Ketinggian Air Turun, Katulampa Siaga Tiga


Debit air di Katulampa. Foto: BPBD DKI Jakarta/Twitter
MerahPutih.com - Ketinggian air di Bendungan Katulampa mulai menurun meski demikian warga diminta tetap waspada.
Tadi pagi, ketinggian air di Bendung Katulampa, Bogor sempat mencapai 240 sentimeter atau berada dalam status siaga satu.
Berdasarkan informasi dari Polresta Bogor Kota melalui Twitter @PolresBogorKota, dilaporkan pada pukul 13.00 WIB bahwa ketinggian air di Bendung Katulampa mengalami penurunan. Dari semula 240 cm atau siaga satu kini menjadi 150 sentimeter atau dalam kondisi siaga tiga.
*Bendung Katulampa*
— Polresta Bogor Kota (@PolresBogorKota) 5 Februari 2018
*GEL : 13:00*
*TMA :1?5?0?CM*
*CUACA :Gerimis Halus"*
*Debit : 276,246 L/Dt*
*Status : Siaga 3* pic.twitter.com/ff3igTqWcI
Sementara itu kondisi cuaca masih gerimis halus. Debit air di Bendung Katulampa saat ini mencapai 276,246 liter per detik.
Sebelumnya, tinggi muka air mencapai 240 cm pada Senin pukul 09.05 WIB dengan debit air yang mengalir sebesar 590,715 liter perdetik.
Sementara itu, hujan masih melanda di kawasan Puncak yang merupakan kawasan serapan air untuk kawasan hulu sehingga dikhawatirkan akan menambah volume air Bendung Katulampa.
Hujan turun sejak Minggu (4/2) malam hingga dini hari dan pagi hari. Pada Senin pukul 07.40 WIB Bendung Katulampa telah berstatus siaga tiga banjir dengan ketinggian 140 centimeter dengan debit air yang mengalir 246 meter kubik perdetik.
Pukul 08.00 WIB, tinggi muka air terus meningkat tajam menembus level 160 centimeter dengan debit 307 meter kubik perdetik sehingga naik status menjadi siaga dua banjir.
Dalam waktu 30 menit air kembali naik menjadi 220 centimeter sehingga petugas menaikkan status ke level siaga satu banjir untuk wilayah sepanjang aliran sungai. Debit air yang mengalur mencapai 514.656 liter per detik. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
