Game

Kreator Konsol Pertama Nintendo Tutup Usia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 10 Desember 2021
Kreator Konsol Pertama Nintendo Tutup Usia

Lead architect di balik Nintendo dan Super Nintendo tutup usia. (Foto: Nintendo Life)

Ukuran:
14
Audio:

KABAR duka datang dari industri gaming. Masayuki Uemura, Lead Architect di balik suksesnya konsol pertama Nintendo, yakni NES (Nintendo Entertainment System) tutup usia pada 6 Desember 2021. Kabar duka tersebut diumumkan Ritsumekan University, tempat Uemura mengajar pada 9 Desember 2021. Ia meninggal di usia 78 tahun.

Seperti yang dikutip dari laman Polygon, Uemura adalah pria di balik penggarapan konsol pertama milik Nintendo yakni NES atau disebut sebagai Famicom (Family Computer) pada 1981 di Jepang. Memiliki pengalaman yang mantap sejak ia menjadi arsitek di Sharp pada 1972, membuat dirinya sangat kompeten dalam menciptakan konsol gim.

Baca Juga:

'Star Wars: Hunters' Hadirkan Trailer Gameplay Terbaru

Ide dalam penggarapan Uemura didorong oleh presiden Nintendo Hiroshi Yamauchi. Ia memiliki mimpi untuk membuat sebuah konsol dengan grafis maksimal berstandar kabin arcade agar dapat dimainkan di rumah sesuka hati. Tentu ide terbaiknya membuat Nintendo dan Famicom bila disatukan penjualannya dapat mencapai 61,91 juta unit. Tapi jumlah tersebut menjadi 20 juta bila hanya dihitung Famicom saja.

Memiliki impian untuk membuat konsol berstandar kabin arcade untuk di rumah. (Foto: Nintendo Life)

Uemura juga membuat konsol generasi selanjutnya yakni Super Nintendo (atau Super Famicom di Jepang). Selain itu, ia menggarap periferal dari Nintendo dan salah satunya adalah Zapper, senjata tembakan Nintendo yang dapat digunakan untuk memainkan game seperti Duck Hunt.

Uemura pun berkontribusi dalam mengembangkan beberapa game Nintendo. Beberapa di antaranya hadir sebagai launch title seperti Ice Climber, Clu Clu Land, serta tiga game olahraga yakni Soccer, Baseball, dan Golf.

Baca Juga:

Atlus Hadirkan Game Baru di The Game Awards 2021

Pensiun di Nintendo dan berkarier sebagai dosen di Universitas Kyoto. (Foto: Nintendo Life)

Kreator di balik konsol pertama Nintendo tersebut memutuskan untuk pensiun pada 2004, dan menjadi dosen di Ritsumekan University, Kyoto Jepang.

"Waktu terbaik yang pernah aku kenang adalah dimana kami selesai menggarap Famicom. Sebelumnya, kami tidak mengetahui konsol ini akan sukses atau tidak, meski selesai penggarapan saja bagi kami sudah cukup. Ini adalah misi pertama kami; untuk memastikan penggarapan selesai dan menyelesaikannya, jadi aku sudah senang," demikian salah satu perkataan Uemura yang selalu terkenang ketika berkarier di Nintendo. (dnz)

Baca Juga:

Game Terbaik PS5, Mainkan Sebelum 2021 Berakhir

#Game #Nintendo
Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

The love we take is equal to the love we make

Berita Terkait

Fun
Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai
Kamu akan terlibat dalam perselisihan antarfaksi-faksi, berkenalan dengan tiga rekan baru dari Nod-Krai, lalu memperoleh kekuatan kuno bulan dalam pertempuran dan penjelajahan.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai
Fun
HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup
Gim strategi petualangan dengan konsep koleksi makhluk ini pertama kali diperlihatkan saat konser ulang tahun Honkai: Star Rail pada Mei 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup
Fun
Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan
Obol Squad juga akan menguak kebenaran yang telah lama tersembunyi dan mengungkap masa lalu misterius salah satu anggotanya, Seed.
Dwi Astarini - Rabu, 27 Agustus 2025
Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan
Berita
Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau
Strategi tepat memungkinkan pemain melakukan top up game tanpa menguras dompet.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau
Indonesia
DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak
Lalu Hadrian Irfani mengingatkan, anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang viral itu benar
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak
Indonesia
Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE
KPAI meminta pemerintah untuk memblokir game Roblox. Namun, hal itu berlaku jika mereka terbukti melanggar UU ITE.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE
Indonesia
Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada
Dinas PPAPP DKI Jakarta juga akan terus melakukan sosialisasi, edukasi, dan kampanye positif sesuai dengan kewenangannya.
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada
Indonesia
Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Yang Bakal Dilakukan Pemprov DKI
Dinas PPAPP DKI akan terus memberikan sosialisasi, edukasi dan kampanye positif sesuai tanggung jawab dan kewenangan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Yang Bakal Dilakukan Pemprov DKI
Indonesia
Daripada Melarang Roblox, Pemerintah Harusnya Mau ‘Kerjasama’ dengan Penyedia Platfrom Game
Pemerintah juga mesti mendorong pengembang platform seperti Roblox untuk menyediakan fitur keamanan yang lebih baik.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
Daripada Melarang Roblox, Pemerintah Harusnya Mau ‘Kerjasama’ dengan Penyedia Platfrom Game
Indonesia
Game 'Roblox' Bakal Dilarang Karena dianggap Tak Mendidik, DPR: Anak-Anak Harus Diajari Etika Berteknologi
Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai langkah ini menjadi bagian dari pendidikan karakter dan etika digital.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
Game 'Roblox' Bakal Dilarang Karena dianggap Tak Mendidik, DPR: Anak-Anak Harus Diajari Etika Berteknologi
Bagikan