Kisah Nyata Petrus-Catherine, Awal Mula "Beauty and The Beast"


Beauty and The Beast merupakan salah satu cerita yang diambil dari kisah nyata pada abad ke-16 (Fofo: Disney Movies)
KISAH antara si cantik dan si buruk rupa seperti yang ditampilkan dalam film "Beauty and The Beast" ternyata memang benar adanya. Cerita tersebut terinspirasi dari kejadian nyata di abad ke-16. Pada abad tersebut, dunia medis belum berkembang seperti sekarang ini. Banyak yang tidak mengetahui bahwa kelainan-kelainan langka bisa terjadi pada tubuh manusia yang dapat dijelaskan secara ilmiah.
Di Tenerife, sebuah pulau milik Spanyol, lahirlah Petrus Gonsalvus pada tahun 1537. Pria bernama asli Pedro Gonzalez inilah yang menginspirasi sosok The Beast atau Si Buruk Rupa. Kelainan yang kini disebut sebagai hipertrikosis atau Sindrom Ambras tersebut menyebabkan sekujur tubuhnya dipenuhi bulu.
Meski memiliki kondisi seperti itu, ia menikahi seorang wanita cantik, Lady Catherine. Awalnya, mereka akan dipersatukan dalam pernikahan tanpa pernah saling bertemu sebelumnya. Hal ini merupakan tradisi umum pengantin yang dijodohkan di abad ke-16.
Saat pertama melihat Petrus, Catherine pun terkejut. Petrus, yang bisa merasakan ketakutan, panik, dan jijik dari calon pengantinnya pun tampak patah hati. Walau demikian, Chaterine berhasil mengontrol perasaannya dan mau menikahi Petrus.
Entah apakah ada cinta di hati Chaterine atau tidak, namun nyatanya, pernikahan mereka awet selama 45 tahun, bahkan memiliki tujuh orang anak. Empat dari mereka berkondisi sama seperti sang ayah.
Petrus sebenarnya hidup di kalangan bangsawan. Kala berusia 10 tahun, Petrus dibawa ke Prancis sebagai hadiah penobatan untuk Raja Henry II dan Ratu Catherine de Medici. Namun, walaupun hidup dan bertindak sebagai bangsawan, Gonsalvus dan anak-anaknya yang berbulu tidak dianggap manusia sepenuhnya oleh orang-orang pada zamannya.
Hampir semua dari mereka tidak mengetahui kelainan Petrus. Sering kali orang takut padanya dengan penampilan tubuh berbulu dan badan yang besar selayaknya raksasa. Bahkan, karena penampilan yang menyeramkan, sempat tersebar mitos tentang Petrus yang ganas, kejam, dan menjijikan. Orang-orang menyebarluaskan cerita bahwa Petrus bisa menelan bayi hidup-hidup.
Suami Catherine ini menjadi orang pertama yang tercatat mengalami mutasi genetik dengan nama lain "sindrom manusia serigala". Tercatat hanya 50 kasus serupa sejak awal abad pertengahan, diawali kasus Petrus. Ia meninggal tahun 1618 di Capodimonte, Italia.
Seabad lebih kemudian, yaitu 1740, Gabrielle-Suzanne de Villeneuve menulis novel "La Belle et la Bête". Novel ini diangkat Disney dalam film "Beauty and The Beast". (Bing)
Baca juga berita terkait: 3 Film Disney ini Wajib Anda Tunggu.
Bagikan
Berita Terkait
Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Kisah Penari Aura Farming yang Viral, Ternyata Anak Nasabah PNM Mekaar

Marvel Tunda Film 'Avengers: Doomsday' dan 'Secret Wars' hingga Akhir 2026 dan 2027, Disney Umumkan Dua Film Baru Unggulannya

Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo Bandung Muncul Setelah 10 Tahun: Ini Ceritanya!

Bukan Drakor, Generasi Muda Korea Mulai Kepincut Nonton Drama China

Netflix Gelontorkan Rp 532 Miliar Akuisisi Film Mosanto

Grey's Anatomy Musim ke-21 Kembali Hadir di ABC

Animator Indonesia Terlibat dalam Produksi Film 'Wish' Disney

Disney Telah Rencanakan 'Frozen 4'

'Elemental: Forces of Nature' Resmi Tayang di Bioskop
