Kodam XVII/Cenderawasih Serukan Masyarakat Nduga untuk Tidak Takut KKB


Kapendam XVII/Cenderawasih, Kol. Inf. Muhammad Aidi. Dok Kodam Cendrawasih
MerahPutih.Com - Kasus penembakan terhadap anggota TNI oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua mendorong jajaran TNI dari Kodam XVII/Cenderawasih bergerak cepat mengamankan wilayah tersebut.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menyerukan warga Nduga dan sekitarnya untuk tidak perlu takut menghadapi gerombolan KKB.
Lebih lanjut, TNI dari Kodam Cenderawasih menegaskan bahwa tidak bisa dibenarkan ada kelompok atau organisasi apapun di wilayah NKRI yang mengancam warga negara. Dan siapa yang berani bertindak akan berhadapan dengan TNI.
"TNI akan berada pada garis terdepan untuk menghadapi setiap ancaman yang membahayakan kehidupan rakyat termasuk di wilayah Papua," tegas Kolonel M Aidi di Timika, Jumat, (8/3).

Lebih lanjut, Kapendam Cenderawasih ini mengimbau masyarakat Nduga untuk tetap waspada tanpa takut berlebihan.
"Kita sikapi ancaman atau teror-teror semacam itu dengan tetap waspada tapi tidak perlu takut secara berlebihan. Sebab teror psikis yang mereka lakukan itu untuk menimbulkan keresahan dan ketakutan di kalangan rakyat," kata Kolonel Aidi.
Kapendam meminta warga di Kabupaten Nduga agar mengaktifkan pengamanan swakarsa serta aktif berkoordinasi dengan aparat keamanan terdekat jika melakukan aktivitas.
Beberapa waktu lalu, katanya, Pemkab Nduga mengirim sejumlah guru untuk mengajar di wilayah Mapenduma tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan aparat keamanan TNI dan Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan mereka.
Berselang beberapa hari setelah itu, guru-guru yang baru dikirim Pemkab Nduga itu disekap, bahkan seorang ibu guru mengalami perlakuan tidak manusiawi lantaran diperkosa oleh anggota KKSB pimpinan Egianus Kogoya.
"Semua aktivitas yang dilakukan, baik oleh pemerintah daerah maupun warga, sebaiknya dikoordinasikan terlebih dahulu dengan aparat keamanan. Jangan sampai sudah terjadi masalah, baru diinformasikan kepada aparat," kata Aidi.
Situasi keamanan di Kabupaten Nduga hingga kini masih terus bergolak sejak peristiwa pembantaian belasan pekerja PT Istaka Karya oleh KKSB pada awal Januari. Para pekerja PT Istaka Karya yang dibunuh tersebut terlibat dalam pekerjaan pembangunan Jalan Trans Papua.
Sebagaimana dilansir Antara, pada Kamis (7/3), tiga orang prajurit TNI gugur saat kontak tembak dengan KKSB di Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Kontak tembak tersebut terjadi di Distrik Mugi Kabupaten Nduga.
Ketiga prajurit TNI yang gugur atas nama Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Politisi PDI Perjuangan Tuding Anies Berada di Balik Aksi Massa 212 Geruduk DPRD DKI Jakarta
Bagikan
Berita Terkait
TNI-Polri Sudah Berjaga di Rumah Eko Patrio Saat Pejarahan, Tapi Kalah Jumlah Massa Datang 3 Gelombang

2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan

Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap

Tantangan Pasukan Elit TNI Versi Politikus DPR Setelah Dijabat Bintang 3

Pernah Bunuh Tokoh Agama hingga Tembak Pesawat, Anggota KKB Nowaiten Telenggen Ditangkap sebelum Lakukan Aksi Serangan yang Lebih Besar

Balas Dendam karena Pemimpin Tewas Ditembak Aparat, KKB Nekat Berbuat Teror Tembaki Bandara Sugapa Papua

Buronan KKB Roberth Wenda Penembak Polisi di Wamena Berhasil Diringkus Hidup-Hidup

Lantik Ribuan Perwira Muda TNI/Polri, Prabowo Perintahkan Agar Setia Terhadap NKRI

Pasukan Wingsuit Kopasgat Bakal Ditambah Sampai 2 Kali Lipat

Rumah Bupati Puncak dan Gereja Dibakar KKB Papua karena Dituding Jadi Markas Militer
