Ketika Terjadi Resesi Ekonomi, Lebih Baik Menabung atau Investasi?


Resesi ekonomi bisa terjadi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.(Unsplash/Markus Winkler)
PANDEMI sangat memengaruhi kehidupan masyarakat global. Salah satu aspek yang sangat berdampak adalah perekonomian. Hampir di seluruh negara melaporkan adanya penurunan di bidang ekonomi akibat COVID-19.
Hal ini mengakibatkan beberpaa negara mengalami resesi ekonomi. Seperti AS, Jerman, Italia, Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara lainnya. Indonesia sendiri diperkirakan akan mengalami resesi di Oktober atau November 2020.
Baca juga:

Dilansir dari laman Forbes, resesi sendiri merupakan penurunan signifikan di bidang ekonomi yang bisa terjadi selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun lamanya.
Untuk itu, apa yang harus kita persiapkan untuk menghadapi resesi? Menabung atau menginvestasikan uang kita?
Laman Huffpost mengatakan bahwa menabung sendiri merupakan sebuah solusi cerdas di dalam kondisi ekonomi apa pun.
Salah satu yang disarankan oleh perencana keuangan adalah dengan menyimpan uang tunai dalam bentuk dana darurat. Hal ini bsia kamu lakukan dengan menghemat pengeluaran selama tiga sampai enam bulan.
Setelah kamu berhasil menyisihkan pemasukan untuk dana darurat, apa langkah berikutnya? Apakah ini saat yang tepat untuk kita berinvestasi?

Memasukkan uang ekstra untuk investasi sebenarnya bisa menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi untuk jangka panjang. Melansir laman Huffpost, dengan berinvestasi ketika pasar sedang turun sebenarnya bisa meningkatkan keuntungan di masa depan.
Baca juga:
Freelancer, Simak Nih Cara Mengatur Keuangan Biar Cepat Kaya
Namun, hal ini harus dilakukan secara konsisten dan dengan metode yang tepat. Strategi yang tepat menurut direktur investasi bernama Mindy Yu adalah dengan menginvestasikan uang kita secara berkala. Dengan jumlah yang sama tiap bulannya.
Ada hal lain juga yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan investasi. Seperti memperhatikan tujuan dan jangka waktu. Dalam berinvestasi penting untuk mempertimbangkan kenapa kamu mau melakukan investasi di tempat tersebut, apakah kamu menabung untuk tujuan jangka panjang? Bila tidak, kamu bisa memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah yaitu Obligasi.

Nah, buat kamu yang ingin memulai investasi perlu diingat bahwa tidak masalah untuk memulai dari jumlah kecil. Investasi tidak harus memiliki banyak modal untuk memulainya. Karena investasi terkecil pun bisa tumbuh secara signifikan. Lebih baik memulai lebih dini untuk menuai lebih banyak lagi. (ren)
Baca juga:
Amankah Investasi Online? Yuk Intip Tips Berinvestasi Bagi Pemula
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Mengaitkan Tabungan dan Kredit: Langkah Baru Menuju Inklusi Keuangan

Ramalan Zodiak, 24 Oktober 2025: Prediksi Asmara dan Keuangan, Apakah Aman?

Ramalan Zodiak, 22 Oktober 2025: Keuangan Menipis, Asmara Kandas?

Ramalan Zodiak, 20 Oktober 2025: Karier Terangkat, Asmara Terguncang?

Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik

5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin

Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto

Ramalan Zodiak 18 Oktober 2025: Cinta dan Uang, Siapkah Kamu?

Ramalan Zodiak, 17 Oktober 2025: Cinta dan Keuangan Jadi Fokus

Ramalan Zodiak, 15 Oktober 2025: Asmara, Keuangan, dan Keberuntungan
