Kemenkominfo Kaji Pergantian Kartu SIM Fisik jadi E-SIM


Handphone. (Foto: Foto: Unsplash/Pradamas Gifarry)
Merahputih.com - Penggunaan teknologi pada perangkat handphone bakal makin dilengkapi berbagai fitur atau aplikasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah melakukan uji publik untuk kajian implementasi teknologi embedded subscriber identity module (E-SIM) di Indonesia.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Radiasi Baterai Handphone di Bawah 10 Persen Meningkat 1.000 Kali Lipat
Secara garis besar, Kemenkominfo menyiapkan kajian ini dengan beberapa tujuan, di antaranya memperoleh gambaran mengenai teknologi E-SIM dan implementasinya.
Kajian tersebut juga diharapkan bisa menunjukkan analisis kebijakan atau regulasi E-SIM yang dibutuhkan untuk mendukung pembentukan ekosistem E-SIM di Indonesia.
Uji publik kajian implementasi e-SIM ini untuk mendapatkan tanggapan dan masukan dari para pemangku kepentingan yang terkait dengan implementasi E-SIM untuk menyempurnakan materi kajian.
"Sehingga dihasilkan kajian yang komprehensif dan akurat untuk mendukung ekosistem E-SIM di Indonesia," tulis Direktorat Telekomunikasi Kemenkominfo.
Selain itu, kajian tersebut juga bisa membantu pemerintah untuk memperoleh gambaran dampak kebijakan atau regulasi dalam mendukung implementasi serta perkembangan industri dan ekosistem E-SIM di Indonesia, sehingga layanannya bisa berkualitas dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Dalam draft yang telah disusun, Kemenkominfo menghadirkan delapan bab untuk kajian tersebut yang beberapa topik bahasannya meliputi pengertian dari teknologi E-SIM, tinjauan implikasi implementasi E-SIM, data-data yang didapatkan di lapangan, pengaturan implementasi E-SIM, hingga risiko pengaturan implementasi E-SIM.
Teknologi E-SIM sendiri saat ini sudah mulai dihadirkan operator telekomunikasi secara terbatas, mulai dari Smartfren, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), hingga XL Axiata.
E-SIM merupakan teknologi baru yang memungkinkan pelanggan operator seluler tidak perlu menggunakan SIM Card fisik di smartphone-nya.
Teknologi ini juga mampu menyimpan nomor telepon, paket berlangganan, konfigurasi jaringan seperti halnya kartu SIM fisik.
Di Indonesia, ada banyak pilihan smartphone yang sudah mendukung teknologi E-SIM.
Berbeda dengan kartu SIM fisik pada umumnya, aktivasi E-SIM dilakukan dengan cara memindai barcode. Layanan tersebut bisa didapatkan dengan mendatangi langsung gerai operator seluler.
Baca Juga:
Polantas Mulai Dilatih Tilang Pakai Handphone
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
