Musim Balap Usai, Dibawa ke Manakah Mobil F1?
Mobil F1 milik tim Red Bull Racing. (Foto: F1)
FORMULA 1 terus berkembang setiap musim. Berbagai pembaruan terus dilakukan untuk mencapai performa maksimal dan agar tetap mampu bersaing melawan inovasi-inovasi tim lawan. Tidak hanya dari mesin, bodi juga sasis bisa berbeda total setiap beberapa tahun.
Pertanyaannya, ke mana perginya mobil F1 lama yang sudah tidak digunakan lagi karena pergantian musim atau bahkan regulasi baru? Apakah mobil-mobil seharga ratusan miliar rupiah itu dihancurkan atau digudangkan begitu saja? Ternyata ada penjelasannya loh.
Mayoritas setiap mobil F1 yang sudah digantikan, seperti diwartakan KabarOto, akan ditempatkan di museum setiap tim sebagai nilai sejarah, apalagi jika mobil itu membawa kemenangan. Namun, tak semua mobil bekas F1 dipajang. Ada pula yang dijadikan objek edukasi.
Baca juga:
Formula 1 Uji Coba Sprint Qualifying
Seperti yang dilakukan Sauber, mereka membelah dua mobilnya, agar bisa melihat dengan lebih dalam dan rinci bagaimana kondisi tempat duduk pembalap F1, melihat komponen mesin, jalur komponen kelistrikan, sensor, hingga melihat alur atau sistem kerja mobil F1 dan sebagainya.
Ada juga tim yang memberikan mobilnya kepada pembalap sebagai hadiah. Misalnya, seperti Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) dengan mobil spesifikasi 2019, yang kemudian disumbangkan lagi oleh sang pembalap untuk dipajang di museum di Monako negaranya.
Contoh lainnya ada pembalap kebanggaan Tanah Air Sean Gelael, yang mendapat mobil dari tim Torro Rosso. Mobil itu adalah STR12 milik tim Scuderia Toro Rosso yang digunakan pada 2017. Gelael juga sempat mengendarai mobil itu di FP1 GP Malaysia, di Sirkuit Sepang, 2017 silam.
Baca juga:
Formule E vs Formula 1, Begini Bedanya
Tidak hanya itu, biasanya pihak sponsor juga menggunakan mobil F1 sebagai kebutuhan pertunjukkan. Nantinya mobil akan direstorasi ulang terlebih dulu, agar kondisi prima saat ditampilkan. Contoh paling anyar adalah mobil Red Bull Racing di GIIAS 2022 dengan livery khusus putih, sebagai perpisahan Honda dengan F1 dan Red Bull Racing.
Lalu ada juga yang disimpan untuk demonstrasi seperti yang sering dilakukan oleh Red Bull Racing. Mereka kerap melakukan aksi-aksi keren nan berbahaya, seperti mengebut di jalanan kota Las Vegas, burn out di puncak gedung, latihan mengganti ban di ruang nol gravitasi, berkendara di gunung es, dan banyak lagi.
Opsi terakhir adalah mobilnya dijual, biasanya mobil tersebut akan dilelang dengan harga fantastis, dan dijual dengan atau tanpa mesin. Mengingat mesin F1 bersifat tidak legal penggunaannya di jalan raya, biasanya mobil itu dijual hanya untuk pajangan, bukan untuk dikendarai seperti mobil biasa. (waf)
Baca juga:
Dokumenter Formula 1 'Drive to Survive' Season 4 Telah Rilis di Netflix
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Era Baru Audio Mobil: Nakamichi Hadirkan Inovasi Lewat Acara ‘All Things New’
Keseruan City Ride di Semarang, Feders Gathering 2025 Ajak Komunitas Motor Matic Jelajahi Kota Lama
Bikin Inovasi Baru, Oli Full Synthetic untuk Motor Matic Kini Hadir dengan Standar API SN
Peredaran Oli Tak Sesuai Spesifikasi Berhasil Diungkap di Jambi, Federal Oil Tekankan Pentingnya Edukasi dan Perlindungan Konsumen
Konsisten Jaga Kepercayaan Konsumen selama Lebih dari 1 Dekade, Federal Oil Kembali Sabet Superbrands Awards di 2025
Jadi Sarana Edukasi, Partisipasi Pengguna Motor Matic Naik di Program Berhadiah Pulsa
Rajin Ganti Oli Mobil, Pengendara Dapat Paket Liburan Rp 70 Juta hingga Logam Mulia
Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai
BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!