Kisah Dua Utusan Indonesia Hadiri Penobatan Ratu Elizabeth II


Puncaknya adalah Penobatan Ratu di Westminster Abbey dan makan siang bersama keluarga Kerajaan di Istana Buckingham. (Foto: Unsplash/Peter Kostov)
CUACA London pada Mei 1953 benar-benar tak bisa diprediksi. Sudah mau masuk musim panas, tapi beberapa kali malah hujan deras. Padahal bulan ini harusnya waktu untuk menikmati sinar matahari hangat sepanjang hari.
Warga London berharap cemas. Semoga tak hujan selama beberapa hari hingga awal Juni. Sebab, mereka akan menghadapi hari bersejarah : Penobatan (Coronation) resmi Ratu Elizabeth II.
Setahun sebelumnya, Ratu telah diangkat sebagai pemimpin Kerajaan Inggris menggantikan ayahandanya yang wafat, Raja George VI. Kini waktu peresmian takhtanya.
Warga London telah menghias rumah dan jalan dengan bebungaan, spanduk, dan elemen penghias lainnya. Kerajaan Inggris pun mempercantik Istana Buckingham dan kereta kencananya, juga menyiapkan panggung bagi warga untuk menonton Penobatan tersebut.
Pesta meriah siap digelar. Kerajaan Inggris mengundang tetamu dari berbagai negara. Termasuk pula negara yang baru merdeka delapan tahun : Indonesia. Dua utusan Indonesia adalah Haji Agus Salim dan Sri Paku Alam IX.
"Penobatan Ratu Elizabeth II merupakan peristiwa penting dalam sejarah dunia. Hadirnya wakil Indonesia, Haji Agus Salim dan Paku Alam dalam acara tersebut menandakan hubungan diplomatik tanah air dengan Inggris sudah terjalin sejak lama," kata Dimas Wahyu Indrajaya, peneliti sejarah.
Baca juga:
Kisah Cinta Pandangan Pertama Ratu Elizabeth II dengan Nintendo Wii

Sebenarnya ada tiga orang yang diutus oleh Presiden Sukarno ketika itu. "Saya kirim pada waktu itu Kiai Salim, Sri Paku Alam, lantas ada seorang lagi saya sudah lupa," kata Sukarno dalam pidatonya "Berikan Djiwa Ragamu Sepenuh-Penuhnya" pada 12 September 1963.
Kepada Merahputih.com, Dimas menunjukkan secarik catatan lawas tentang keseharian dua utusan Indonesia selama di London menghadiri Penobatan Ratu. Catatan itu tersua dalam Star Weekly, 20 Juni 1953.
Catatan menyebut dua orang itu disediakan kamar di Cumberland Hotel (sekarang menjadi Hard Rock Hotel London) selama seminggu, 30 Mei-6 Juni 1953. Selama seminggu itu, mereka mengunjungi Kementerian Luar Negeri, Museum Royal Academy, British Museum, Hampton Court, menyusuri Sungai Thames, menonton film, makan malam di Empress Hall, dan menapaki tempat prestisius lainnya.
Puncaknya adalah Penobatan Ratu di Westminster Abbey dan makan siang bersama keluarga Kerajaan di Istana Buckingham. "Dengan kedatangan wakil-wakil kita itu, maka suasana penobatan juga meliputi masyarakat Indonesia di London," sebut Star Weekly.
Hari Penobatan Ratu akhirnya tiba. Cuaca sangat cerah. Jutaan warga berdiri menyaksikan di sekitar wilayah Penobatan dan jalan-jalan yang dilalui arak-arakan Ratu. Kemudian rombongan Ratu kembali ke Istana dan beramah-tamah dengan tetamu dari berbagai negara.
Haji Agus Salim mengenakan kopiah khasnya. Di jemari tangannya terselip rokok kretek. Dia mengisap dalam-dalam rokok itu persis di sebelah Pangeran Philip atau Duke of Edinburgh, suami Ratu. Dia sengaja melakukannya.
"Agak kesal dengan suami ratu yaitu Pangeran Philip yang kurang perhatian terhadap tamu asing yang datang dari negeri-negeri jauh," tulis sejarawan Asvi Warman Adam dalam "Manusia Merdeka" termuat di Haji Agus Salim (1884-1954): Tentang Perang, Jihad, dan Pluralisme.
Baca juga:
Operation London Bridge, Protokol di Inggris Setelah Ratu Elizabeth II Wafat

Menghirup asap rokok kretek beraroma khas itu, Pangeran Philip merasa terganggu. "Duke of Edinburgh berkata, it smells. It smells itu artinya sedikit bau," cerita Sukarno.
Lalu Agus Salim menjelaskan bahwa bau itulah yang membuat bangsa Pangeran Philip datang ke Indonesia ratusan abad lalu. Mendengar itu, Pangeran Philip tak tersinggung. Dia justru mulai bersikap ramah dengan utusan dari negeri jauh. "Maka suasana pun menjadi cair," tambah Asvi.
Kejadian unik lain yang melibatkan Haji Agus Salim terjadi tepat di hadapan Ratu. Kali ini tetamu undangan sedang menikmati hidangan di meja makan. Mereka menggunakan sendok, pisau, dan garpu sesuai aturan formal Kerajaan.
Tapi Haji Agus Salim makan dengan cara berbeda. Dia menggunakan tangannya langsung menyuapi mulutnya.
Ratu melihat itu dan menanyakannya. "Dengan tangkas H. Agus Salim menyahut, 'pisau dan garpu sering digunakan oleh orang lain, sedangkan tangan saya ini bersih, karena hanya saya sendiri saja yang menggunakannya," tulis Ajip Rosidi dalam Ibu Haji Belum ke Mekah : Bahasa dan Perilaku Bangsa.
Ratu tersenyum mendengar itu dan meneruskan makannya. Setelah semua rangkaian acara usai, Haji Agus Salim dan Sri Paku Alam IX berpamitan kepada Ratu pada 5 Juni.
Cerita tentang wakil Indonesia di Penobatan Ratu ini diabadikan dalam banyak sumber, diceritakan dari generasi ke generasi, baik lewat lisan maupun tulisan.
Kisah ini menunjukkan bangsa Indonesia bisa bercengkerama dengan bangsa lain yang lebih tua. "Utusan Indonesia dengan ganteng berdiri di situ," kata Sukarno.
Kisah ini juga menyajikan bagaimana Ratu dan suaminya menghormati tetamu dari negeri jauh dan baru seperti Indonesia.
Hubungan Indonesia dan Kerajaan Inggris sempat bergejolak pada 1960-an karena konfrontasi dengan Malaysia. Inggris membantu pembentukan Federasi Malaya di sana. Sukarno tak suka campur tangan Inggris yang dianggapnya sebagai neo-imperialis alias penjajah baru. "Inggris kita linggis," ujar Sukarno suatu hari dalam pidatonya.
Selama masa Presiden Soeharto, hubungan dengan Kerajaan Inggris berangsur mencair dan membaik kembali. Ini terbukti dari kunjungan Ratu Elizabeth ke Indonesia dan bertemu Presiden Soeharto pada 1974. Lalu pada 1979, Presiden Soeharto gantian mengunjungi Inggris dan bertemu Ratu Elizabeth. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Mantan PM Inggris Beberkan Penyebab Kematian Ratu Elizabeth II, Langgar Protokol Kerajaan

Sedan Daimler Eks Ratu Elizabeth II akan Dilelang

Range Rover Eks Ratu Elizabeth II akan Dilelang

Termahal di Dunia, Koin Emas Peringatan Wafatnya Ratu Elizabeth II

Adele dan Ed Sheeran Absen di Konser Penobatan Raja Charles III

Raja Charles III Umumkan Nama-Nama Peraih Gelar Kehormatan Kerajaan

1.000 Teddy Bear dari Penghormatan Ratu Elizabeth II Disumbangkan

Kenang Ratu Elizabeth II, Kehidupannya Diangkat ke Komik

Nasib Jutaan Bunga Penghormatan untuk Ratu Elizabeth II

[HOAKS atau FAKTA]: Ratu Elizabeth II Simpan Banyak Emas di Ruangan Bawah Tanah
![[HOAKS atau FAKTA]: Ratu Elizabeth II Simpan Banyak Emas di Ruangan Bawah Tanah](https://img.merahputih.com/media/f4/5a/22/f45a22fb2cf7b443c41d344831fd3f41_182x135.jpg)