Ketua Umum PBNU Tegaskan Ucapan Salam Semua Agama Tergantung Iman dan Hati


Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kiri). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
MerahPutih.Com - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj tidak masalah salam semua agama digunakan pejabat dalam sambutan resmi. Kiai Said mengatakan iman itu ada di hati.
Menurut Kiai Said, dengan mengucapkan salam bahasa agama lain sama sekali tak mempengaruhi kadar iman seseorang.
Baca Juga:
"Tidak berpengaruh yang penting hati kan, iman di hati kan, bukan di mulut," kata Said di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Said menjelaskan soal kalimat salam dalam agama Islam. Said memaparkan beda makna salam antara selamat dan salah satu nama Allah atau Asmaul Husna.
"Gini, kalau As-Salamu itu kita niatkan salah satu nama Allah, kan As-Salam, itu nggak boleh. Tapi kalau assalamu bahasa Arab yang artinya selamat, boleh. Selamat pagi, bahasa Indonesia. Kalau bahasa Arab-nya salam, selamat. Itu kan bahasa Arab itu. Tapi kalau As-Salam itu salah satu nama Allah, Asmaul Husna, nggak boleh orang nonmuslim hanya orang Islam saja yang boleh, As-Salam itu nama Allah. Tapi kalau salam dalam arti ucapan selamat bahasa Arab selamat pagi boleh," paparnya.
Hal itu seperti bentuk pengucapan 'assalamualaikum' kembali ke niat.
"Iya itu tadi. Assalamualaikum, itu niatnya ya membahasaarabkan selamat pagi, selamat sejahtera, salam damai, dibahasaarabkan jadi 'assalamualaikum' bahasa Arab-nya," tuturnya.
Baca Juga:
MUI Jatim mengimbau para pejabat tak memakai salam pembuka semua agama saat sambutan resmi. Imbauan ini terlampir dalam surat bernomor 110/MUI/JTM/2019 yang diteken Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori.
Dalam surat tersebut, terdapat poin yang menyeru para pejabat menggunakan salam sesuai ajaran agama masing-masing. Jika pejabat itu Islam, diimbau cukup menggunakan kalimat 'Assalamualaikum Wr Wb'.(Knu)
Baca Juga:
Jelang Muktamar ke-34, PBNU Siapkan Sejumlah Program Prioritas
Bagikan
Berita Terkait
PBNU Sebut Insiden Al-Khoziny Sidoarjo 'Puncak Gunung Es' Masalah Infrastruktur Pesantren

KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji

KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji

PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

MUI Jatim Resmi Keluarkan Fakta Haram Sound Horeg dengan Beberapa Catatan

Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
