Kopi Kelas Dunia di Ngopi Bareng Cokelat
Ngopi bareng Cokelat yang terasa intim. (foto: Instagram @cokelat_band)
BAND Cokelat baru saja meluncurkan single terbaru berjudul Peralihan Hati. Peluncuran single terbaru dari album kesembilan tersebut mengusung konsep yang cukup unik. Biasanya, sebuah grup band akan mengadakan konser dengan panggung besar kala peluncuran album terbaru.
Cokelat justru mengadakannya dengan cara yang berbeda. Dengan mengusung tema Ngopi Bareng Cokelat mereka bercengkrama dengan para penggemar. Sesuai dengan namanya, band yang digawangi oleh Ronny Febry Nugroho (bass), Edwin Marshal Sjarif (gitar), Jackline Rossy (vokal), dan Axel Andaviar (drum) ngejam dengan ditemani secangkir kopi.
Konsep tersebut sengaja digunakan para personel Cokelat karena melihat fenomena yang sedang terjadi di kalangan generasi muda. “Setiap mau ngajak teman ketemuan biasanya selalu bilang, 'eh ngopi yuk'. Kalau diiming-imingi kopi baru mau jalan,” ucap Ronny dengan nada jenaka.
“Nih teman-teman gue baru mau diundang ke sini karena gue bilang ada kopi,” celetuk Ronny bercanda. Mendengar ucapannya, spontan mengundang gelak tawa para hadirin, terutama teman-temannya yang berdiri tak jauh dari panggung.
Ucapannya tersebut diamini oleh rekannya, Edwin. Menurut sang gitaris, untuk dapat bertatap muka secara langsung, kopi merupakan cara yang efektif. “Zaman udah berubah ya. Dulu, kalau mau bertemu teman pasti ngajaknya makan mi instan tetapi sekarang cukup ajak ngopi bareng aja,” tuturnya.
Usai menyanyikan lagu pertama. Mereka pun meminta kopi mereka dihidangkan di atas panggung. “Judulnya Ngopi Bareng Cokelat tetapi kok kita enggak disuguhkan kopi sih?” canda Jackline. Sesaat setelah kopi dihidangkan ke atas panggung, Jackline meminta penonton yang sedang membawa secangkir kopi untuk mengangkat gelasnya. “Sebagai penanda di mulainya acara ini, mari bersulang. Cheers!” pekiknya riang.
Setelah menyesap kopinya, Jackline menuturkan terima kasih kepada barista yang turut mendukung acara Ngopi Bareng Cokelat. “Makasih ya, kopinya enak nih,” demikian ucapnya sembari menghirup aroma kopi yang menyeruak dari gelasnya.
Sang barista sekaligus pemilik kedai kopi A Tale of Two Coffee Beans, Aang Sunadji mengungkapkan bahwa kopi yang disajikan untuk mereka bukanlah kopi biasa. Dua kopi yang disajikan untuk para personel Cokelat dan penonton tersebut merupakan kopi Indonesia dengan kualitas dunia. “Yang pertama mother Pigeon Roastery ada Keniya dari Sumatera sementara yang kedua adalah Java Frinsa,” ujarnya.
Aang menuturkan bahwa beberapa bulan yang lalu, Keniya dibawa ke Australia untuk mengikuti kompetisi khusus beans. Dari ratusan biji kopi dari seantero dunia, Keniya berhasil mendapatkan medali emas. “Australia adalah kiblat specialty coffee. Ketika Keniya berhasil mendapatkan medali emas di Australia artinya secara kualitas telah diakui dunia,” urainya.
Sama seperti Keniya, kualitas Java Frinsa tak diragukan lagi. Biji kopi asal Jawa Barat tersebut memiliki pertanian dan sistem pengolahan dengan teknologi tinggi. “Java Frinsa sudah dibeli oleh roaster besar specialty coffe jadi pertaniannya sudah modern dan canggih,” jelasnya. Hal yang paling membanggakan adalah Java Frinsa telah banyak dipakai di Eropa. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Kemenag Tetapkan Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Periode November 2025
Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Satukan Perbedaan lewat Sebatang Cokelat
Cokelat Dikaitkan dengan Hari Valentine, Simak 3 Faktanya
Krakakoa Kenalkan Cokelat Indonesia ke Dunia, Berdayakan Petani Lokal
Raisa Lepas Stres dengan Makan Dark Chocolate
Pipiltin Cocoa Semangat Jaga Kualitas Produk dan Pemberdayaan Petani Lokal
Outlet Dapur Cokelat di Jakarta Selatan Hadirkan Suasana Lebih Nyaman
Kampanye #IniIndonesiaku Ajak Rayakan Keindahan Budaya Indonesia
Spesial Bulan Penuh Cinta, Mazda Ciptakan MX-5 dari Cokelat
Produsen Cokelat Jepang Bikin Produk Perpaduan Cokelat dengan Wiski