Kim Jong-un Larang Warganya Pakai Skinny dan Ripped Jeans
Pemimpin Korut Kim Jong Un. (Foto: CGTN)
KIM Jong-un, pemimpin tertinggi Korea Utara baru saja membuat ketentuan yang berkaitan dengan gaya busana dan gaya rambut untuk warganya. Dilansir dari Sourcing Journal, Kim Jong-un melarang penggunaan skinny jeans dan ripped denim atau denim dengan robekan. Baginya, beberapa pakaian ini dianggap sebagai simbol dari gaya hidup kapitalis.
Ketentuan-ketentuan ini merupakan upaya Korea Utara untuk mencegah budaya kapitalistik yang sudah mulai merembes ke negara tersebut. Ketentuan ini pun disebarkan melalui surat kabar resmi Korea Utara yaitu Rodong Sinmun pada Kamis, (13/5) lalu.
Baca juga:
Korea Utara Hukum Mati Warga yang Gemar Drakor
"Sejarah mengajarkan kita pelajaran penting, bahwa sebuah negara bisa menjadi rentan dan akhirnya runtuh seperti tembok lembap, terlepas dari kekuatan ekonomi dan pertahanannya, jika kita tidak berpegang pada gaya hidup kita sendiri," tulis pemerintah Korea Utara pada surat kabar tersebut, seperti dikutip dari Yonhap News.
"Kita harus waspada bahkan pada tanda sekecil apapun dari gaya hidup kapitalistik dan berjuang untuk menyingkirkannya."
Dalam pengumuman yang sama, ia juga melarang potongan rambut yang dianggap non-sosialis dan "anti-scial" seperti mullet, spike, dan rambut yang diwarnai. Kaos yang mendukung merek tertentu dan tindikan di bibir dan hidung juga dilarang.
Dilansir dari Daily Mail, undang-undang baru ini mengatakan bahwa pria dan perempuan di Korea Utara hanya boleh memilih satu dari 15 gaya rambut yang ditentukan. Larangan ini ditujukan untuk memperingati kaum muda agar tidak mengikuti gaya hidup eksotis dan dekaden dari kapitalisme.
Baca juga:
Khawatir Kasus Pertama COVID-19, Korea Utara Menyatakan Keadaan Darurat
Dilansir dari News18, para pejabat di Korea Utara juga menindaklanjuti musik pop setelah popularitas grup musik K-Pop Korea Selatan seperti BTS dan Blackpink semakin meningkat di Korea Utara.
Salah satu situs propaganda rezim Korea Utara telah membandingkan musik pop dengan perbudakan. Dikatakan bahwa para artis dibuat terikat dengan kontrak yang sangat tidak adil.
Tertulis di situs tersebut bahwa para idol "Terikat pada kontrak yang tidak adil sejak usia dini, ditahan saat pelatihan dan diperlakukan bagai budak setelah tubuh, pikiran, dan jiwa mereka dirampok oleh konglomerat seni yang korup dan kejam."
Sebelumnya, Kim Jong-un juga melarang obat-obatan yang berasal dari Tiongkok di rumah sakit Pyongyang setelah seorang pejabat tinggi dilaporkan meninggal karena obat cocarboxylase buatan Tiongkok. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Unjuk Kekuatan Nuklir, Korut Uji Rudal Jelang Kedatangan Presiden Trump ke Korsel
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
[HOAKS atau FAKTA] : Prihatin, Kim Jong-un Siap Ambil alih Pimpin Indonesia untuk Bersihkan Pejabat Koruptor
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki