Kombinasi Fenomena Alam Picu Ancaman Cuaca Ekstrem di Indonesia


Kilatan petir saat hujan melanda Kota Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA/M Riezko Bima Elko P)
MerahPutih.com - Ancaman cuaca ekstrem masih sangat berpotensi melanda sejumlah wilayah di Indonesia, meski saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan peralihan musim dari hujan ke kemarau ini malah memunculkan fenomena alam yang memicu cuaca ekstrem.
“Terdapat potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan secara signifikan,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Senin (3/6).
Guswanto menjelaskan dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut antara lain aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby dan juga Kelvin.
Baca juga:
Menurut dia, adanya fenomena pola sirkulasi siklonik, serta potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin juga berpengaruh memicu cuaca ekstrem.
Lebih jauh, Guswanto menambahkan kombinasi pengaruh fenomena-fenomena alam tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang.
“Ini dapat berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga 9 Juni nanti,” tandas pejabat BMKG itu, (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bakal Terjadi Perubahan Suhu Selama Satu Pekan Mendatang, Warga Harus Jaga Kesehatan

BMKG Keluarkan Imbauan Waspadai Angin Kencang, Hujan Petir, dan Banjir Rob, Jumat (22/8)

Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta hingga 22 Agustus, ini Wilayah yang Terdampak

Waspada! BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem Hari Ini: Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Akan Melanda Kota-Kota Besar

Tangsel Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Langit Gelap Sejak Siang Tadi

BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Pada Senin (28/7) Berawan dengan Potensi Hujan Ringan

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem pada Kamis (17/7), Kota-Kota Ini Berpotensi Diterjang Badai

Fenomena Mbediding Terjang Yogyakarta, Ini Penyebabnya

Beda Pernyataan Gubernur dan Wakil Soal Modifikasi Cuaca Untuk Kurangi Curah Hujan

Sungai Ciliwung Meluap, Ratusan Warga Jakarta Timur Harus Mengungsi
