Kisah Heroik Ade Jigo Saat Tsunami di Tanjung Lesung


Ade Jigo (Sumber: Instagram/adejigo)
BAGI Ade Dora atau kini disebut Ade Jigo, Sabtu (22/12) malam adalah pengalaman yang tidak akan pernah ia lupakan. Saat manggung di Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, tsunami datang menerjang. Ia bersama istri dan anaknya ikut terseret ombak.
Ade Dora dan anak selamat, namun naas istri tercintanya Mezuya harus menghembuskan nafas terakhirnya. Melalui postingannya di Instagram ia meminta doa dari warganet untuk Mezuya. Ia juga melampirkan foto jenazah tertutup kain yang kemungkinan adalah sang istri.

Namun di balik berita duka itu, sosok Ade Dora adalah ayah yang sangat luar biasa. Ia terombang ambing dalam gelombang tsunami tanpa melepaskan genggamannya ke sang anak. Hal itu terungkap melalui curhatannya kepada rekan seprofesi yakni Anji.
Saat itu ia bersama Aa Jimmy datang sebagai pengisi acara gatering di Pantai Tanjung Lesung. Kebetulan Ade mengajak istri dan kedua anaknya. Acara begitu meriah setidaknya hingga lagu kedua yang dinyanyikan grup band Seventeen.
Awalnya terjadi gempa, hal yang menjadi pertanda tsunami. Kemudian ombak menerjang belakang panggung. Kebelutan saat itu panggung memang berada sangat dekat dengan bibir pantai. Seketika seluruh orang yang ada di sana terseret.
Di sinilah letak kecintaannya terhadap sang anak. Ketika ia terseret ombak, Ade masih tetap memikirkan sang anak. Ketika terseret ombak selama dua menit, ia menggenggap erat sang anak agar tidak terlepas.
"Mohon doanya bang, maaf gue salah caption, karna kondisi panik. Jadi kata orang sini air naik dari laut, posisi panggung kita persis di sebelah laut," tulisnya.
"dan kejadian pada saat Seventeen tampil baru dua lagu, tiba-tiba air besar menyapu panggung, dan gue lagi gendong anak keseret selama dua menit di dalam air," lanjut Ade.
Ia sempat masuk ke dalam lorong besar. Di sana Ade akhirnya diselamatkan oleh korban lainnya. Pria yang pernah menjadi vokalis band Teamlo itu sempat syok. Ia mencoba menenangkan diri dengan meminum air putih. Setelah tenang, Ade segera mencari satu anaknya lagi dan istri.
Tempat pertama yang ia datangi adalah klinik. Ade kemudian menemukan anaknya yang lain bersama pengasuhnya. Ia sampai di klinik sekitar pukul 1 dini hari. Saat itu klinik sempat tidak teraliri listrik. Setelah beberapa jam mencari, Ade menemukan sang istri. Namun kondisinya sudah tidak bernyawa.
Bagikan
Berita Terkait
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China

Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan

Peringatan Tsunami Sudah Dicabut, Rusia Dihantam Gempa Susulan M 6,7

Tsunami Pasca Gempa Rusia Mereda, Jepang dan Kamchatka Cabut Peringatan!

Gelombang Melemah, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Warga Hawaii Ramai-Ramai Menjauh dari Pantai saat Gelombang Tsunami Tiba, tak Mau Ambil Risiko

Tsunami Akibat Gempa Rusia Hantam 9 Titik di Indonesia, Paling Tinggi 20 CM

Waspada! Peringatan Tsunami di Indonesia Imbas Gempa Rusia Belum Dicabut

Minta 10 Pantai Dikosongkan, BNPB: Tsunami 50 cm Bisa Membunuh
