Sinetron

KOMPAKS Kecam Sinetron 'Suara Hati Istri'

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 03 Juni 2021
KOMPAKS Kecam Sinetron 'Suara Hati Istri'

Indosiar dituntut untuk menghentikan sementara penayangannya, serta menarik konten promosi yang menayangkan cuplikan adegan. (Foto: Indosiar.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KOALISI Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (KOMPAKS) mengecam keras tindak memalukan dan tidak pantas atas penayangan sinetron Suara Hati Istri yang mempertontonkan pemeran Zahra (LCF), seorang aktris berusia anak (15 tahun), sebagai karakter berusia 17 tahun yang menjadi istri ketiga dari lelaki berusia 39 tahun.

Usia pernikahan legal di Indonesia adalah 19 tahun untuk perempuan maupun laki-laki sesuai UU Perkawinan No. 16/2019 atas perubahan UU No. 1/1974. Selain itu, UU No. 35/2014 tentang Perlindungan Anak menyatakan usia anak adalah sampai dengan 18 tahun. Oleh karenanya, penayangan sinetron ini telah melanggengkan praktik perkawinan anak yang merupakan bagian dari kekerasan berbasis gender dan momok bagi banyak anak perempuan di Indonesia.

Baca juga:

Apresiasi Sandiaga Uno untuk Film Animasi Anak Negeri

Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2021 mencatat adanya peningkatan ekstrim angka perkawinan hingga 3 kali lipat pada 2020. Berdasarkan data Badan Pengadilan Agama (BADILAG), dari 23.126 kasus perkawinan anak (dispensasi nikah) di tahun 2019, naik tajam menjadi 64.211 kasus pada 2020. Padahal, perkawinan anak memiliki berdampak buruk pada anak perempuan, baik untuk perkembangan psikis anak, maupun dampak biologis yang bisa mengancam kesehatan bahkan menyebabkan kematian.

Sinetron Suara Hati Istri telah mempertontonkan jalan cerita, karakter, dan adegan yang mendukung dan melanggengkan praktik perkawinan anak, bahkan kekerasan seksual terhadap anak dengan promosi yang dilakukan melalui kanal Youtube Indosiar, yakni penggunaan judul clickbait pada salah satu episodenya: “Malam Pertama Zahra dan Pak Tirta! Istri Pertama & Kedua Panas? | Mega Series SHI - Zahra Episode 3”.

Sinetron ini mempertontonkan kekerasan seksual terhadap anak dengan promosi melalui Youtube Indosiar. (Foto: vidio.com)
Sinetron ini mempertontonkan kekerasan seksual terhadap anak dengan promosi melalui Youtube Indosiar. (Foto: vidio.com)

Menurut KOMPAKS, dalam siaran pers mereka (3/6), tayangan dan promosi dari sinetron ini telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang ditujukan untuk kegiatan penyelenggaraan penyiaran baik TV maupun radio di Indonesia, utamanya Pasal 14 Ayat 2 mengenai Perlindungan Anak yang berbunyi “Lembaga penyiaran wajib memperhatikan kepentingan anak dalam setiap aspek produksi siaran.”

"Melihat berbagai fakta dan realita yang dialami korban perkawinan anak, sungguh miris ketika sebuah sinetron yang ditayangkan melalui saluran televisi nasional telah mendukung, melanggengkan, dan bahkan mendapatkan keuntungan (monetisasi) dari isu perkawinan anak alih-alih melakukan hal-hal yang dapat berkontribusi pada penghapusan kekerasan berbasis gender yang satu ini," demikian pernyataan KOMPAKS.

Baca juga:

Sinetron 'Suara Hati Istri' Zahra Made In Negeri Aing

KOMPAKS menuntut agar Komisi Penyiaran Indonesia untuk menghentikan sementara tayangan tersebut dan memberikan sanksi berat pada rumah produksi Mega Kreasi Films dan jaringan penyiar Indosiar yang memproduksi dan menayangkannya.

Selain itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia juga dituntut untuk menginvestigasi tayangan tersebut dan berikan perlindungan kepada aktris anak yang terlibat, baik atas dampak produksi yang telah berlangsung maupun dampak dari pemberitaan media.

KOMPAKS menuntut agar Komisi Penyiaran Indonesia untuk menghentikan sementara sinetron 'Suara Hati Istri'. (Foto: YouTube)
KOMPAKS menuntut agar Komisi Penyiaran Indonesia untuk menghentikan sementara sinetron 'Suara Hati Istri'. (Foto: YouTube)

Sementara, untuk jaringan penyiar Indosiar dituntut untuk menghentikan sementara penayangannya, serta menarik konten promosi yang menayangkan cuplikan adegan-adegan dari sinetron tersebut dari kanal Youtube Indosiar ataupun platform lain yang digunakan sebagai kanal promosi

KOMPAKS merupakan jaringan masyarakat sipil yang terdiri dari 101 platform media sosial, kolektif maupun organisasi dengan isu kemanusiaan dan keberagaman, terutama kekerasan seksual. (aru)

Baca juga:

Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Nonton ‘Tjoet Nja’ Dhien’

#Sinetron #Film
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

ShowBiz
Amazon Teken Kontrak dengan Netflix, James Bond Ikut Pindah Rumah
udul film ikonis James Bond yang ditayangkan Netflix antara lain Die Another Day, No Time to Die, Quantum of Solace, dan Skyfall.
Dwi Astarini - Senin, 22 Desember 2025
Amazon Teken Kontrak dengan Netflix, James Bond Ikut Pindah Rumah
ShowBiz
Disutradarai Baim Wong, Christine Hakim Karakter Utama dalam Film ‘Semua Akan Baik-baik Saja’
Aktris senior Christine Hakim membintangi film keluarga 'Semua Akan Baik-baik Saja' yang disutradarai Baim Wong.
Frengky Aruan - Minggu, 21 Desember 2025
Disutradarai Baim Wong, Christine Hakim Karakter Utama dalam Film ‘Semua Akan Baik-baik Saja’
ShowBiz
'The Super Mario Galaxy Movie' Tayang 2026, Mario Bertualang ke Luar Angkasa
Universal Pictures mengumumkan The Super Mario Galaxy Movie yang akan tayang 3 April 2026. Hadirkan petualangan luar angkasa Mario menyelamatkan Princess Peach.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
'The Super Mario Galaxy Movie' Tayang 2026, Mario Bertualang ke Luar Angkasa
ShowBiz
Captain America Steve Rogers Muncul Dalam Trailer 'Avengers: Doomsday'
Setelah fokus pada kembalinya Steve Rogers, duo sutradara Joe dan Anthony Russo dikabarkan akan merilis rangkaian teaser susulan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 Desember 2025
Captain America Steve Rogers Muncul Dalam Trailer 'Avengers: Doomsday'
ShowBiz
'Ratu Petaka': Film Thriller Dunia Modeling Debut Sutradara Gandhi Fernando Siap Tayang di 2026
VMS Studio mengumumkan pemeran baru film thriller Ratu Petaka garapan Gandhi Fernando. Berlatar dunia modeling penuh intrik dan teror, tayang 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Desember 2025
'Ratu Petaka': Film Thriller Dunia Modeling Debut Sutradara Gandhi Fernando Siap Tayang di 2026
ShowBiz
Film Korea 'Boy' Tampilkan Dunia Distopia Masa Depan, Siap Tayang Januari 2026
Film Korea Boy merilis poster terbaru bergaya neon-noir berlatar dunia distopia masa depan. Dibintangi Cho Byeong Kyu, Yoo In Soo, JINI, dan Seo In Guk.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Film Korea 'Boy' Tampilkan Dunia Distopia Masa Depan, Siap Tayang Januari 2026
Lifestyle
Warner Bros Disebut-Sebut akan Tolak Tawaran Paramount, Khawatirkan Pendanaan Akuisisi
Warner Bros akan menyarankan para pemegang saham menolak tawaran Paramount karena sejumlah kekhawatiran mengenai cara pendanaan transaksi tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Warner Bros Disebut-Sebut akan Tolak Tawaran Paramount, Khawatirkan Pendanaan Akuisisi
Fun
Disclosure Day, Film Sci-Fi Steven Spielberg yang Penuh Teka-teki
Steven Spielberg menyiapkan Disclosure Day, film sci-fi misterius bertema pengungkapan global. Tayang 12 Juni 2026, ini bocoran trailernya.
ImanK - Rabu, 17 Desember 2025
Disclosure Day, Film Sci-Fi Steven Spielberg yang Penuh Teka-teki
ShowBiz
Joko Anwar Raih Penghargaan Bergengsi Chevalier des Arts et des Lettres dari Prancis
Joko Anwar menerima penghargaan Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres dari pemerintah Prancis atas kontribusinya di dunia perfilman internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 Desember 2025
Joko Anwar Raih Penghargaan Bergengsi Chevalier des Arts et des Lettres dari Prancis
ShowBiz
Film Horor Korea 'Perfect Girl' Siap Tayang 2026, Dibintangi Jeon Somi dan Nancy Momoland
Film horor Korea Perfect Girl siap tayang awal 2026. Dibintangi Jeon Somi, Nancy Momoland, hingga Siyoon Billlie, film ini menggabungkan dunia K-pop dan teror berdarah.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 Desember 2025
Film Horor Korea 'Perfect Girl' Siap Tayang 2026, Dibintangi Jeon Somi dan Nancy Momoland
Bagikan