Keraton Yogyakarta Gelar Hajad Dalem Garebeg Besar

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 01 Juli 2023
Keraton Yogyakarta Gelar Hajad Dalem Garebeg Besar

Dalam setahun ada tiga kali pelaksanaan Garebeg. (Unsplash/Fuad Najib)

Ukuran:
14
Audio:

KARATON Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar Hajad Dalem Garebeg Besar dalam rangka memperingati Idul Adha 1444 H/Tahun Ehe 1956, Kamis (29/6). Sebanyak tujuh gunungan dibuat oleh Keraton Yogyakarta untuk dibagikan ke masyarakat.

Penghageng Urusan Keputren Keraton Yogyakarta Nyi KRT Hamong Tedjonegoro mengatakan dalam setahun ada tiga kali pelaksanaan Garebeg yakni Garebeg Sawal (Idulfitri), Garebeg Besar (Idul Adha), dan Garebeg Mulud (peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW).

Baca Juga:

Rekomendasi Tempat Liburan Seru Bersama Keluarga

yogya
Gunungan Kakung milik Keraton Yogyakarta. (MP/Cahyo Purnomoedi)

"Pelaksanaan Garebeg Besar ini digelar secara luring dengan iring-iringan 10 Bregada Prajurit Keraton yang mengawal tujuh buah gunungan," kata Hamong Tedjonegoro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/6).

“Terdapat tujuh buah gunungan dalam Garebeg Besar tahun ini. Seluruhnya diarak menuju Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta pada Kamis (29/06). Sebelum diperebutkan warga, gunungan akan didoakan dahulu,” sambung Hamong Tedjonegoro.

Hamong Tedjonegoro mengatakan bahwa gunungan merupakan simbol pemberian dari raja kepada rakyatnya. Gunungan ini sendiri terdiri dari hasil bumi hingga jajanan tradisional.

“Sri Sultan paring sodaqoh. Adapun sedekah yang dimaksud terdiri dari hasil bumi, demikian halnya jajanan tradisional seperti gunungan dan wajik," ungkap Hamong Tedjonegoro.

Hamong Tedjonegoro membeberkan dalam prosesi pelaksanaan Garebeg Besar tahun ini iring-iringan bregada prajurit dan tujuh gunungan tidak melintas Alun-alun Utara. Gunungan yang berada di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor dibawa oleh Narakarya melalui Regol Brajanala Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe.

"Di Masjid Gedhe setelah didoakan, akan ada dua buah gunungan yang dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan," terang Hamong Tedjonegoro.

Sementara itu Penghageng Kawedanan Kaprajuritan KPH Notonegoro menyampaikan bahwa di sisi lain, terdapat 10 Bregada Prajurit Keraton yang akan mengawal gunungan.

Baca Juga:

Simpan Foto Traveling pada Gallery Wall

yogya
Pelaksanaan Garebeg Besar ini digelar secara luring dengan iring-iringan 10 Bregada Prajurit Keraton. (Unsplash/Herry Sutanto)

“Sepuluh bregada tersebut yakni Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa," ujar Kanjeng Noto.

"Bregada Bugis akan mengawal gunungan hingga Kepatihan. Sementara gunungan untuk Pura Pakualaman akan dikawal oleh Prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir,” sambung Kanjeng Noto.

Kanjeng Noto menambahkan seperti Garebeg Sawal lalu, sekelompok Abdi Dalem Mataya (penari) Kridhamardawa juga akan dilibatkan menjadi bagian dari Prajurit Nyutra Towok.

“Keterlibatan ini merupakan sebuah pengingat bahwasanya prajurit Nyutra dulunya beranggotakan para penari Keraton yang mengawal Sultan dengan menari tayungan selama prosesi,” tutup Kanjeng Noto.

Seperti pelaksanaan Garebeg pada umumnya, ada lima jenis gunungan yang dibagikan Keraton Yogyakarta. Kelima jenis itu adalah Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.

Untuk tiga Gunungan Kakung, peruntukannya masing-masing untuk Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, dan Kepatihan. Sementara yang lainnya masing-masing berjumlah satu buah dan ikut dirayah di Masjid Gedhe, bersama dengan satu Gunungan Kakung. (Cahyo Purnomoedi/Yogyakarta)

Baca Juga:

Jalan-jalan Murah di Jakarta? Bisa, Kok!

#Wisata #Yogyakarta #Grebeg Maulud #Grebeg Syawal #Gunungan Grebeg Maulud
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Bagikan