Kemenkes Pastikan Belum Ada Kasus Virus Korona di Indonesia


Seorang petugas medis menangani pasien yang terduga terkena virus corona di Zhongnan Hospital of Wuhan University, Wuhan, China, Jumat (24/1/2020). ANTARA/HO-Xinhua/Xiongqi/mii/aa.
MerahPutih.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihartono memastikan sampai saat ini tidak ada yang dinyatakan positif terjangkit virus korona.
"Sampai hari ini tidak ditemukan novel coronavirus di Indonesia," kata Anung dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (27/1).
Baca Juga:
Pemerintah Diminta 'Putus Hubungan' Dengan Tiongkok Demi Cegah Virus Korona
Anung menjelaskan, sejauh ini ada 13 orang yang masuk kategori people under observation. Mereka tersebar di beberapa rumah sakit di Indonesia, yakni di RS Sanglah Bali dan RS Hasan Sadikin Bandung.
"People under observation sekarang sudah 13 dan 11 sudah ada hasilnya yaitu negatif dan dua sedang diperiksa, mungkin besok hasilnya keluar," ujarnya.

Menurut Anung, mereka yang masuk kategori people under observation karena mengalami gejala batuk dan pilek. Dari ke-13 orang tadi, belum satu pun dari mereka masuk ke kategori suspect atau terduga terpapar virus korona.
"Pertama kita sebut people under observation, di mana semua orang yang punya gejala seperti batuk pilek itu masuk situ. Tapi kalau gejala ada riwayat ke Wuhan atau riwayat kontak dengan yang sakit baru disebut suspect. Kalau suspect ditemukan coronavirus baru disebut confirmed," katanya.
Baca Juga:
Virus Korona Merebak, Indonesia Harus Waspadai Potensi Besar Penyebaran dari Tiongkok
Apalagi, lanjut Anung, sampai yang sudah terkonfirmasi positif virus korona. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar tak khawatir.
"Jadi, kami sampai hari ini sudah melakukan pemeriksaan yang masuk kategori people under observation, semuanya negatif. Ada dua sisi di sini, pertama respons karena setiap orang jadi paranoid, batuk dikit bilang coronavirus," pungkasnya.
Diberitakan, virus korona telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di Tiongkok. Virus yang disebut mirip sindrom pernapasan akut parah (SARS) ini juga telah merebak ke 13 negara di berbagai benua.
Sejumlah negara langsung bergerak cepat dengan mengevakuasi warfanya dari Wuhan dan memperketat kedatangan turis dari negeri Tirai Bambu itu. (Pon)
Baca Juga:
Antisipasi Virus Korona, Warga yang Datang dari Luar Negeri Bakal Diperiksa
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis

Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim

Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi

Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke

Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan

4 Fakta Peringatan Kemenkes tentang Kewaspadaan Penularan COVID-19
