Kecanduan Masturbasi? 4 Alasan Ini akan Bantu Kamu Menghentikannya

ERA digital yang semakin pesat, memudahkan siapapun untuk dapat mengakses konten-konten dewasa. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa melihat video atau konten berbau vulgar seringkali menjadi bahan dan pemicu sebagian orang untuk memenuhi kebutuhan biologis sendiri dengan melakukan masturbasi.

Meski di gadang-gadang sebagai metode pencegah kanker prostat, terlalu sering swalayan memberikan efek yang negatif untuk tubuh. Selain efek kecanduan, efek moral juga bisa terjadi jika kebiasaan tersebut diketahui oleh orang lain, terlebih oleh pasangan. Menurut forum bodybuilding.com, lima alsan ini akan membantumu untuk mengurangi bahkan berhenti melakukannya.

1. Akan sulit untuk tidak melakukannya lagi

Jika sudah kecanduan, kamu akan benar-benar terbiasa dengan itu. Mungkin kamu akan berpikir kalau kamu akan berhenti melakukan masturbasi ketika kamu sudah menikah. Percayalah, harapanmu itu tidak akan sesuai dengan kenyataannya ke depan.

Mereka yang sudah kecanduan cenderung akan tetap melakukannya meskipun kamu sudah memiliki pasangan atau menikah, hal itu tak akan bisa berubah jika kamu tidak berhenti mulai dari saat ini.

2. Lebih tertarik masturbasi ketimbang bercinta

Mereka yang kecanduan masturbasi akan merasa bahwa kegiatan itu lebih bisa diandalkan daripada melakukan aktivitas bercinta.

Alasannya? Karena mereka akan merasa lebih "puas" karena sudah terbiasa melakukannya. Padahal memiliki pasangan untuk memberikan rasa yang sama.

3. Mengandalkan masturbasi untuk mencapai puncak

Lebih parahnya lagi jika benar-benar sudah ketagihan masturbasi. Bisa jadi seseorang hanya bisa mencapai puncak dengan itu daripada melakukan aktivitas bercinta yang sebenarnya.

4. Waktu bercinta akan terasa lebih sebentar

Kebanyakan mereka yang kecanduan masturbasi, akan merasa lebih sensitif ketika melakukan aktivitas bercinta dengan seseorang. Risiko merugikan yang mungkin dialami oleh mereka yang telah kecanduan masturbasi adalah ejakulasi dini.

Walau rata-rata banyak orang yang lebih susah untuk ejakulasi ketika bercinta, tetapi ada juga lho yang terasa lebih sensitif ketika melakukannya, terlebih mereka yang mengandalkan metode self-service untuk mencapai puncak kenikmatan bercinta. Pada gilirannya itu bisa membuat pasangan kecewa akan performa di atas ranjang. (dnz)