Kontroversi Pembuat Jembatan Panus Depok


Welly Jonathans (69), di atas Jembatan Panus yang dibuat kakeknya 1917-1918, Depok, Jawa Barat. (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Budaya - Jembatan Panus merupakan salah satu bangunan tua di Kota Depok, Jawa Barat. Jembatan yang dibangun tahun 1917-1918 itu meninggalkan rentetan kisah yang tak juga menemukan titik terang. Misalnya saja, orang di balik pembuatan jembatan tersebut.
Sejauh penelusuran tim merahputih.com, dan berdasarkan informasi dari pelbagai media menyebutkan, terdapat dua nama berbeda yang menjadi pembuat Jembatan Panus yang melintasi Sungai Ciliwung itu. Dua orang itu Stephanus Jonathans dan Stephanus Leader.
Lantas, siapakah sosok intelektual yang membangun Jembatan Panus?
Di tengah terik matahari, lalu lalang beberapa pengendara terlihat seperti terburu. Deru mesin kendaraan roda dua, saling berpacu melintasi jembatan yang memiliki panjang 100 meter dengan lebar lima meter itu.
Panas matahari membakar Kota Depok siang ini. Sesekali terdengar desik daun pohon bambu membuat tenang, sekaligus menambah misteri Jembatan Panus.
)Pengendara melintasi Jembatan Panus. Foto MerahPutih/Noer Ardiansjah)
Tak lama berselang, nampak seorang lelaki tua dengan langkahnya yang begitu lamban berjalan di bawah naungan sinar matahari. Lelaki tersebut tersenyum menyapa tim merahputih.com yang sedang mengambil gambar Jembatan Panus.
"Saya adalah cucu yang membuat jembatan ini," kata lelaki tua yang bernama Welly Jonathans (69), di Jembatan Panus, Kota Depok, Senin (11/4).
Berdasarkan berita yang berkembang ihwal dua tokoh pembuat Jembatan Panus, Opa Welly—demikian kami tahu sapaan akrab Welly Jonathans—sempat tersenyum sekaligus membantah jika kedua nama itu adalah orang berbeda.
"Banyak orang yang memperdebatkan siapakah orang yang membuat. Padahal, orangnya sama," sambung Opa Welly.
(Satu sisi Jembatan Panus. Foto MerahPutih/Noer Ardiansjah)
Menurut Opa Welly, nama asli sang pembuat adalah Stephanus Jonathans. Namun saat ini, setelah penyetujuan nama jembatan, diubah menjadi Stephanus Leander.
"Bagi saya, tidak masalah. Meski demikian, nama opa saya adalah Stephanus Jonathans. Kalau jadi Stephanus Leander, tidak masalah. Nama ibu saya dari Jonathans dan ayah saya Leander," tuturnya.
Meski sudah banyak perdebatan di luar terkait nama pendiri jembatan, justru cucu dari sang arsitek tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Karena itu, masih kata Opa Welly, adalah orang yang sama. "Jadi, sekali lagi, tidak masalah. Yang terpenting, jembatan ini masih bermanfaat untuk masyarakat," tutup Opa Welly. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Piramida Kuno di Meksiko Runtuh, Dianggap sebagai Pertanda Buruk

5 Tempat Paling Ikonik di Olimpiade Paris 2024

Rumah Adolf Hitler Jadi Tempat Pelatihan HAM Kepolisian Austria

Telusur Kisah Hotel Royal Ambarrukmo, Lokasi Resepsi Kaesang dan Erina
