plus. Kita fokus di pendidikan tadi," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Lebih lanjut, sandi mengatakan, kenaikan anggaran itu juga Pemprov DKI akan lebih fokus ke program kesehatan masyarakat.
"Ada sebuah usaha yang konkret yang menghadirkan universal health care. Jadi nanti 100 persen warga Jakarta terlindungi kesehatannya," jelasnya.
Tak hanya itu, Politisi Partai Gerindra juga akan fokus ke program pemberdayaan yang berbasis masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah.
"Nah ini yang kita sekarang dorong dengan program-program KJP Plus, rumah DP 0 rupiah. Kita juga ada program OK OCE yang walaupun jumlahnya kecil, tapi ini akan masif di lapangan karena akan berbentuk gerakan," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen

Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno di Masa Tenang Pilkada Jakarta

Akhiri Tugas sebagai Menteri, Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Sekjen UNWTO

Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Ditarget Tembus 120 Ribu

Reza Arap Ikhlas bila Kemenparekraf enggak Jadi Reimburse

Ancaman Megathrust, Sandiaga Uno Serukan Kewaspadaan Wisata Pesisir

Ancaman Gempa Megathrust, Sandiaga Uno: Tetap Berwisata dengan Kewaspadaan

Sandiga Uno Segera Tentukan Sikap di Pilkada Jabar

Paket Wisata 3B Kemenparekraf Incar Kunjungan 24 Ribu Wisatawan

Sandiaga: Indonesia Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 170 Miliar karena Pengobatan di Luar Negeri
