Kontroversi Penarikan FIlm Buruan Cium Gue!

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Selasa, 23 November 2021
Kontroversi Penarikan FIlm Buruan Cium Gue!

Poster film Buruan Cium Gue. (Kapalangi.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KHOTBAH Abdullah Gymnastiar agak berbeda pada tayangan Indahnya Kebersamaan disiarkan SCTV secara langsung dari Masjid Istiqlal Jakarta, pada 8 Agustus 2004. Dai biasa disapa Aa Gym tersebut mengomentari film baru dirilis tiga hari lalu berjudul Buruan Cium Gue!.

Pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhiid tersebut menilai film produksi Multivision Plus tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam lantaran seorang lelaki dan perempuan menyentuh satu sama lain di luar ikatan pernikahan sudah dianggap dosa, apalagi berciuman.

Baca juga:

Mengungkap Misteri Hilangnya Huruf 'I' dan 'O' di Bioskop Negeri Aing

Nada keberatan tersebut bahkan diulang kembali saat AA Gym mengisi ceramah siaran langsung saban hari di saliuran radio RRI Programa II. Film Buruan Cium Gue!, menurutnya, menjurus pada perbuatan zina. "Ciuman itu pangkal dari zina selanjutnya," kata Aa Gym dikutip detik.

Keberatan AA GYm terhadap film tersebut tersebar luas, bahkan langsung beroleh dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Aa Gym percaya film Buruan Cium Gue! mengandung unsur-unsur pornografi. Kesimpulan menyerang berdasarkan judul filmnya saja. Tanpa menonton ia merasa Buruan Cium Gue! berbahaya karena dapat memicu seks sebelum nikah bagi remaja," tulis Quirine van Heeren pada Jiwa Reformasi dan Hantu Masa lalu, Sinema Indonesia Pasca Orde Baru.

buruan cium gue
KH. Abdullah Gymnastiar. (Foto: Aa Gym/Facebook)

Buruan Cium Gue! mengisahkan kisah cinta pertama pasangan Ardi (Hengky Kurniawan) dan Desi (Masayu Anastasia) dari dua latar belakang keluarga berbeda 180 derajat. Ardi anak yatim miskin harus kerja sepulang setelah bel berbunyi untuk membiayai sekolahnya. Sementara, Desi berasal dari keluarga kaya raya.

Ardi berprinsip tidak akan pernah mencium pasangannya sampai kala tepat, padahal Desi justru mengidamkannya lantaran sebagian besar teman-temannya sudah pernah melakukannya. Desi sampai harus berbohong pernah berciuman pada sebuah program radio mengangkat tema Ciuman Pertama.

Konflik tentang ciuman pertama tersebut lunas dibayar saat sepasang kekasih tersebut akhirnya menuntaskannya. Buruan Cium Gue! diproduksi 'Raja Sinetron' Raam Punjabi. Film tersebut, lanjut Heeren, amat mirip dengan karya Punjabi lainnya bahkan dibintangi aktro dan aktris serupa pada salah satu sinetron produksinya, ABG.

Raam Punjabi, dalam wawancara khusus di Majalah Tempo, 23 Agustus 2004, menegaskan film tersebut tidak mengajak berzina, apalagi mempertontonkan seks bebas di kalangan anak muda, melainkan justru menangkap realita kehidupan asmara remaja ibukota.

Meski begitu, Aa Gym terus bersafari menolak penanyangan film tersebut bahkan sampai harus berkeliling bioskop di Jakarta. "Pada Jumat, 13 Agustus 2004, dalam sebuah wawancara sebelum berangkat ke beberapa bioskop, ia menekankan tidak berminat menonton filmnya. Ia mengingatkan kembali judul itu saja telah memberikan gambaran filmnya bertentangan dengan nilai agama dan merupakan sebuah bahaya besar terhadap generasi muda Indonesia," tulis Heeren.

Lima hari setelah berkeliling bioskop, Aa Gym bersama pengurus MUI mendatangai kantor Lembaga Sensor Film (LSF) di Jalan MT Haryono, Rabu, 18 Agustus 2004. Mereka bertemu Titie Said, Kepala LSF guna berdialog terhadap penayangan Buruan Cium Gue!.

buruan cium gue
Raam Punjabi menolak filmnya dikatakan mengajarkan seks bebas. (Instagram: @raampunjabimvp)

Titie Said, lanjut Heeren, menjelaskan adegan ciuman dalam film tersebut sudah sesuai dengan pedoman sensor, dan sudah ada film sebelumnya memuat adegan serupa.

Kontroversi film tersebut justru membuat masyarakat penasaran sehingga banyak bioskop padat penonton pada jadwal tayangnya. "Mayoritas penonton meninggalkan bioskop dengan kecewa karena Buruan Cium Gue! ternyata film remaja biasa, dan tidak terdapat sesuatu spesial," tulis Heeren.

Baca juga:

Budayakan Membersihkan Sampah Sendiri Setelah Nonton Bioskop

Meski tidak ada hal spesial, dan audiensi dengan LSF berjalan lancar, empat hari kemudian, tepatnya 21 Agustus 2004, Buruan Cium Gue! ditarik dari bioskop. LSF, dengan persetujuan Multivision Plus, sambung Heeren, memutuskan tunduk pada tekanan dengan dalih film tersebut telah mengganggu ketertiban umum.

Pelbagai intelektual, jurnalis, penulis, pembuat film, dan tokoh kebebasan beragama, menyatakan keberatan terhadap aksi penarikan film Buruan Cium Gue!. Mereka menandatangani Petisi Utan Kayu, nan di poin pertama menyebutkan penarikan film Buruan Cium Gue! dari peredaran merupakan bentuk perampasan kebebasan berekspresi dan dapat dilihat sebagai tindaka anti-demokrasi serta berlawanan dengan hak asasai manusia.

buruan cium gue
Poster film Satu Kecupan. (Foto: imdb)

Di poin kedua petisi dinyatakan otoritas dan simbol agam seharusnya tidak dibawa ke ranag umum, tetapi dibatasi pada ranah privat, sehingga di poin ketiga, pelarangan karya seni tersebut dianggap moralistis, dogmatis, dan kuno, serta tidak merepresentasikan masyarakat Islam di Indonesia secara keseluruhan.

Kontroversi penarikan Buruan Cium Gue! terus melaju bahkan menyasar pada beberapa judul sinetron nan dianggap berbau pornografi. Aliansi Masyarakat Anti Pornoaksi (AMAP) mengeluhkan program Cowok-Cowok Keren (RCTI), Nah Ini Dia (SCTV), dan Layar Tancep (Lativi) karena kelewat batas.

Tepat ketika gelombang protes terhadap moralitas Buruan Cium Gue! dan film sejenisnya terjadi, lanjut Heeren, Undang-Undang anti-pornografi tengah dirancang dan pro-kontra semakin menguat.

Sementara, Raam Punjabi akhirnya mengeluarkan film revisi dengan judul Satu Kecupan.(*)

Baca juga:

Cara Cerdas Mencegah Anak Menonton Film Dewasa di Layanan Streaming

#November Jagoan Film Negeri Aing #Aa Gym
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Ajak Masyarakat Hadiri Malam Muhasabah di Monas bersama Aa Gym
Pemprov DKI mengajak masyarakat untuk menghadiri malam muhasabah di Monas. Acara itu akan diisi oleh Aa Gym.
Soffi Amira - Minggu, 29 Desember 2024
Pemprov DKI Ajak Masyarakat Hadiri Malam Muhasabah di Monas bersama Aa Gym
Indonesia
Aa Gym Bakal Isi Tausiyah saat Muhasabah Pergantian Tahun Baru 2025
Aa Gym akan mengisi tausiyah saat Musahabah Pergantian Tahun Baru 2025. Acara itu digelar oleh Pemprov DKI Jakarta.
Soffi Amira - Selasa, 24 Desember 2024
Aa Gym Bakal Isi Tausiyah saat Muhasabah Pergantian Tahun Baru 2025
Bagikan